[BlogTour] Perfectly Imperfect by Alifiana Nufi | Review, Ask Author, Giveaway

IMG_20151216_153159

Judul: Perfectly Imperfect
Penulis: Alifiana Nufi
Penerbit: Grasindo
Editor: Cicilia Prima
Desainer kover: Jang Shan & Ivana PD
Ilustrator isi: Sara Debora & Helfi Tristeawan
Penata isi: Yusuf Pramono
Cetakan: Pertama
Terbitan: November 2015
Tebal: vi + 154 Halaman
ISBN: 978-602-375-267-6
Genre: Young Adult, Romance

Bisa dibeli di toko buku online Bukupedia

BLURB

Ahn Ji-hyun

Bukan keinginanku menjadi berbeda dari kebanyakan orang. Mata inilah yang membuatku berbeda dan sumber dari segala kesengsaraan yang aku alami. Sepasang mata dengan iris berlainan yang entah dari siapa aku mendapatkannya. Tapi, pemuda itu berbeda dari kebanyakan orang. Bukannya menganggapku aneh, dia malah menganggapku istimewa. Bolehkah aku berharap lebih padanya?

Park Jang-woo

Bukan keinginanku berada di kota ini. Semua ini kulakukan demi mendapatkan kepercayaan Ayahku kembali. Aku hanya perlu hanya perlu bersikap baik selama tiga bulan dan segera kembali ke Seoul. Tapi semua berubah saat aku menyelamatkan seorang gadis dengan mata langka itu. Aku menjadi korban bullying berikutnya. Kenapa banyak yang membencinya? Padahal dia memiliki sesuatu yang langka. Bukankah sesuatu yang langka itu istimewa?

REVIEW

Kebahagiaan akan berlipat jika kau membaginya dengan orang lain. Kesedihan akan berkurang, jika kau membaginya dengan orang lain pula. — (h. 110)

Park Jang-woo adalah putra kedua dari Park Jung-min, seorang pemilik perusahaan properti bernama Daesan Group. Jang-woo punya seorang kakak bernama Park Ji-hoon. Ayah mereka sering membandingkan mereka berdua karena perilaku mereka memang jauh berbeda. Ji-hoon adalah anak yang penurut, pintar, tidak neko-neko, dan dapat mengemban tanggung jawab mengolah proyek perusahaan dengan baik. Sedangkan Jang-woo sering bolos kuliah, foya-foya di bar, dan suka membuat keonaran. Pada satu ketika, Jang-woo sudah begadang semalaman demi membuat proposal proyek yang diserahkan padanya. Sayangnya, ayahnya tidak percaya kalau proposal yang materinya bagus itu asli buatan Jang-woo. Ayahnya mengira kalau ide dari proposal itu masih ada campur tangan dari Ji-hoon. Jang-woo marah dan kecewa karena ayahnya masih saja tidak percaya padanya, ditambah lagi ia diputusi oleh pacarnya, Hye-rin, di pinggir sungai Han. Akhirnya Jang-woo menelepon temannya untuk minum dan pergi ke bar hingga mabuk berat.

“Memang awalnya sulit. Tapi kau sudah memilih jalan ini, Jang-woo. Tetaplah berusaha yang terbaik untuk membuktikan pada ayahmu bahwa kau mampu dan kau bisa.” — Hye-rin (h. 11)

Ayah Jang-woo menawarkan sebuah opsi bagi Jang-woo bila Jang-woo tetap ingin mendapatkan kepercayaannya. Ayahnya ingin Jang-woo bisa berubah lebih baik dan menghilangkan kebiasaan buruknya. Akhirnya Jang-woo setuju ‘dibuang’ selama 3 bulan saja ke Busan tanpa embel-embel nama besar Daesan Group dan sementara waktu harus menanggalkan kemewahan yang biasa ia nikmati selama ini.

“Bukankah kita takut berbeda dengan orang lain? Takut dianggap aneh, takut dianggap abnormal, asing, siluman, dan sebutan lainnya. Dan aku mengalaminya dari kecil.” — Ahn Ji-hyun (h. 38)

“Di mana pun di sudut kota ini, atau bahkan di negara ini, memang penampilan fisik yang utama, ya? Lebih baik miskin daripada jelek.” — Ahn Ji-hyun (h. 71)

Ahn Ji-hyun merupakan gadis berusia 19 tahun dan tinggal di Busan. Ia mempunyai perbedaan paling mencolok dari orang-orang kebanyakan. Warna iris mata Ji-hyun berlainan, yang kanan berwarna hazel sedangkan yang kiri keabu-abuan. Pipinya juga bercodet bekas luka yang pernah ia alami waktu kecil. Hal ini membuatnya sering di-bully oleh teman-temannya di jaman sekolah hingga rekan-rekannya sesama karyawan di kafe tempat ia bekerja sekarang. Seperti yang kita tahu bahwa kasus pem-bully-an di Korea memang sangat parah dan tidak tanggung-tanggung. Wanita di sana dituntut sempurna, sehingga jika punya kekurangan sedikit saja bisa langsung jadi bahan omongan.

Ji-hyun hanya bekerja sebagai cleaning service di kafe itu. Manajer Kang berbaik hati memberinya pekerjaan karena Ji-hyun hanya tinggal berdua saja dengan ibunya. Ji-hyun tidak pernah mengenal secara langsung siapa ayahnya karena ayah biologisnya sudah lama meninggalkan ibunya saat ia masih di kandungan.

Tapi bagi Ji-hyun, dinginnya udara Busan saat musim dingin tak seberapa dibanding tatapan tajam yang menusuk dari rekan kerjanya. — (h. 58)

Mi-young, Soo-yeon, dan Yoon-ji adalah musuh besarnya di kafe. Mereka bertiga ini kusebut sebagai trio macan yang paling sering menyiksa dan menjahili Ji-hyun. Mereka juga sering mengatai Ji-hyun “siluman” karena warna iris matanya yang aneh. Tapi, Ji-hyun tidak pernah melawan dan pasrah saja dikerjai oleh mereka, terlebih ia tidak berani melapor ke Manajer Kang karena tak mau merepotkannya. Ada pula Sung-jae yang menjadi interpretasi trio macan dalam wujud laki-laki di kafe itu. Ia sama licik dan jahilnya yang suka mengerjai pegawai baru yang ia tak suka. Tapi, di sana masih ada Ga-eun, Dong-won, dan Sang-woo yang masih berbaik hati mau berteman dan membantu dengan Ji-hyun.

“Kau pikir mata segaris dengan iris berbeda, pipi tembam bercodet, rambut ikal meriap, dan muka berminyak pantas menyambut tamu?” — Ahn Ji-hyun (h. 62)

Ji-hyun membenci ayahnya yang telah menurunkan mata siluman itu kepadanya sehingga membuat hidupnya makin tersiksa. Ji-hyun hanya pernah melihat sebuah foto ibunya, Ahn Ji-suk, dengan seorang lelaki bule bernama Andrew Wood yang punya mata sama dengannya. Ia mengira lelaki itulah ayahnya, tetapi ibunya tidak pernah benar-benar membicarakan siapa lelaki di foto itu sebenarnya.

Selama Jang-woo tinggal di Busan, ia tinggal di sebuah apartemen dari bangunan tua yang sederhana dan bekerja di Bookaholic Cafe dengan nama samaran Park Jae-ha. Mampukah Jang-woo menghadapi dan menjawab tantangan dari ayahnya dengan menetap dan bekerja sebagai orang biasa di Busan? Lalu, bagaimana dengan kelanjutan nasib Ji-hyun dan rekan kerjanya yang suka mem-bully?

***

IMG_20151216_155050

Novel Perfectly Imperfect ini sangat menarik untuk diikuti. Konfliknya terasa fluktuatif. Pem-bully-an yang dilakukan oleh trio macan itu cukup memancing emosi saya pula. Perkenalan awal dengan tokohnya pun secara to the point, langsung pada ‘aksi’, bukan hanya deskripsi, sehingga penokohannya dapat langsung melekat di benak pembaca. Hanya saja, memang beberapa tokoh pendukung seperti Dong-won, Sang-woo, Eun-sang, bahkan Ahn Ji-suk tidak terlalu dikembangkan karakternya. Tidak apa-apa, karena memang porsi mereka di novel ini tidak terlalu berpengaruh dengan keutuhan cerita. Tetapi, kalau tanpa mereka pun di novel ini akan terasa hampa, terutama untuk Dong-won dan Sang-woo yang sangat dekat dengan Park Jae-ha.

Alur ceritanya mengalir dengan baik. Mudah dicerna dan sangat seru untuk disimak, terlebih di bagian ketika Ji-hyun mendapat perlakuan tak adil oleh si trio macan. Ada pula ketika Park Jae-ha melakukan pembelaan pada Ji-hyun dan membuat Mi-young jadi malu dan seperti orang bodoh. Rasakan kau, Mi-young! XD 😛

Karakter tokoh Ji-hyun ini sedikit membuatku sebal, karena dia mudah sekali berpikiran negatif terhadap orang lain, sangat menutup diri, dan menolak bantuan dari orang lain hanya karena tidak mau jika orang itu ikut-ikutan jadi korban dari musuh-musuhnya. Ji-hyun juga seorang penyendiri, pesimis, minder, dan tidak mau mencoba hal-hal baru. Dengan kekurangan yang dia miliki (pipi bercodet) justru tidak membuatnya ingin mempercantik diri untuk menutupi codet itu.

“Kau pikir mempercantik diri tak butuh uang? Kau pikir uang bisa jatuh dari langit? Setiap hari bisa makan saja kami sudag sangat bersyukur.” — Ahn Ji-hyun (h. 63)

“Mempercantik diri itu hanya dilakukan orang-orang kaya yang terlalu bingung menghabiskan uangnya,” — Ahn Ji-hyun (h. 63)

Sedangkan Park Jae-ha alias Jang-woo di sini menjadi tokoh yang lebih optimis, suka tantangan, mudah emosi, sangat menyayangi kakak semata wayangnya, namun sesekali suka membuat onar karena ia merasa kesepian akibat tak lagi mendapat perhatian dan kasih sayang dari sosok seorang ibu. Perubahan karakter Jang-woo yang tadinya sebagai orang yang mudah emosi dan pemberontak kemudian menjadi orang yang suka berbagi dan lebih menghargai itu terasa natural di sini setelah berbagai kejadian yang dialaminya selama dia tinggal di Busan.

“Aku tidak akan kalah dari orang-orang picik seperti itu.” — Park Jae-ha (h. 37)

Kalau ditanya porsi untuk cinta-cintaannya, di novel ini memang kurang mendominasi. Menurutku debar-debar aneh yang dirasakan oleh Jang-woo dan Ji-hyun itu hanya sebagai pemanis. Di sini lebih menonjolkan kasus pem-bully-an serta momen kebersamaan mereka dengan teman-teman yang lain sebagai sahabat sekaligus rekan kerja. Tapi, saya suka bagian ending-nya. Walau agak mainstream dan tidak terlalu mengejutkan, tapi tetap terasa so sweet. 😉

Favorite Quotes

“Aku tidak tahu yang ada di pikiran wanita. Antara romantis dan hemat bedanya tipis.” — Park Jae-ha (h. 41)

Indonesia is more than just Bali. Other than Bali, Indonesia has many more attractive places with great cultures and beautiful views.” — Pemuda Indonesia (h. 76)

Hampir semua orang hanya melihat penampilan luar saja. Padahal itu semua hasil operasi. Jika itu hasil operasi, kenapa mereka mem-bully orang yang tidak operasi? Bukankah penampilan hasil operasi hanya bertahan sementara? — Park Jae-ha (h. 93)

“Laki-laki macam apa kau yang membiarkan gadis dikeroyok teman sekelasnya.” — Park Jae-ha (h. 94)

“Tidak harus berpenampilan cantik atau tampan, asal menyenangkan orang yang melihat, kurasa itu juga penting.” — Ahn Ji-hyun (h. 96)

Tidak semua orang berniat buruk padamu, pikiran negatiflah yang membuat perbuatan buruk itu menjadi kenyataan. — (h. 97)

“Bukankah kau sangat menyayangi ibumu? Bukankah ibumu adalah satu-satunya keluarga yang kau miliki? Kenapa kau begitu perhitungan pada orang yang kau sayangi?” — Park Jae-ha (h. 107)

Untuk penulisan toppoki, bila ingin merujuk ke spelling abjad yang benar harusnya ditulis ddeokbokki karena tulisan hangeul aslinya adalah 떡볶이. Untuk kata oraemane juga, semestinya ditulis oraenmane karena tulisan hangeul aslinya 오랜만에. Setahuku seperti itu, ya. CMIIW. 😀

Oh ya, ada pula hal yang kusayangkan di novel ini yang sebenarnya menjadi salah satu bahan yang paling saya tunggu konklusinya, yaitu perihal Andrew Wood yang diduga sebagai ayah Ji-hyun. Saya sangat penasaran dengan Andrew Wood itu, tetapi di sini malah tidak dibahas sampai tuntas. Apalagi karena di tengah buku sempat pula disinggung bahwa pekerjaan Andrew Wood dulu sama dengan bidang yang digeluti oleh ayah Jang-woo. Apa iya Andrew Wood ada hubungannya dengan Jang-woo? Hmm, sayang sekali bagian yang ini tidak dikulik lebih lanjut.

Fisik Ahn Ji-hyun juga jadi pertanyaan besar buat saya. Ji-hyun mewarisi mata langka itu kemungkinan besar didapat dari ayahnya yang keturunan Eropa. Anggaplah Andrew Wood itu memang ayah kandungnya. Kalau benar dia ayahnya, mengapa fisik Ji-hyun di sini tidak dijelaskan lebih detil? Hanya konsen di perbedaan warna iris mata dan pipi codetnya. Bukankah harusnya dia juga terlahir dengan rambut pirang terang, mata besar, dan wajah khas Kaukasia seperti orang Eropa kebanyakan? Di sini malah disebutkan kalau mata Ji-hyun tetap segaris alias sipit. Namun, setahu saya kalau yang blasteran Korea dengan orang bule itu malah punya mata yang lebih besar dan berkelopak ganda.

Novel berbau Korea seperti ini memang tidak jauh dari kesan drama yang beneran deramah seperti yang sering muncul dalam serial drama Korea. Penggunaan POV 3 untuk novel ini pun sangat cocok karena pembaca jadi bisa mengetahui apa saja yang terjadi di luar pengamatan si tokoh utama. Tak lupa pula tentunya ada pesan yang bisa kita simpulkan sendiri setelah membaca novel ini, bahwa kesempurnaan secara fisik bukanlah segalanya, melainkan harus terpancar dari hati yang tulus.

Anyway, meski masih ada beberapa kekurangan di sana sini, saya tetap menyukai novel ini. Selama masih membacanya, rasanya belum rela untuk tidur kalau belum beres nyelesaiin sampai ending. Good job, Mbak Nufi. Nggak salah deh kalau naskah ini yang dipilih sama Grasindo. 😀

OVERALL RATING

★★★☆☆


ASK AUTHOR

Pada event blog tour kali ini, saya nggak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mengulik sedikit lebih banyak tentang proses penulisan novel ini sekaligus kenalan lebih dalam dengan penulisnya. Kalian juga pasti penasaran, kan? Nah, mumpung penulisnya nggak keberatan saya tanya-tanya, mari langsung disimak aja, ya.

Halo Mbak Nufi, boleh dong perkenalkan sedikit tentang diri Mbak dan apa saja kesibukannya sekarang selain menulis?

Halo Mbak Aya, sebelumnya terima kasih atas pertanyaan-pertanyaanya. Selain menulis, saya ngajar di SMK Teknik, Mbak. Selain itu saya koordinator perpustakaan sekolah dan redaktur majalah sekolah.

Bagaimana rasanya akhirnya bisa debut solo? Kan sebelumnya Mbak Nufi jadi author di buku antologi bersama penulis lain.

Seneng banget, Mbak. Kebetulan saya alumni pelatihan kepenulisan #KampusFiksi, dan hampir sebagian besar teman saya sudah menerbitkan buku. Waktu itu saya masih ngajar di dua sekolah, Mbak. Jadi kurang bisa bagi waktu buat nulis, soalnya capek di jalan, sampai rumah langsung tidur hihihi malah curhat. Selain itu saya udah ngirim ke beberapa penerbit sih, tapi belum berjodoh sama naskah saya.

Bisa ceritakan bagaimana inspirasi awal terciptanya Perfectly Imperfect dengan deadline yang sudah mepet hingga akhirnya jadilah sebuah cerita yang sangat mengalir seperti ini?

Untuk naskah pertama yang saya kirim, temanya tentang stalking, Mbak. Tapi, nggak tau kenapa feeling saya nggak enak. Kayak ada yang nyuruh nulis lagi dengan tema berbeda. Lalu, saya ingat obrolan saya dengan saudara saya yang ambil kuliah di Korea. Dulu sekitar tahun 2009 memang saya suka banget sama hal-hal yang berbau Korea, mungkin waktu itu lagi booming banget ya, Mbak. Tapi waktu dengar cerita dari saudara saya, saya jadi mikir-mikir lagi. Korea itu nggak segemerlap yang ada di media, banyak sisi lain yang seharusnya publik tahu, seperti kasus bullying dan operasi plastik yang sangat wajar di sana. Akhirnya saya ambil tema bullying dengan sedikit tambahan tentang operasi plastik.

Nah, penyebab bullying kan macem-macem, Mbak. Tapi, rata-rata dari sumber yang saya baca, orang Korea itu homogen, mereka takut dianggap berbeda dari kebanyakan orang. No offense ya, mungkin nggak semua kayak gitu. Jadi, dari kata ‘bullying’ dan ‘berbeda’ itu saya bikin Perfectly Imperfect.

Oh iya, satu lagi. Yang membuat Ahn Ji-Hyun berbeda itu kan mata heterochromia iridium-nya, soal itu saya dapat dari kucing saya si Ody, matanya hijau sama biru, terus saya cari di internet soal itu, ternyata juga terjadi pada manusia.

Apakah deadline yang mepet itu termasuk faktor X alias jadi the power of kepepet yang membuat Mbak Nufi bisa mengerahkan ide untuk menyelesaikannya sehingga naskah ini yang diterima oleh Grasindo daripada naskah satunya?

Iya, Mbak. Ngebut banget itu nulisnya. Soalnya sebelum deadline, saya ada acara di tempat yang susah sinyalnya 😥 jadi harus cepet-cepet dikirim sebelum saya berangkat. Riset juga keteteran (ini jangan ditiru ya hihihi).

Novel-novel PSA3 kan semuanya berbau Korea. Apakah pada dasarnya Mbak Nufi memang suka Korea? Misalnya rutin nonton K-drama atau bahkan terserang virus hallyu wave juga?

Kalau tahun 2009, mungkin saya bakal heboh sendiri bareng teman-teman fangirl saya. Tapi, waktu lulus kuliah udah anti klimak, Mbak. Udah nggak segila dulu, paling sekarang masih nonton Running Man sama beberapa drama Korea yang direkomendasikan teman.

Berapa lama proses pengerjaan novel ini sejak awal ditulis hingga lolos dari tangan editor? Lamaan nulisnya atau revisinya?

Wah, kalo ini beneran deh jangan ditiru. Saya nulis sekaligus ngedit sekitar dua minggu. Sedih banget tau, Mbak, waktu udah dikirim baru inget kurang ini-itu. Kalo revisi dikasih waktu 3-4 hari kalo nggak salah.

Bagian mana di novel ini yang menurut Mbak Nufi paling susah dikembangkan dan sempat bikin mandek?

Yang susah itu waktu mangkas naskah jadi 150 halaman, Mbak. Sebenernya saya masih pengin bahas Andrew Wood, tapi jadinya lebih dari 150 halaman. Terus akhirnya nggak jadi, potong sana-sini biar nggak sampai 150 halaman.

Apakah Mbak Nufi pernah ke Korea, khususnya ke Busan? Lalu, bagaimana cara Mbak Nufi mendeskripsikan berbagai tempat dan rute jalan yang ada di Busan? Risetnya susah nggak?

Belum hehehe. Kalau soal Busan itu gara-gara nonton Reply 1997, soalnya mereka kalau ngomong lucu sih, kayak orang berantem hahaha. Untung deh, kita hidup di zamannya internet, bisa browsing sana-sini, tanya Google Map, ikut forum bahasa Korea, terutama dialek Busan. Risetnya menurut saya susah, Mbak. Terutama soal dialek Busan. Di forum bahasa yang saya ikuti, orangnya kebanyakan jarang online jadi responnya lama padahal deadline-nya mepet. Selain itu, saya nonton Reply 1997, pada bagian tertentu saya ulang berkali-kali buat nangkep ucapannya.

Hal apa yang ingin Mbak Nufi sampaikan melalui novel ini, baik secara tersurat mau pun tersirat?

Yang berkilauan itu belum tentu berlian. Yang keliatan cakep, belum tentu asli hahaha.

Selain itu harapan saya, jika misalnya ada korban bullying yang membaca novel ini, mereka mau melapor pada pihak yang semestinya. Jika korban tidak berani melapor, maka seterusnya akan menjadi korban. Juga untuk orang-orang yang mengetahui ada korban bullying, jika tidak berani membantu langsung, setidaknya bantu mereka untuk melapor pada pihak yang semestinya.

Berikan 3 (tiga) kata untuk mewakili novel Perfectly Imperfect!

Ketidaksempurnaan, persahabatan, dan kepedulian.

***

Nah, demikianlah wawancara singkat saya bersama si penulis yakni Alifiana Nufi. Semoga beberapa jawaban di atas sudah cukup menjawab rasa penasaranmu tentang proses kreatif di balik kepenulisan novel Perfectly Imperfect. Terima kasih banyak, Mbak, udah mau repot-repot jawab pertanyaan-pertanyaan dari saya. 🙂

Tak lupa Mbak penulis yang cantik ini sudah menyiapkan 1 ekspemplar novel Perfectly Imperfect untuk 1 pemenang yang beruntung dari blogku ini. Sudah nggak sabar, ya, mau ikutan giveaway-nya? Okay, daripada saya diamuk masa, mending langsung saja simak ketentuannya di bawah ini.


GIVEAWAY

BT-GA Perfectly Imperfect

  1. Peserta tinggal di Indonesia atau punya alamat kirim di wilayah Indonesia.
  2. Follow akun twitter @alifianufi dan @murniaya.
  3. Follow blog ini melalui akun wordpress atau bisa juga follow via e-mail. Lihat di widget pada sidebar pojok kanan bawah.
  4. Sebarkan info tentang giveaway ini beserta link-nya di media sosialmu, bebas di mana saja. Kalau disebar via twitter, jangan lupa pakai hashtag #PerfectGA dan mention kedua akun twitter di atas.
  5. Jawab pertanyaan yang saya ajukan dengan menyertakan nama lengkap, kota domisili, akun twitter, alamat e-mail, dan link share tweet di kolom komentar post ini. Pertanyaannya: bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea? (Kalau komentarmu tidak langsung muncul, jangan khawatir, karena biasanya harus menunggu approval dulu.)
  6. Giveaway ini berlangsung selama satu minggu saja sampai tanggal 24 Desember 2015. Pemenang dipilih berdasarkan jawaban, jadi buatlah jawabanmu semenarik mungkin.
  7. Pengumuman pemenang insya Allah paling lambat 3 hari setelah giveaway resmi ditutup.
  8. Jika masih ada yang bingung atau kurang jelas dan ingin ditanyakan, for fast response silakan mention saya via twitter @murniaya.

Nah, itu saja syarat dan ketentuannya. Jangan lupa berdoa dulu, ya, sebelum ikutan. Selamat menjawab dan good luck!!! 😉 😉 😉


P.S.: Kamu juga bisa mencoba peruntunganmu di giveaway satu lagi di [BlogTour + Review + Giveaway] 1 Perasaan 3 Logika by Yurissa Astriani. Jangan sampai dilewatkan, ya. 🙂

45 thoughts on “[BlogTour] Perfectly Imperfect by Alifiana Nufi | Review, Ask Author, Giveaway

  1. Soal operasi plastik yang marak terjadi di Korea, saya berpikir bahwa mereka–yang melakukan operasi plastik–memiliki kehidupan yang amat hedon. Operasi plastik bukan hal yang bisa dikatakan murah, sekaligus juga merupakan hal yang berisiko tinggi. Tentu saja hal tersebut seharunya sebisa mungkin dihindari. Saya melihat orang–yang tanpa alasan medis tertentu, seperti terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh–melakukan operasi plastik adalah orang yang tak tahu caranya untuk bersyukur. Dia menyia-nyiakan nikmat yang diberikan Tuhan untuk kesenangan sesaat. Sulit rasanya untuk respect kepada orang yang seperti itu. Seharusnya mereka bisa menggunakan uang mereka untuk hal yang jauh lebih bermanfaat; menolong anak-anak jalanan, misalnya. Tapi, bagaimana pun juga operasi plastik adalah hak mereka, hanya saja menurut saya mereka telah salah dalam menggunakan hak. Hidup bukan hanya masalah memuaskan diri sendiri saja, namun juga soal bagaimana seseorang mampu menjadikan diri mereka sebagai manusia yang bermanfaat bagi sesama.

    Ibnu Majah
    @ibnu_berkicau
    den.bagoes33@gmail.com
    Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia

    Like

  2. […] Kamu juga bisa mencoba peruntunganmu di giveaway satu lagi di [Blog Tour + Review + Giveaway] Perfectly Imperfect by Alifiana Nufi. Jangan sampai dilewatkan, ya. […]

    Like

  3. Nama : Feeny
    Akun Twitter : @feenyzhang
    Email : feeny_0102@yahoo.com
    Kota Domisili : Batam
    Link Share : https://twitter.com/feenyzhang/status/677765887651241984

    “Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?”

    Bagi aku, operasi plastik itu wajar-wajar ajaa. Oplas itu bagaikan makeup gitu, sama-sama buat kita lebih menarik, lebih keren, lebih disukai orang secara fisik. Pake makeup boleh, kenapa oplas enggak? Kan gunanya sama, cuma lebih ekstrem dan lebih menghabiskan banyak uang kalo oplas.

    Dengar-dengar sih kata orang oplas itu mahal. Yaa aku gatau juga soalnya ga tertarik, ga pernah mencari tau. Sayang aja uang dipakai buat oplas gitu, ga tega hehehe. Pasti yang oplas pada kaya-kaya deh.

    Sebenarnya aku masih heran, kenapa banyak sekali orang yang suka ngejudge kalau orang ini oplaslah inilah itulah. Itu kan masalah mereka. That’s their problem. Mereka oplas menggunakan uang mereka, pada diri mereka, dan berefek pada mereka doang. Tidak berakibat ke orang lain. Why orang-orang suka banget ngejudge.

    Intinya tuh, oplas ya oke-oke aja. It’s their life, suka-suka mereka aja mau ngapain selama tidak mengusik kehidupan kita, kenapa kita urusin 🙂

    Like

  4. Bintang Permata Alam

    BINTANG PERMATA ALAM / Ngawi, Jawa Timur / @bintang_ach / bintangpermata45@gmail.com / Link: https://mobile.twitter.com/Bintang_Ach/status/677768136360247296?p=v
    .
    .
    Jawaban:
    Pendapat?
    Sebenarnya operasi plastik itu tujuannya ada dua. Yg pertama, untuk menghilangkan cacat/kelainan fisik, dan yg kedua untuk mempercantik diri. Operasi plastik utk menghilangkan cacat sebenarnya dihalalkan, tapi tidak utk mempercantik diri. Tuhan melarang itu.
    .
    Tapi, menurutku, di balik semua itu terserah kepada orangnya lah ya. Mungkin ini sudah menjadi kebutuhan mereka. Setiap orang punya hak untuk melakukan apa pun dalam hidupnya. Entah itu baik / buruk itu nanti mereka sendiri yang menanggung.
    Jadi kalau untuk aku sih nggak masalah. Selama itu tidak merugikan orang lain, yo wis sakarepmu lah. Udah itu aja pokoknya yang penting. Jangan sampai merugikan orang lain. Tapi akan lebih baik lagi apabila kita tidak melanggar perintahNya ~
    .
    Thanks ~

    Like

  5. Nama : Erin
    Twitter : @RinShoak
    Link Share : https://twitter.com/RinShoak/status/677723221873967105
    Email : Tomoyo.rin@gmail.com
    Domisili : Jakarta

    Menurut aku sih tidak ada yang salah dengan operasi pelastik karena mereka bukan umat muslim dan itu adalah hak mereka masing-masing. Selama itu tidak merugikan orang lain, misal uangnya dari nyuri, kn nggk banget. Dan selama mereka nyaman dengan operasi pelastik, no problem.

    Like

  6. Kazuhana El Ratna

    Nama : Ratani Latifah
    Twitter : @ratnaShinju2chi
    E-mail : Kazuhanael_ratna@yahoo.co.id
    Domisili : Jepara
    Link Share : https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/677791021070082048

    bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Kalau menurutku meski itu bisa dibilang terlalu berlebihan, terkesan boros dan bisa jadi tidak menghargai pemberian Tuhah, toh, itu adalah hak asasi bagi setiap orang. Jika mereka memiliki uang dan ingin melakukan operasi, kenapa tidak? Setiap orang punya pilihan, kenapa tidak saling menghormati saja. Masalah konseskuensi kan mereka yang menanggung sendiri. ^_^

    Like

  7. Nama : annik anzalni
    Twitter : @annickajodha
    Domisili : Karanganyar
    Email : annickajodha063@gmail.com
    Link share : http://Twitter.com/annickajodha/status/677830063669121028

    Jujur ya .. aq kurang suka dengan operasi plastik , walau itu emang hak setiap orang tapi bagaimana pun juga itu tetep merubah kodrat, kecuali jika kita kecelakaan da memang mengharuskan operasi plastik. . Tapi jika kita niat na untuk merubah bentuk dari apa pun di diri kita itu nama nya sama aja kita mensyukuri apa yg telah di berikan tuhan pada kita.. dan pasti na itu dosa besar, karna tuhan sendiri melarang kita untuk merubah kodrat kita n supaya selalu mensyukuri apa pun pemberian tuhan…

    Like

  8. Nama : annik anzalni
    Twitter : @annickajodha
    Domisili : Karanganyar
    Email : annickajodha063@gmail.com
    Link share : http://Twitter.com/annickajodha/status/677830063669121028

    Jujur ya .. aq kurang suka dengan operasi plastik , walau itu emang hak setiap orang tapi bagaimana pun juga itu tetep merubah kodrat, kecuali jika kita kecelakaan da memang mengharuskan operasi plastik. . Tapi jika kita niat na untuk merubah bentuk dari apa pun di diri kita itu nama nya sama aja kita tidak mensyukuri apa yg telah di berikan tuhan pada kita.. dan pasti na itu dosa besar, karna tuhan sendiri melarang kita untuk merubah kodrat kita n supaya selalu mensyukuri apa pun pemberianNYA.

    Like

  9. Nama : Aulia Resky
    Akun Twitter : @AuliaaRez
    Email : rezaahmad524@gmail.com
    Kota Domisili : Cirebon
    Link Share : https://mobile.twitter.com/AuliaaRez/status/677835118094868480?p=v

    Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Di korea yaa? Hmmmm masyarakat di sana memang menganggap bahwa operasi plastik itu sangat lumrah dan biasa saja, bahkan hadiah ulang tahun ke-17 masyarakat di sana biasanya operasi plastik. Bukan hanya orang dewasa namun para remajanya juga. Biasanya seseorang melakukan operasi plastik karena kecelakaan sehingga wajah mereka rusak parah tapi karena zaman yang sudah maju, operasi plastik menjadi trend dan di jadikan untuk mempercantik diri. Menurutku seharusnya ada peraturan ketat untuk melakukan oplas, karena oplas itu berbahaya. Mungkin memang hak setiap orang untuk cantik, mereka memiliki uang yang berlebihan hingga tak tahu cara menghabiskannya. Tetapi oplas itu memiliki efek yang akan di rasakan beberapa tahun setelahnya. Sebagai calon dokter *Aamin:v ngayal dulu* kesehatan seorang pasien merupakan nomer satu, bukannya membuat pasien sakit di kemudian hari. Banyak orang yang meninggal akibat melakukan oplas karena kegagalan seorang dokter atau infeksi di bagian tertentu. Lebih baik uangnya di simpan atau bahkan di sumbangkan kepada pihak yang membutuhkan. Cantik alami lebih baik, cantik menggunakan make up juga lebih baik daripada merubah ciptaan Allah. Semua agama pasti sama, kita di larang menyakiti diri kita sendiri, di larang merubah apa yang telah di berikan Allah kepada kita. Pada dasarnya seseorang yang melakukan oplas karena dirinya tak mensyukuri apa yang telah di berikan Allah. Harusnya kita sudah bersyukur mendapatkan fisik yang sempurna tanpa ada kekurangan dan kecacatan. Sebelum bertindak pikirkan melalui otak bukan nafsu, pikirkan sebab dan akibat yang akan terjadi. Sekian, Arigatou Gozaimasu^^

    Like

  10. Nama lengkap : Arum Okta Sukarta
    Kota domisili : Mojokerto
    twitter : @okta_s3233pm
    alamat e-mail : arum.okta12@gmail.com
    Link share : https://mobile.twitter.com/Okta_S3233PM/status/677835757852205057?p=

    Tanggapan ku tentang operasi plastik , aku gak bisa bilang kalo oplas itu wajar tapi aku juga gak bisa bilang kalo oplas itu hal yang tabuh , karena gini kita hidup di negara yang benar benar berbeda , tekanan hidup disini dan Di Korea juga berbeda dimana di Korea sendiri wajah menjadi hal yang sangat penting bahkan bisa disandingkan dengan kedudukan sosial mereka .Orang orang yang memiliki wajah yang di bawah standar lah ya mereka cenderung di kucilkan dan ini akan menjadi tekanan tersendiri . Berbanding terbalik dengan di Korea di Negara kita yaa emang kadang ada orang yang liat liat tampang yaah tapi gak se ekstrim di Korea trus di Indonesia kalo aku sih mikirnya pergaulan orang Indonesia rata rata kayak whatever tampang lu kayak apa yang penting lu baik kita bisa jadi temen . Nah hal ini yang akhirnya membuat Oplas itu menjadi hal yang sifatnya “Terlalu” , tapi untung nya di Indonesia juga gak terlalu ngejudge yang gimana sama orang yang Oplas . So kalo nanggepin masalah oplas yaa apa dianggap tabuh itu saya gak pernah ngerasain tekanan orang yg hidup di Korea tapi kalo di anggap wajar yaa Saya hidup di Indonesia yang kalo nganggap oplas adalah hal yang sifatnya “Terlalu ” . Oke aku mikirnya gak menentang tapi juga gak mengiyakan gini deh dari pada oplas aku lebih seneng orang yang tampil pake make up aja .

    Like

  11. Nama: Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12
    Kota: Batubara-Sumut
    Email: kikisuarni616@yahoo.com
    Link share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/677902381686755328

    Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Jawaban:

    Setahuku budaya Operasi Plastik di Korea bukan lagi rahasia umum, sudah lumrah dan wajar, tidak ada yang aneh. Para pesohor entertaimen atau yang kita kenal sebagai hallyu juga banyak yang melakukan oplas. Tentu dengan berbagai alasan, salah satunya untuk memperbaiki penampilan. Nah, menjamurnya klinik operasi plastik tak ayal juga karena campur tangan pemerintah Korea. Yang menjadikan oplas sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi negeri Ginseng itu. Bukan hal baru lagi bahwa salah satu negara favorit tempat melakukan oplas adalah Korea. Entah hal ini hanya sekedar isu atau tidak, aku pernah baca bahwa rata-rata orang yang melakukan oplas di Korea itu sudah sejak usia remaja. Banyak faktor, termasuk bullying, seperti tema di novel ini. Jika ada remaja yang berwajah “biasa” maka hal itu akan menjadi bahak olokan teman-temannya. Ironis memang.

    Well, apa pun itu, pada dasarnya semua kembali ke diri kita masing-masing. Tak ada salahnya memang melakukan oplas untk mempercantik diri dan punya uang tentu, sah-sah saja. Tapi kalo aku pribadi, gak akan pernah mau ngelakuin oplas. Selain karena larangan agama, juga aku ngerasa kalo hasil oplas itu adalah sesuatu yang fake. Bak kata Bruno Mars Girl your amazing, just the way you are. Cantik dari hati lebih penting. Kalo hatinya udah cantik, pasti aura cantiknya akan terpancar dari luar juga. So, bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan. Walau oplas masih menuai kontroversi, pada dasarnya kembali ke diri masing-masing. Pilihan masing-masing.

    Terima kasih

    Like

  12. Nama lengkap: Annisa Widi Astuty
    Kota domisili: Bantul, Yogyakarta
    Akun twitter: @nisawidik
    Alamat e-mail: annisawidiastuty@yahoo.com
    Link share tweet: https://twitter.com/nisawidik/status/677990716274966528

    Pertanyaan: Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Jawaban: Pendapatku tentang operasi plastik di Korea, menurutku mayoritas para pelaku operasi plastik di Korea melakukan operasi plastik untuk memperelok diri, baik pada pihak laki-laki apalagi perempuan. Bagi mereka, operasi plastik merupakan suatu hal yang lumrah karena ada orang lain yang juga melakukan dalam artian mereka tidak sendiri “They’re not alone”. Dalam psikologi, ada istilahnya konformitas yaitu ketika banyak orang melakukan suatu hal, maka individu yang awalnya ragu atupun takut-takut jadi berani melakukan hal serupa dengan orang-orang mayoritas. Namun, fungsi utama adanya operasi plastik sesungguhnya bukanlah untuk memperelok yang “baik-baik saja” yang merupakan anugerah dari Tuhan. Operasi plastik diperuntukkan bagi mereka yang sekiranya memang membutuhkan pemberlakuan operasi plastik pada diri mereka. Misalnya ketika seseorang baru saja tertimpa musibah dan merusak wajahnya. Nah, operasi plastik ini berguna untuk memperbaiki yang telah “rusak” karena suatu kecelakaan maupun karena suatu kelainan. Namun, dalam kasus operasi plastik yang marak terjadi di Korea, mereka yang melakukan operasi plastik mayoritas bukan untuk “memperbaiki yang rusak” melainkan “memperbaiki yang sudah ada”. Itu sama saja dengan istilah mereka tidak menghargai pemberian Tuhan. Operasi plastik yang mereka lakukan bisa membuat mereka berubah secara drastis. Apalagi yang benar-benar merombak total wajah (misalnya) sehingga tidak dikenali oleh orang-orang di sekitarnya. Ada pula yang membuat tubuhnya menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Namun, semuanya kembali lagi pada yang ingin melakukan operasi plastik. Itu adalah hak mereka. Hanya saja aku ingin sekali menyarankan bagi mereka (tidak hanya untuk pelaku dan calon pelaku penggunaan fasilitas operasi plastik di Korea tapi di seluruh penjuru negeri) untuk menggunakan hak mereka dengan sebijaksana mungkin. Operasi plastik bukanlah sesuatu yang “enak”. Pasti ada penderitaan ketika operasi plastik dilakukan sebelum akhirnya mereka melihat hasilnya yang menurut mereka memuaskan. Hasil memuaskan itupun bisa didapat jika operasi plastik yang dilakukan berhasil. Bukankah ada juga yang gagal? Nah… Jangan pertaruhkan nyawamu untuk memperbaiki yang sebenarnya tidak perlu diperbaiki jika kamu menganggap bahwa dengan kekuranganmu itu kamu tidak bisa menemukan cinta sejatimu. Justru dengan kamu tampil apa adanya, kamu bisa mengetahui orang yang tepat yang sungguh mencintaimu just the way you are.

    Like

  13. Nama : Ria Monica
    Domisili : Jakarta
    Akun Twitter : @Riamonic23
    Email : Monicamonn17@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/Riamonic23/status/678107341196144640
    Jawaban
    Operasi plastik di korea memang bukanlah hal yg dianggap tabu di sana justru malah hal yg biasa dan wajar-wajar saja dilakukan sehingga tingkat operasi pelastik di korea menduduki tingkat pertama di dunia dan bukan lagi barang mewah namun sudah menjadi wabah bahkan umurpun tak membatas untuk melakukan opersi plastik di korea sana mulai dari remaja sampai orang tua (ibu-ibu) .Persaingan dalam masyarakat juga salah satunya didasarkan atas penampilan, terutama saat melamar pekerjaan. Mereka tidak memperdulikan berapa banyak biaya yang akan mereka habiskan untuk melakukan operasi plastik asalkan keinginan mereka untuk cantik terpenuhi. Apalagi ditambah efek dari halyu wave atau korean wave yg melanda dunia menjadikan korea sebagai kiblat operasi plastik, Dalam bidang industi hibuaran dikorea hampir 90 % artisnya melakukan operasi plastik ,jarang sekali dari mereka memiliki kecantikan dan ketampanan alami sejak lahir. Sayapun termasuk orang yg mengidolakan mereka seperti artis k-pop sampai Dramanya kadang tak menyadari bahwa mereka adalah produk dari oprasi pelastik.. Tapi saya sejujurnya kontra dengan yg namanya operasi plastik yg bertujuan untuk memperelok tubuh bukan karena faktor medis, Alangkah baiknya mensyukuri apa yg anugerahkan Tuhan kepada kita apalagi Tuhan itu Maha Adil , Mau Cantik atau Jelek , kaya ataupun miskin tak membedakanya hanya keimanan kitalah yg membedakanya di mata Tuhan…

    Like

  14. Nama: Anis Antika
    Kota domisili: Surabaya
    Akun twitter: @AntikaAnis
    Alamat e-mail: anis_antika@yahoo.com
    Link share tweet: https://twitter.com/AntikaAnis/status/678160776721358848
    Jawaban:
    Pendapat aku tentang budaya operasi plastik di Korea… sebenarnya nggak cuma di Korea saja, sih. Tapi dimana saja. Menurutku sah-sah saja, sih. Selama si pelaku operasi plastik bersedia dan nggak dengan paksaan melakukan hal itu. Toh uang yang mereka gunakan untuk operasi plastik, kan, milik dia sendiri. Nggak minta atau merampok kita.

    Aku selalu nggak habis pikir sama orang-orang yang menghina atau mencaci mereka yang melakukan operasi platik. Ya sudahlah, nggak usah diurusi. Toh nggak merugikan kita juga, kan? Konsekuensi apa pun setelah melakukan oeprasi nanti, ya bakalan dia sendiri yang menanggung.

    Tapi…. alangkah baiknya bila menerima pemberian Tuhan dengan ikhlas (mengenai fisik kita). Selama, maaf, nggak ada kekurangan berupa cacat fisik yang mengharuskan untuk dioperasi, lebih baik kita menerimanya dan mensyukuri. Semua makhluk diciptakan Tuhan memiliki tujuan, arti, manfaat juga kelebihan masing-masing, kok.

    Like

  15. Nama: Evita MF
    Domisili: Jogja
    Twitter: @evitta_mf
    email: evita.mf27@ymail.com
    link share: https://twitter.com/evitta_mf/status/678194575383519232

    Q: Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    A: Operasi plastik ya? Hmm…
    Kalau ditinjau dari segi agama Islam sih jelas itu dilarang. kan kita nggak boleh merubah bentuk pemberian Tuhan. Selain itu berarti orang itu nggak bersyukur atas apa yang udah Tuhan beri padanya.
    Biasanya tujuan operasi plastik itu biar cantik. Menurutku nggak ada orang yang jelek. Yang ada orang yang kurang percaya diri. Coba kalau kita percaya diri sama penampilan kita, pasti kita nggak bakal mikir kalau kita ini jelek dan perlu melakukan operasi plastik.
    Tapi kalau di Korea operasi plastik udah umum sekali dilakukan, anak-anak remaja aja udah ngelakuin oplas. Biasanya yang dioperasi itu di bagian mata. Katanya kalau matanya mereka besar itu keliatan cantik. Mereka juga mendambakan hidung mancung dan wajah yang tirus, makanya bagian ini sering juga diubah dengan operasi plastik.
    Ah pokoknya mending tampil apa adanya dan percaya diri, dari pada nyiksa diri untuk jadi cantik. Kecantikan juga lama-lama bakal pudar seiring bertambahnya usia.

    Like

  16. Nama : Affia Nur Anjani
    Domisili : Jakarta barat
    Acc twit: @affiaanjani

    Link share :

    bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Pendapat ku, wajar2 aja tapi itu juga hak mereka, harusnya masyarakat korea terutama wanita lebih bersyukur aja apa yg udah dikasih tuhan dinikmatin saja tapi kembali lagi sama pengaruh lingkungan juga jadi pada tergiur untuk operasi biar lebih terlihat makin cantik, walaupun terkesan boros tpi toh itu uang2 mereka 😀
    Dan juga operasi plastik di korea itu udah hal yang wajar tapi ya alangkah bagus nya ga usah tergiur untuk operasi plastik & yg operasi jangan berlebihan karna efek nya juga banyak dan bahaya juga.
    Itu aja sih dari aku^^

    Like

  17. Nama: Risma
    Twitter: @sayonalaanata1
    Domisili: Magelang, jateng
    Link share: https://twitter.com/sayonalaanata1/status/678214558071173120

    Menurutku, operasi plastik terutama di korea yang sudah banyak menjamur, merupakan suatu hal yang:

    1. kufur nikmat
    ya, memiliki wajah yang dikaruniai Tuhan saja kita sebagai manusia, apalagi yang beriman harusnya sangat bersyukur dengan pemberian yang cuma-cuma ini. harusnya, kita sebagai mahluk lemah yang tidak bisa apa-apa ini menyadari betapa tidak bergunanya wajah, atau tubuh (jasad) kita ini ketika ajal sudah datang menjemput. betapa tidak berartinya segala sesuatu yang pernah kita sangat perjuangkan di dunia ini. karena yang berguna di alam sana hanyalah 3 hal, amal jariah, ilmu yang bermanfaat, serta do’a anak sholeh/sholeha. jadi, sekali lagi, oplas itu kufur nikmat alias tidak bisa bersyukur

    2.buang-buang uang
    selain tidak menghargai Maha Karya-Nya atas jasmani yang indah ini, oplas juga termasuk salah satu kegiatan tanpa manfaat yaitu buang-buang uang alias boros. ibuku pernah bilang saat aku kecil, bahwa buang-buang uang itu sifat setan. alias sifat tercela. justru akan lebih berfaedah jika uang itu diberikan kepada orang yang membutuhkan.

    3.menyakiti diri sendiri
    mungkin saat wajah dioplas dengan obat bius, pasien tidak akan merasakan sakit yang berarti. namun, setelah efek obat bius selesai, rasa sakit yang amat sangat akan segera muncul dan otomatis pasien akan kesakitan. dalam agama Islam, menyakiti diri sendiri termasuk perbuatan dosa. jadi sia-sia saja melakukan oplas.

    meskipun hasil akhir oplas adalah wajah yang cantik/ganteng yang luar biasa, tapi apalah daya jika semua itu cuma sementara, saat kita hidup di dunia saja? terlebih lagi, banyak sekali kasus oplas yang gagal. bukannya lebih baik dari sebelumnya, justru sebaliknya. dan malah menambah biaya lagi untuk pemulihan semula. ish ish ish *gelengkepalakanankiri* >,<
    jadi kesimpulan dari pendapatku adalah, oplas itu jika dilakukan hanya sia-sia belaka. jangan lakukan ya, wahai teman-temanku yang budiman 😀

    Like

  18. Nama ; tanya fransisca
    Domisili : tangerang
    Twitter : TanyaFcsh_
    Email : tanya28fransisca@gmail.com
    Link ; https://twitter.com/TanyaFcsh_/status/678391324932894720

    Aduhhhh pertanyaannya bikin galau ><
    Jujur sih aku ga setuju ama operasi plastik atau yg disingkat oplas tapi jujur-jujuran ajalah yaa
    Kalo para artis korea itu ga oplas pasti aku juga males liat muka2 mereka apalagi ngefans
    Ya emang ga semua artis korea oplas sih tapi sebagian iyakan?
    Heheheh

    Tapi karena pertanyaan seperti itu aku pun akan menjawabnya!

    Menurut aku oplas itu ga bagus dan ga pantes buat dilakuin
    Kenapa??
    Karena aku berpegang pada ayat ini dlm kepercayaan aku

    "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?"

    Nah! Tubuh kita ini adalah bait Allah, yang udah dikasih Tuhan dan harusnya kita syukuri apa adanya
    Bukannya malah dirombak sini
    Dirombak sana
    Kalo kita ngelakuin hal itu kita menunjukkan kalo kita ga bersyukur dgn apa yg ada pada kita bukan?
    Dan 1 lagi tubuh kita jiwa kita roh kita itu semua milik Tuhan
    Jadi kita ga ada hak buat ngeubah apa yg bukan milik kita bukan? Tapi kita harus menjaga dan merawat tubuh kita ini
    Dan mempergunakannya dgn bijak dan hanya untuk kemuliaan Tuhan

    Like

  19. Nama Lengkap : Naning Pratiwi
    Kota domisili : Tulungagung
    Akun twitter : @chelseas_lovers
    Alamat e-mail : chelsea_lovers83@yahoo.com
    Link share tweet : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/678490291012132865

    Kadang hanya bisa geleng-geleng kepala. Terus nggak habis pikir. KOk bisa?? Dari awal kayaknya mereka itu udah dianugrahi tampang rupawan. Tapi kok masih kurang??

    Like

  20. Nama : Margareth
    Twitter : @Redsimbolon
    Email : margareth.serevina@gmail.com
    Domisili : Jakarta
    Link share : https://twitter.com/RedSimbolon/status/678468715457867776
    Jawaban : Sebenernya, aku tidak setuju sama sekali dengan operasi plastik. Karena apa yang telah diciptakan dan diberikan Tuhan itu patut disyukuri, banyak kok orang diluar sana memiliki wajah yang lebih buruk dari pada kita. Tapi *ada tapi-nya nihhh* operasi plastik disana itu kan udah lumrah. Gini aja dehhh *perumpamaan dulu yaa* di negara kita Indonesia kan ada tuh barang-barang *misal sepatu, tas, make-up, dll* buatan Indonesia sendiri dan buatan luar negeri. Kalau kalian disuruh milih barang buatan luar negeri atau Indonesia sendiri, kalian pilih yang mana? Buatan luar negeri kan? kenapa gk barang buatan Indonesia sendiri aja? Karena hal itu LUMRAH guys! sama aja kalau di Korea disuruh milih wajah asli atau wajah operasi plastik? ya, pasti mereka milih wajah operasi plastik. Kalian pasti udah kebayang dong alsannya.
    Manusia itu gak pernah puas akan apa yang dimilikinya sekarang. Manusia butuh yang lain dan lain lagi. Kalian tau gak? *gakkk* bahkan nih kalau hadiah ulang tahun anak-anak remaja disana minta-nya apa? OPERASI PLASTIK! bayangin aja udah kayak kita minta hal yang wajar ke orangtua kita sendiri.
    So, sebenernya aku itu setuju atau gak sih? *hehehhehehehhehehe* aku setuju-setuju aja tuh.
    semoga seneng dan memilih jawaban aku ya. -Terima Kasih-

    Like

  21. Putu Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    rinspiration95@gmail.com
    Karangasem, Bali

    Menurutku oplas itu adalah pilihan dan hak masing-masing orang. Setiap orang berhak untuk menjadi lebih baik tidak terkecuali dalam hal penampilan. Semua tindakan juga pasti punya plus minus. Perlu ditelaah lagi, sebelum kita ngejudge orang yang oplas. Karena oplas lantas orang itu gak bersyukur atas apa yang dianugrahkan Tuhan, gila akan kesempurnaan penampilan, demi gengsi atau bukti berduit banyak. Tapi mungkin aja karena mereka punya abnormalitas dalam tubuh yang berkaitan dengan estetika.
    Jadi menurutku sah-sah aja ketika seseorang melakukan oplas. Tapi memang alangkah baiknya disertai dengan alasan kesehatan atau penyempurnaan bagian tubuh yang sebelumnya mengalami kecacatan. Yakinlah, bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya tak terkecuali penampilan.

    Like

  22. Nama : Daisy
    Twitter : @Daisy_skys
    Domisili :Semarang
    Daisycorner98@gmail.com

    ” bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea? ”

    Menurutku oplas di Korea itu sudah melewati batas umum . Aku nggak nyangka kalau anak – anak umur 12 tahun sudah diperbolehkan melakukan oplas . Bahkan ini sudah bukan topik yang harus disembunyikan, daripada membicarakan dimana suatu tas dapat didapatkan, para wanita Korea lebih senang membicarakan atau bertanya dimana hidung atau dagu mereka dapatkan. Prinsip hidup mereka ” Lebih baik miskin dan jadi gelandangan dari pada Buruk rupa ” . Oplas itu nggak murah dan kita tau bayarnya pake uang bukan pake daun . Mereka dengan mudahnya mengeluarkan budget yang nggak sedikit untuk mempermak wajah dan tubuh mereka .Mending disumbangin aja .

    Aku paham betul bagaimana beratnya hidup di korea . Seorang sahabat bercerita ( curhat ) padaku bagaimana ia menjalani hari – hari beratnya di sekolah . Bully itu benar – benar ada . Orang – orang dikorea selalu menilai orang dari wajahnya . Kau akan dianggap cantik ketika memiliki Kulit yang cerah, hidung mungil, mata belo dengan kelopak mata ganda, dan muka kecil dengan rahang dan dagu yang membentuk huruf ‘V’ . Dan sahabatku itu benar – benar melakukan operasi plastik agar matanya belo dengan kelopak mata ganda . ” Meskipun aku dibius , Tapi aku masih bisa merasakan tajamnya pisau bedah menyayat wajahku , teramat sakit ” Itu katanya . Beauty is pain dear .Kalau kak Aya penasaran sama orangnya cek aja instagramnya @n.nyeon .

    Setiap orang ingin terlahir cantik , dilahirkan dengan wajah dan tubuh yang bukan dirinya. Aku juga pernah berandai – andai , Coba aku secantik dia . Tapi percaya deh semua itu udah ada takarannya masing – masing . Buat apa sih punya mata lebar yang akan membentuk senyum ketika kamu tersenyum kalau itu buatan dokter bedah ? buat apa sih punya hidung mancung dan dagu V tirus kalau itu buatan dokter bedah ? Kenapa harus berubah jadi orang yang berbeda untuk membuat orang terkesan lalu memujimu . Bukankah nggak ada kecantikan yang abadi .Toh nanti juga menua . Apa ? mau suntik botox biar awet muda ? Botox cuma memperlambat penuaan tetep aja kita akan menua eh jadi lebih bijaksana .Kita nggak bisa nolak itu .

    Cantik itu bukan soal bagaimana visualmu tapi cantik itu dari hati . Percuma cantik kalau hatinya nggak . Kalau mau cantik silahkan ber-make up pakai eyeliner kalau mau matanya kelihatan belo . Tapi menurutku Make up terbaik adalah senyum . Jangan oplas kalau nggak terpaksa banget , misalnya wajahnya ancur karena kecelakaan . Tapi tolong jangan lakukan karena alasan kecantikan . Dosa! Apalagi yang muslim . Hargai diri sendiri , Itulah dirimu yang sejati .Jangan berubah hanya karena kamu merasa nggak sempurna karena memang pemilik kesempurnaan hanya tuhan .

    ” Seberapa besar kesakitan yang harus diperoleh manusia untuk menjadi apa yang dia inginkan dan seberapa besar anugerah yang diberikan Tuhan dalam bentuk kesehatan dan kehidupan yang lebih layak, justru sering kali kita abaikan ”

    Maaf kak kepanjangan. Aku semangat kalau bahas ginian . hehe ..

    Liked by 1 person

  23. Nama : Sofhy Haisyah
    Domisili : Makassar
    Twitter : @Sofhy_Haisyah
    Email : sofhyhaisyah28@gmail.com
    Link : https://twitter.com/Sofhy_Haisyah/status/678739563683024896

    Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Menurut aku, hal itu terjadi karena “oplas” sendiri memang sengaja dibuat menjadi suatu trend bahkan menjadi suatu kewajiban untuk orangtua pada anaknya. Karena dengar-dengar dan pernah baca, jika orangtua disana sengaja menabung hanya untuk biaya “oplas” si anak nantinya.

    Nah, kalo sudah begitu, yaa wajar jika fenomena “oplas” merupakan hal yang lumrah di Korea. Ditambah lagi, kurang atau tak adanya norma agama terkait ajaran mensyukuri bentuk rupa dari pemberian Tuhan. Lengkap sudah, doktrin menjadi cantik atau gagah itu harus mancung, langsing, dagu runcing, mataa besar, dan sebagainya tertanam kuat dipikiran orang sana dibandingkan mencintai dirinya sendiri apa adanya.

    Tapi, kembali lagi itu juga bicara mengenai pilihan seseorang beserta alasan mereka melakukannya. Jadi serba salah juga, menjudge mereka yang memilih jalan “oplas” tersebut.

    Like

  24. Operasi plastik? Perempuan rata-rata memang terobsesi banget buat jadi cantik. Walau sudah seanggun barbie juga bakalan tetap merasa ada yang kurang sama dirinya. Jadi, menurut saya pribadi entah itu operasi plastik, sedot lemak atau bahkan itu suntik silikon, it’s lady’s style banget lah mau itu di Korea atau di mana pun. Dibilang ‘no’ toh siapa sih yang bisa melawan perempuan kalau sudah punya keinginan atau jelasnya siapa sih yang nolak punya body bagus plus wajah cakep? So, operasi plastik bagi sebagian orang bisa jadi sebuah kebutuhan. Dia butuh lahan buat buang uangnya :D. Dia butuh perombakan karena accident, mungkin. Intinya, aktivitas ini boleh dikontra tapi tidak bisa ditolak. Yah, kembali ke masing-masing kepala, dan bila pun secara pribadi saya harus pilih, saya ingin tetap mempertahankan apa yang sudah Tuhan kasih. Dia sayang kita, kenapa harus begitu sulit menghargai pemerian-Nya?

    Nama: Tri Wahyuni
    Domisili: Ciamis
    Twitter: @tewtri
    Email: triwahyuni.irawan3@gmail.com
    Link Share: https://mobile.twitter.com/tewtri/status/678821564314337280?p=v

    Like

  25. Izin ikutan giveaway nya ya, kak Aya 🙂

    Ananda Nur Fitriani
    Bogor, Jawa Barat
    @anandanf07
    anandanftrn@gmail.com

    “Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea? ”

    Kalau menurut aku, operasi plastik itu haram. Karena menurut islam, sangat dilarang untuk merusak diri sendiri. Walaupun hal itu ‘katanya sih’ untuk mempercantik diri. Tapi mengingat orang korea itu tidak dominan beragama islam, maka wajar jika mereka tidak mengindahkan aturan itu. Bahkan di korea, kecantikan wajah sangatlah utama. Mereka yang ingin menjadi artis, terkenal serta banyak mendapat penghasilan, menjadikan wajah sebagai modal utama. Bakat bisa digali, kata mereka. Berbakat tapi berwajah jelek (menurut standar mereka), tidak akan berarti apa-apa. Sampai-sampai operasi plastik sangatlah wajar dan bahkan menjadi suatu keharusan.

    Tanpa melihat melalui pandangan agama, aku menganggap operasi plastik itu sangat tidak mensyukuri pemberian Tuhan dan tidak menghargai jati diri sendiri. Kecuali mereka yang melakukan operasi plastik untuk pengobatan, bukan untuk mengutamakan kecantikan, kesempurnaan, serta tuntutan pekerjaan. Tapi ya, mau bagaimana lagi. Kebudayaan korea berbeda dengan kita, keadaan dan pandangan orang juga berbeda-beda. Kita tidak punya hak untuk melarang atau menjudge seseorang yang berbeda pendapat dan pandangan dengan kita. Aku bersyukur lahir di Indonesia, dengan segala pengetahuan agama dan budaya yang ada. Semoga saja mereka yang diluar sana mampu lebih menghargai pemberian Tuhan untuk kedepannya 🙂

    Like

  26. […] peserta yang lain, jangan berkecil hati. Masih ada giveaway Perfectly Imperfect sampai tanggal 24 Desember 2015.Ada pula giveaway MEET LAME yang akan hadir besok di blog ini pada […]

    Like

  27. Nama : Fanda Rosa
    Domosili : Lamongan
    Twitter : @FandaRosa
    Email :Fandaelvira@gmail.com
    link share : https://twitter.com/FandaRosa/status/678340699725545472

    menurut saya sebenarnya operasi plastik itu sudah menjadi hak masing-masing orang itu sendiri, baik buruknya pasti mereka udah tau resikonya. jadi nggak adil rasanya kalau kita ngejudge seseorang padahal itu sama sekali bukan urusan kita, siapa tahu mereka memang perlu melakukannya untuk alasan tertentu. jadi kita positif thinking aja deh.

    tapi kalau saya disuruh oplas, jujur saya nggak mau karena saya nggak mau merubah ciptaan Allah dengan oplas itu sendiri. karena saya ingin menjaga apa yang sudah Allah berikan kepada diri saya meskipun ada yang nggak sesuai (misal idung pesek wkwkwk) tapi saya yakin Allah adalah pengarang skenario terbaik dalam kehidupan ini, Jadi Allah sudah tahu yang terbaik untuk diri kita. So, Be Your Self 🙂

    Like

  28. nama lengkap: pramestya ambangsari
    kota domisili: temanggung
    akun twitter: @p_ambangsari
    alamat e-mail: pramestya23@gmail.com
    link share tweet: https://mobile.twitter.com/p_ambangsari/status/679208100230860800

    Kayaknya jawabanku bakal mengandung SARA -_-

    Menurutku (orang Timur) oplas itu sangat nggak benar, mereka yang melakukan itu sama saja dengan tidak menghargai takdir, anugerah, ciptaan Tuhan (ada yg bulang bahwa orang Korea malah tidak punya Tuhan, i dont know is that true or false). Mereka tidak percaya pada diri sendiri, merasa kurang puas dan menuntut kesempurnaan (mungkin?).

    Tapi mereka juga nggak sepenuhnya bisa dihujat, selalu ada alasan dibalik sebuah tindakan. Mereka butuh oplas mungkin karena tekanan lingkungan yang menuntut mereka terlihat sempurna. Seperti drakor 100 pounds atau apa itu judulnya, si tokoh melakukan oplas karena ingin “terlihat” dimata orang-orang.

    Atau mungkin sudah menjadi budaya bagi mereka, sehingga oplas sangat lumrah di Korea. Aku nggak tau pasti kenapa bisa tapi menurutku lebih baik berkurang, apalagi para idola, masa mereka menjual tampang palsu? Sangat disayangkan. Tapi hidup memang seperti ini, penampilan lebih penting daripada bakat. huh.

    Intinya, aku nggak suka oplas, terima aja apa adanya, lalu perbaiki apa yang kurang bukan mengganti apa yang ada.

    Like

  29. nama: Farah Fahmi
    kota: Tegal
    akun twitter: @FarrMaSi
    alamat e-mail: farahfahma179[at]gmail[dot]com
    link share: https://twitter.com/FarrMaSi/status/679291663542435840
    Pertanyaannya: bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Mungkin gini menurut aku,
    Kalau ditilik dari beberapa artikel yang pernah aku baca, di Korea penampilan seseorang itu sangat diperhatikan. seseorang yang penampilannya ‘tidak normal’ (mungkin dari bentuk wajahnya, matanya atau apapun itu) tidak bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat dalam kehidupan sosial disana dan dampaknya adalah bully atau semacam diskriminasi gitu. Nah, untuk menghidari kekejaman itu, orang-orang memilih untuk operasi plastik. Orang-orang itu rela menahan sakit demi bisa diterima dimasyarakat. Lumrah? ya jelas karena kehidupan disana seperti itu. Menurut aku, ya ngga apalah operasi plastik daripada stress karena penampilan yang ‘tidak normal’ itu dan dibully yang mungkin berujung pada bunuh diri. Wlaupun oplas itu merubah ciptaan Tuhan yang seharusnya dijaga bukan dirubah. Oplas juga kan ngga selalu berujung pada penampilan normal, bisa juga gagal dan malah memperburuk. Tapi, ini kembali lagi pada orang-orang sana sih ya. Kalo kata aku mah ngga usah di operasi plastik cukup mengutak-atik make up saja dan banyakin bersyukur 😀

    Like

  30. Ten | Yogyakarta | @ten_alten | regulus_noel@yahoo.com
    link share: https://twitter.com/ten_alten/status/679377234637881345

    Jawaban:
    “Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?”

    –>>
    aku speechless kalo udah ngomongin masalah oplas di Korea.. mereka bilang, mau cantik itu harus mau sakit.. :/
    ckck, aku nggak habis pikir, kenapa mereka mau-mau aja potong tulang sana sini.. cantik muka yang cantik itu nggak akan bertahan lama, lebih baik mempercantik hati (kudengar di Korea bully udah biasa–asli canti dibully, kagak cantik dibully – -‘a). padahal kalo menurutku nggak ada yang salah dengan wajah mereka. kenapa nggak bersyukur karena masih punya anggota tubuh yang lengkap? itu yang kupikir. untuk cantik nggak harus oplas. rajin bersihkan diri, makan dan hidup sehat, make up. ^^
    tapi kembali lagi ke mindset yang sudah tertanam sejak lama pada orang-orang Korea.. 😀

    untuk oplas yang emang karena kecelakaan (apapun), aku salut sama dokter bedah oplas di Korea.. untuk orang yang kecelakaan dan butuh oplas, dokter bedah oplas itu adalah perpanjangan tangan dari Tuhan untuk mempermudah hidup mereka nantinya pascakecelakaan. 😀

    karena menurutku, operasi plastik itu seperti dua sisi mata pedang.. 😀

    Like

  31. Nama: Didi Syaputra
    Domisili: Tembilahan, Riau
    Twitter: @DiddySyaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/679325360488484864

    Sangat miris. Tapi Saya nggak bisa juga men-judge perilaku yang telah menjadi tradisi tersebut sebagai penyimpangan atau apapun. Yah, karena mereka pasti punya alasan tersendiri dan tentunya menurut mereka keputusan tersebut merupakan yang terbaik, segala pertimbangan kadar baik-buruknya sangat pasti telah dipikirkan. So, menurut Saya perilaku operasi plastik yang telah menjadi tradisi yang dilakoni masyarakat Korea itu sah-sah saja, selama mereka merasa itu yang terbaik, yang jelas mereka harus siaga dengan segala konsekuensi yang akan menjadi bagian dari operasi plastik tersebut.

    Terima Kasih!
    Penasaran dengan kisah #PerfectlyImperfect.
    “Segala ketidaksempurnaan bisa disempurnakan dengan sempurna.” XD

    Like

  32. nama : wening purbawati
    twitter : @dabelyuphi
    domisili : ambarawa
    email : dabelyu_phi@yahoo.com
    share : https://twitter.com/DabelyuPhi/status/679468279933501440

    operasi plastik itu sudah jadi semacam barang wajib ya kalo di korea selatan sana. misalnya kalo ada artis mau debut, manajemen artis pasti bakal minta calon artis tersebut buat oplas terlebih dahulu, baik minor maupun mayor. atau, para remaja yang meminta orang tua mereka buat operasi plastik sebagai kado ulang tahun ke 17. bagi mereka itu hal yang wajar aja sih~ berhubung sebagian besar penduduk korea adalah atheis, jadi mereka juga nggak kenal apa itu dosa kalo mengubah bentuk tubuh pemberian Tuhan (kecuali untuk alasan kesehatan).
    tapi tidak semua orang korea selatan melakukan oplas kok, seperti kasusnya JiHyun yang miskin atau mereka yang tidak tidak terlalu peduli dengan penampilan fisik.

    Like

  33. Nama: Eka Sasining Putri
    Domisili: Kediri Jawa Timur
    Akun twitter: @cha_ichie
    e-mail: ekasasie@yahoo.co.id
    Link share tweet: https://twitter.com/cha_ichie/status/679525049682931712

    Saya tidak ingin naif mengatakan perihal operasi plastik terkait agama, sosial, maupun moralitas. Saya lebih memilih menjadi pihak tengah yang tidak mendukung maupun mengutuk.
    Operasi plastik, yang lebih marak terjadi di Korea Selatan—negerinya boyband dan girlband berwajah bling-bling, adalah pilihan. Para artis yang kebanyakan menggunakan jasa operasi plastik menempuh pengorbanan besar untuk mempercantik penampilan—dan menyayangi para penggemar, benar? Mereka rela memotong kulit, tulang; kehilangan bagian tubuh demi mencapai bentuk tubuh yang lebih proporsional. Dengan ini, saya menyebutnya ‘mengolah diri’. Ini bukan hal buruk, sebenarnya, karena tindak ini hampir senada dengan memoles tubuh sehingga mampu memperkuat pesona diri mereka dengan bantuan produk kecantikan. Bedanya, operasi plastik lebih—lebih, memberikan dampak signifikan. Bukan hanya dari hasilnya, tapi juga dana bernominal besar yang keluar. Namun walau saya menyebutnya tak buruk, sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk membenarkan.
    Lagipula, menurut saya, operasi plastik justru terjadi karena suara netizen yang lebih menyerupai bentuk tuntutan terhadap para idola. Umumnya netizen mengelu-elukan wujud elok artis, yang menjanjikan kepuasan dan rasa nikmat dipandang mata, dibanding benar-benar peduli pada prestasi yang dibangun idola mati-matian. Benar?
    Bukan hal yang salah kalau managemen menjadikan minat pasar yang demikian menjadi ladang yang harus dijadikannya patokan untuk menciptakan citra dan wujud idol yang diharapkan ‘terjual’ laris-manis. Tidak ada yang lebih tepat jika managemen menginginkan idol memermak diri mereka sendiri.
    Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip dasar perdagangan, yang mana “kenali pasar, siapa yang akan menjadi konsumen, apa yang mereka butuhkan, seberapa harga yang mampu mereka bayar; maka di situlah produk beradaptasi”.
    Maka, dapat saya nyatakan bahwa operasi plastik adalah pilihan, di mana pilihan itu merupakan konsekuensi dari banyak faktor yang menyebabkannya muncul.

    Like

  34. nama lengkap: Auliyati
    kota domisili: Serang
    akun twitter: @nunaalia
    e-mail: auliyati.online[at]gmail[dot]com
    link share tweet: https://twitter.com/nunaalia/status/679605183542915072

    Bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Buat aku melakukan operasi plastik itu melanggar norma/aturan agama karena sama saja dengan merubah ciptaan Tuhan. Padahal siapapun tidak berhak merubah apa yang sudah Tuhan ciptakan. Tuhan sudah menciptakan sebaik-baiknya bentuk untuk makhluknya. Sudah sepatutnya kita bersyukur atas apa yang sudah diberikanNya. Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.

    Like

  35. Nama lengkap : Muhammad Getar
    Kota Domisili : Praya, Lombok Tengah, NTB
    Akun twitter : @Muhammad_Getar
    Alamat e-mail : lalumuhammadgetar@gmail.com
    Link share tweet : https://twitter.com/Muhammad_Getar/status/679683576162455553
    Jawabannya : Bagi saya, apa yang sudah biasa, lama-lama akan menjadi budaya. Fenoma operasi plastik di Korea dalam pandangan saya pribadi, tentu tidak baik. Selain melawan kodrat, terdapat manipulasi di sana. Padahal, operasi plastik itu tidak akan mempengaruhi keturuan kelak, jika salah satu dari mereka itu menikah. So, operasi plastik dalam pandangan saya, sangat tidak baik. Kecuali, dalam keadaan terdesak seperti terdapat luka bakar yang mau tidak mau jalan terakhir adalah opearsi plastik saja.

    Like

  36. Mukhammad Maimun Ridlo

    nama lengkap : Mukhammad Maimun Ridlo
    kota domisili : Sleman
    akun twitter : @MukhammadMaimun
    alamat e-mail : maimun_ridlo@yahoo.com
    link share tweet : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/679698159665188864

    bagaimana pendapat kamu tentang operasi plastik yang marak terjadi bahkan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di Korea?

    Menurut aku, itu melanggar ketentuan Tuhan yang berarti berdosa. Jadi aku gak setuju banget. Lagipula Tuhan gak melihat kita dari tampang kita, dari kekayaan kita, tapi dari ibadah dah ketakwaan kita.
    Kalau ada makhluk yang mencela kita sama saja dia mencela Tuhan karena kita juga makhluk ciptaan Tuhan. Begitu juga kalau kita mencela tubuh kita.
    Tuhan menciptakan kita seperti ini pasti ada maksudnya karena tidak ada manusia yang sempurna. Lebih baik cantik hatinya daripada cantik luarnya saja

    Like

  37. Nama Lengkap : Nadhira Rachmadiasti
    kota domisili : Palembang
    Akun twitter : @nadhira_rachma
    alamat e-mail : knaraxo@gmail.com
    Link share : tweethttps://mobile.twitter.com/nadhira_rachma/status/679704361912500224

    Jawaban :
    Kalau di Korea, mereka lumrah melakukannya karena mereka merasa takut diasingkan. Aku pernah nonton semacam video yang mana orang Korea bilang mereka melakukan segala cara untuk menjadi cantik agar mereka diakui dan tidak dijauhi. Kalau mereka cantik mereka akan diterima dengan senang hati, tapi kalau jelek akan dikucilkan. Adanya orang-orang semacam itu membuat kebanyakan orang Korea terhasut untuk melakukan operasi plastik.
    Semua berawal dari lingkungannya, kemudian turun pada ke percaya dirinya. Mereka tidak mau dijauhi sehingga melakukan hal yang justru sebenarnya melawan kepercayaan diri mereka. Mereka tidak percaya diri dengan diri sendiri tapi pede dengan mereka yang berada pada sosok yang bukan diri mereka.
    Kalau aja mereka ketemu dengan orang-orang yang mau menerima mereka, mendukung mereka, dan mencintai mereka, tentu gak akan pernah terpikir untuk melakukan hal semacam itu. Bakalan ada keyakinan bahwa siapapun dia, bagaimana dia, akan ada yang selalu menyayanginya dan berada di sisinya.
    Yang pasti, operasi plastik tidak akan pernah menjadi baik. Hanya salah satu cara untuk merenggut kebahagiaan hidup orang lain.

    Like

  38. Atria Dewi Sartika
    @atriasartika
    Domisili: Mamuju

    Link share:

    Aku nggak setuju dan nggak pernah akan setuju dengan operasi plastik kecuali untuk alasan kesehatan atau keselamatan.
    Tuhan sengaja nyiptain kita beda2 biar saling kenal mengenal. Setiap orang punya kekhasannya sendiri.
    Dan standar cantik itu bukan dari Tuhan melainkan dari media. Jadi ya nggak selayaknya diikuti.

    Like

  39. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Domisili : Medan
    Twitter : @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/679784959385583616

    kalau melihat kebutuhan dan gaya hidup di Korea, menurut saya oplas itu seperti dua mata pisau yang dua-duanya siap membunuhmu. Disatu sisi orang Korea dituntut untuk tampil perfect terutama artis2 disana, jadi jika gak melakukan operasi plastik untuk menyempurnakan penampilan terutama wajah, kita bisa jadi bahan bully dan tentu saja jika
    dikaitkan dengan artis disana, pasti pamor kita langsung turun. Dan jika kita melakukan oplas, tentu saja wajah kita akan terlihat sangat sempurna seperti yang kita inginkan, tapi itu kan tidak bertahan lama dan bahkan tidak mempengaruhi gen pada tubuh kita. Jadi, jika suatu hari nanti kita punya anak nih tapi wajah anaknya gak sama kayak kita yang sekaran, ya jangan sedih ataupun heran, karena oplas gak mempengaruhi faktor genetik seseorang. 😀

    Terima kasih ^^

    Like

  40. Nama: Mega Widyawati
    Akun Twitter: @widy4_w
    Domisili: Nganjuk
    Link Share: https://mobile.twitter.com/Widy4_W/status/679821720400736256?p=v

    Pertanyaannya adalah:
    “Jika kamu dapat menentukan kisah cintamu sendiri, kamu lebih memilih kisah cinta dengan hubungan manis dan romantis serta minim konflik, atau kisah cinta dengan banyak rintangan
    dan hambatan, tetapi berujung bahagia? Sertakan alasanmu.

    Jawaban: “Aku pilih yang kedua yaitu banyak rintangan dan hambatan tapi berakhir bahagia. Karena sebuah hubungan tak akan sempurna tanpa beberapa ujian. Disetiap ujian itu aku bisa belajar memahami pasanganku, aku juga mendapatkam pengalaman yang luar biasa seperti 1.Percaya, bila rintangan datang kepercayaan antarpasangan adalah hal yang harus dimiliki agar konflik2nya cepat selesai. 2.Setia pada pasangan, sebagai bentuk jika kita hanya memberikan ketulusan kita pada satu hati saja, Tidak ada hati yang lain. 3.Saling memahami, setelah kita terikat hubungan lama-kelamaan kita bisa memahami sifat pasangan kita dan sewaktu2 konflik terjadi kita dapat mencari solusinya berdasarkan pemahaman kita terhadap pasangan. 4.dan banyak sekali hal lainnya yang ada dalam sebuah hubungan…” **Kalo keberuntungan sedang memihak padaku, aku akan pilih voucher buku, why? Karena ada buku yang ku impikan ‘harus bisa dimiliki’, jadi doakan saja yah #Lucky ***

    Like

  41. Nama lengkap : Agatha Vonilia Marcellina
    Kota domisili : Jember
    Akun twitter : @Agatha_AVM
    Alamat e-mail : agathavonilia@gmail.com
    Link share tweet : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/679978955403743232

    Aku mendukungnya karena kalau ingin menjadi cantik memang harus merasakan sakit terlebih dahulu. Aku sangat menyukai Korea terutama artis dan orang-orangnya. Mereka tampan dan cantik serta mempesoan. Pada waktu itu, aku tidak tahu bahwa mereka melakukan oplas demi kelangsungan karir mereka dan memanjakan mata para penggemarnya. Di balik semua itu, mereka harus menahan rasa sakit pasca operasi. Aku tidak menyalahkan tindakan yang mereka lakukan untuk menpertampan dan mempercantik diri. Penampilan adalah sumber utama penghasilan mereka, selain suara dan tarian yang sungguh luar biasa serta akting yang sungguh memikat. Seluruh dunia memuja para aktor, aktris, boyfriend dan girlfriend korea tentang keprofesionalan mereka. Apa salahnya melakukan oplas? Oplas di Korea terkesan natural sekali. Memang terkadang perbedaannya jauh sekali tapi malah menghasilkan yang lebih baik. Jadi, tidak salah kan kalau aku mendukung mereka melakukan oplas selain untuk diri mereka sendiri, ini demi kita juga para penggemarnya. Di dunia ini, kesuksesan masih diperhitungkan dengan fisik dan penampilan yang menarik.

    Like

  42. Nama : Ridzki Putri
    Domisili : Jakarta Timur
    Akun twitter : kikikiki_R
    Alamat email: kikidragon74@yahoo.co.id
    Link share : https://twitter.com/kikikiki_R/status/679678583648858112
    Jawaban :

    Pendapat aku tentang operasi plastik di Korea terutama di Korea Selatan tidak boleh hanya dilihat dari satu sisi saja melainkan harus dilihat dari satu sisi lainnya. Nah di sini, Aku bakal kasih pendapatku dari sisi kecantikan dulu baru ke sisi lainnya.

    Perlu diketahui di Korsel, orang tua memberikan izin pada anak mereka untuk melakukan operasi plastik di usia muda. Hal ini dikarenakan standar tinggi orang Korsel tentang penampilan. Sehingga tempat Oplas marak di sana bahkan melebihi tempat belanja. Selain itu, pemerintah menjadikan oplas sebagai sesuatu untuk menarik warga asing berkunjung ke Korsel. Maka, pemerintah juga memberikan peranan besar pada maraknya oplas dan tentu saja standar yang tinggi mengenai penampilan. Jadi jangan salahkan orang-orang yang melalukan oplas karena lingkungan yang membuat mereka seperti itu. Karena jika kalian berbeda dari mereka, maka mereka tidak akan segan-segan membully mereka. Kita lihat ada beberapa drama Korea yang menampilkan hal seperti itu.

    “Lihat dia jelek! mending gak usah ditemenin!” perkataan seperti itu sering terdengar di kalangan siswa maupun tempat kerja.Sehingga agar mereka diterima suatu kalangan, oplas menjadi jalan bagi mereka. Sehingga di Korsel, oplas menjadi sebuah kebutuhan.

    Kita lihat artis, aktor, penyanyi Korsel sebagian besar melakukan oplas, entah dari tahap terkecil sampai yang terbesar. Mereka melakukan itu karena butuh untuk masa depan agar mereka tetap bertahan di dunia entertaiment dan juga tuntutan masyarakat dan perusahaan bahwa mereka harus sempurna, tidak boleh cacat. Mereka adalah idola. Sehingga mereka harus sempurna termasuk penampilan mereka mulai dari wajah, kaki, tangan harus mengikuti standar yang harus ditentukan. Bahkan di Korsel ada sebuah acara yang membantu seseorang untuk memperbaiki wajahnya menjadi lebih baik. Sehingga menurut Islam, jika untuk kecantikan maka oplas diharamkan.

    Tetapi maraknya tempat oplas di Korsel gak cuma buat kecantikan melulu kok. Karena oplas itu sendiri menjadi salah satu temuan pengetahuan yang menjadi salah satu pengobatan juga kok. Nah loh? Kok pengobatan? Iya karena lingkup operasi plastik itu gak cuma kecantikan melulu kok. Memang sebagian besar Korea Selatan menggunakan operasi plastik untuk kecantikan tapi ada juga kok yang buat pengobatan atau lebih tepatnya untuk kesehatan misalnya kalau ada luka bakar di muka maka otomatis itu perlu dioperasi plastik. Di luar alasan kecantikan pasti ada kok yang menggunakan oplas untuk kesehatan walaupun itu 1:5. Jika oplas digunakan untuk kesehatan maka hukumnya mubah.

    Intinya sih kalau udah ngebahas oplas yang tidak didasari alasan medis bakal memunculkan perdebatan terutama kalau udah ngebawa agama. Seperti yang aku bilang, dalam Islam operasi plastik yang digunakan untuk mengubah penampilan (kecantikan) maka hukumnya haram karena bermaksud untuk mengubah bentuk.Sedangkan untuk yang dilandasi dengan alasan medis seperti yang aku jelasan tadi maka hukumnya mubah karena mereka menggunakannya untuk tujuan kesehatan bukan untuk mengubah penampilan.
    Itu jawabanku tentang operasi plastik yang marak di Korea Selatan.

    Like

  43. nama: Leny
    domisili: Kalimantan Selatan
    twitter: @Lenny66677291
    email: lynnlenie7@gmail.com
    link share: http://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/679900166501974016
    jawaban: kalau menurut aku sih operasi plastik yg sdh marak di Korea itu wajar2 aja selama itu tdk merugikan dan tdk membahayakan. Itu sih kembali kepada pribadi masing2 mereka sih. Kan tadi kata kak Nufi orang korea itu takut berbeda dari org kebanyakan. Jadi mungkin itu juga salah satu faktornya. Sehingga operasi plastik itu jadi marak di Korea.

    Like

Leave a reply to agathavonilia Cancel reply