[BlogTour] Review: Meet Lame by Christian Simamora

cover-photo-size-mobiled

Halo teman-teman!

Sudah nyimak sesi wawancara bersama Bang Ino? Sudah jawab pertanyaan spontannya di sana? Okay, sekarang buat yang udah penasaran gimana isi bukunya, langsung aja simak resensi dari saya berikut ini. 😉

image001image003

Judul: Meet Lame
Penulis: Christian Simamora
Penerbit: TWIGORA
Editor: Prisca Primasari
Designer sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penata letak: Gita Mariana
Ilustrasi isi: Mailoor
Cetakan: Pertama
Terbitan: November 2015
Tebal: viii + 296 Halaman
ISBN: 978-602-703-624-6
Genre: Contemporary Romace

Bisa dibeli di toko buku online Bukupedia

TAGLINE

I love you. You love her. He kissed me.

BLURB

Dear all,

Saat ini, aku sedang terlibat perasaan dengan dua orang cowok sekaligus.

JANIEL…

Bahkan sampai detik ini pun, Janiel masih belum ada tanda-tanda ngeh mengenai betapa patah hatinya aku karenanya. Yah, aku memang nggak ada rencana untuk memberi tahu sih—buat apa juga? Memangnya situasi bakal berubah? Memangnya Janiel punya perasaan terpendam juga padaku sehingga pernyataan cintaku itu mendorongnya untuk memutuskan Putri dan memacariku?

DANIEL…

Di hari perpisahan itu, aku melakukan sesuatu yang percuma juga untuk aku sesali. Daniel Kelvin Vincensius—itu nama panjangnya—mencuri ciuman dan keperawananku pada hari yang sama. Meninggalkan Indonesia beberapa jam kemudian. Membiarkan aku bertanya-tanya tentang arti kebersamaan singkat itu selama bertahun-tahun… sampai akhirnya aku capek sendiri.

JANIEL atau DANIEL?

Atau lebih baik nggak dua-duanya saja? Aku lagi nggak kepengen bermain-main dengan perasaan dan kebahagiaanku sendiri. Apalagi karena kamu dan aku sama-sama tahu: love hurts, love gives you pain.

You know what… FUCK LOVE! Maybe this is for the best. Sekian dan terima kasih.

Tertanda,

AKU YANG LAGI STRES SENDIRI

💋💋💋💋💋

REVIEW

image015

Aku adalah seorang gadis di penghujung umur kepala 2 dan belum juga menikah. Rela ‘ngegembel’ dengan membuka online shop baju-baju perempuan di facebook meski orangtua sudah susah payah menyokalahkan tinggi-tinggi hingga sarjana. Punya masa lalu yang tak mengenakkan dengan tetangga sebelah rumah sebelum lelaki itu pergi ke Singapur. Setelah Aku merelakan ciuman pertama dan keperawanan padanya, lelaki itu kemudian kemudian pindah ke Singapur selama 2 tahun dan selanjutnya tanpa kabar sama sekali sementara Aku masih terkatung-katung menunggu kejelasan hubungan dengannya. Penantian panjang yang membuat Aku jadi membenci lelaki itu. Aku juga pernah punya crush di masa sekolah dengan seorang lelaki yang selama ini dianggap cuma cinta bertepuk sebelah tangan karena Aku tak pernah yakin kalau lelaki itu bisa menyukai wanita seperti Aku yang tidak masuk kriteria standarnya.

image016

Janiel adalah teman Aku semasa sekolah dahulu. Cowok ini suka sekali dengan manga dan sering meminjamkan komik-komiknya pada teman-teman sekelas. Setelah sekian lama tak pernah saling kontak dengan Aku, tiba-tiba Janiel menghubungi Aku melalui pesan di facebook. Aku yang pernah naksir Janiel tentu saja senang dengan keadaan yang tiba-tiba ini. Janiel mengajak Aku ketemuan di Cakewalk untuk membahas sesuatu. You know what? Janiel malah ingin ‘ngegembel’ juga seperti Aku dengan cara meninggalkan pekerjaannya yang sekarang sebagai orang kantoran dan berencana membuka distro online lalu minta tolong pada Aku supaya mau menjadi konsultannya demi mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara mengolah usaha sendiri.

Janiel membuat Aku ‘melayang’ sesaat karena perlakuan manisnya sejak awal bercakap di chat facebook. Tapi itu sebelum kedatangan Putri. Siapa yang tidak akan merasa hip-hip-hore ketika crush di jaman sekolah tahu-tahu dekat dengan kita lagi dan pake ngajak nonton segala? Tapi kemudian rasanya seperti nyebur ke sumur dengan kedalaman 100 meter saat tahu bahwa dia sudah punya pacar. Iya, si Putri itu pacarnya Janiel. Sebel banget, kan? Ugh! 😦

image019

Ketika Aku sedang berusaha menetralisir kekacauan hati dengan menghindari Janiel dan Putri, tiba-tiba Daniel Kelvin Vincensius a.k.a Daniel a.k.a Dani justru hadir lagi di hadapan Aku. Dani adalah si mantan tetangga Aku yang sudah meninggalkan Aku selama dua tahun tanpa kabar pasca kejadian ‘itu’. Setelah selama ini menghilang, Dani pulang lagi ke Indonesia buat ziarah ke makan neneknya. Parahnya, Bunda Aku malah menyuruh Dani buat nginep di rumah Aku karena rumah sebelah masih ada yang ngontrak. Padahal Aku lagi sendirian di rumah karena orangtua sedang mengunjungi rumah kakak Aku. Nah, lho?!

image017

Another stupid thing yang Aku lakukan adalah Aku justru menelepon Janiel buat meminta dia ikutan nginep di rumah supaya Aku nggak berduaan aja bersama Daniel di rumah. Ternyata Janiel pun setuju untuk membantu Aku dan merencanakan sebuah skenario untuk membuat Daniel nggak betah di rumah. Jadi, ada 2 lelaki dan 1 wanita tanpa hubungan darah berada dalam satu rumah? Nah, bagaimana jadinya itu, ya? O_o

***

image013

First of all, untuk membedakannya: “saya” refers to reviewer, “Aku” refers to the female character. Got it? Biar pada nggak keliru. 😛

Membaca novel MEET LAME ternyata memang tidak se-spicy yang biasa aku nikmati di tulisan-tulisan Bang Ino sebelumnya seperti di seri #jboyfriend. Karena novel ini termasuk PG-13 maka takaran dewasanya harus banyak dipangkas dan membuatnya jadi kurang ‘nendang’. Itu hanya menurut saya, ya. Soalnya saya udah terbiasa baca bukunya Bang Ino yang pada bikin geleng-geleng kepala. Tapi mungkin bagi para teenager, ini sudah cukup bikin mereka kipas-kipas. XD

Bukan hanya Bang Ino yang tidak terbisa untuk menulis cerita pakai POV 1, ternyata saya juga tidak terbiasa membaca novel Bang Ino dengan cara bertutur yang seperti ini. Bagi saya, Bang Ino lebih lincah jika bercerita dengan POV 3. Kekurangan pemakaian POV 1 adalah pembaca tidak bisa menyelami lebih dalam sebenarnya bagaimana isi hati dan pemikiran tokoh lainnya terhadap tokoh Aku? Selama mambaca ini, saya harus meraba-raba seperti apa penokohan karakternya. Terutama untuk menebak si Janiel.

Secara penulisan, baca novel ini jauh lebih nyaman karena seingat saya di sini hampir tidak ada tulisan slank khasnya Bang Ino misalnya eibiji, fo sho, sowwy, dunno, ya ollo, dan sebagainya seperti yang ada di novel-novel sebelumnya. Pertahankanlah yang seperti ini, Bang. Soalnya pernah ngintip di goodreads banyak yang protes karena kurang nyaman dengan penulisan seperti itu. Kalau saya pribadi, saya lebih suka yang ‘bersih’ kayak begini aja.

image013

Kalau biasanya saya cuma fokus sama satu lelaki saja, di sini malah langsung dijejali dengan dua lelaki yang sama hot-nya. Mau pilih siapa? 😀 Kalau saya jadi Aku, pastilah saya akan sama galaunya kayak Aku. Bayangkan saja kalau kamu dikejar-kejar oleh dua orang sekaligus, apalagi mereka itu lelaki yang (pernah) kamu taksir semua. Bingung, kan? Galau, kan? Mau dua-duanya aja kalau bisa. #eh

image021

Tapi akhirnya saya memutuskan untuk lebih memihak pada Dani. Meski dia menjadi sosok yang wajar untuk dibenci karena perlakuan cueknya pada Aku setelah kepergiannya ke Singapur, tetapi dia gigih sekali untuk membuat Aku mau bertekuk lutut lagi padanya. Walau pun cara yang dipakai adalah cara andalannya yaitu flirting habis-habisan.

Cukup menarik juga, ya, ketika tokoh Aku di sini sama sekali tidak disebutkan siapa namanya sampai ke akhir cerita. Dan ternyata mulus sekali Bang Ino mengolah adegan per adegan tanpa ada kekakuan karena tidak ada satu pun tokoh di sini yang harus memanggil nama si Aku. Tapi, yang bikin saya heran adalah kenapa panggilan antara Aku dan Dani jadi berubah, ya? Awalnya kan Aku benci sekali dengan Dani, sehingga panggilan mereka pun pakai lo-gue. Nah, kenapa tiba-tiba jadi berubah aku-kamu? Padahal mereka masih sering saling sinis.

image014

Oh ya, alasan kenapa saya lebih menyukai tokoh Dani adalah karena tokoh Janiel rada membuat saya bingung. Sebenarnya apa maksud sesungguhnya dari kehadiran Janiel secara tiba-tiba di hidup Aku? Sampai sekarang pun saya masih ragu kalau maksud Janiel hanya untuk minta bantuan jadi konsultan. Nggak ada modus lain atau apa gitu? Soalnya perlakuan Janiel terlalu manis jika hanya untuk minta tolong. Apalagi dia kan sudah punya pacar, si Putri. Terlebih yang bikin aku sebal setengah mati adalah kejadian di bioskop. Amangtahe! Lelaki macam apa Janiel ini? Kasihan kalik lah sama Aku yang kena campa gitu. XD

image022

Hal lain yang membuat saya menyukai Dani adalah kutipannya yang di atas itu. Dua kalimat yang sanggup membuat Aku skakmat. Selama ini Aku selalu menyalahkan Dani karena sudah mencampakan Aku setelah kejadian ‘itu’ hingga Aku tidak menyadari kesalahannya sendiri yang sama-sama membuat keadaan menjadi semakin renggang dan tak pernah saling bertukar kabar. Mamam lu! 😛

image018

Bukan Bang Ino namanya kalau nggak nyempilin sesuatu yang so sweet di novelnya. Kalau saya suka banget pas bagian Dani ikutan nimbrung makan/sarapan bareng Aku dan Bunda. Dani sering banget digodain sama Bunda, soalnya Bunda suka sih sama Dani. Saya juga suka bagian waktu Janiel ngajak Aku–sebut aja kencan–ke Pasar Asemka. Seru banget, ya, kayaknya. Ada yang mau ngajak saya ke sana juga nggak? 😀

Tadinya saya cuek aja sama tokoh Janiel gara-gara dia nyebelin di mata saya, tapi sejak peristiwa kencan itu ada sebuah percakapan yang akhirnya membuat saya bisa melihat ketulusan seorang Janiel. Ternyata dia bisa so sweet juga, bukan cuma genit-genit nggak jelas kayak sebelumnya. Bahkan sampai ke ending buku pun saya tetep salut sama sikap Janiel. Tapi tetep deh hati saya nyantolnya buat Daniel seorang. Hahahaha. 😛

Meski novel ini masih masuk kategori NOVEL DEWASA, tetapi karena PG-13 itu membuat kontennya masih kalah panas sama yang biasanya. Jadi, buat kalian yang belum pernah baca karya Bang Ino, novel ini cocok jadi pilihan pertama untuk dibaca supaya kalian bisa terbiasa dulu dan nggak terlalu shock kalau milih judul lain.

image009

Salah satu contoh ilustrasi dan halaman pembuka BAB di novel MEET LAME.

image011

Biasanya di seri #jboyfriend dapat mainan BP alias bongkar pasang. Tapi di MEET LAME malah dapet gameboard. How cute!

OVERALL RATING

🌟🌟🌟🌟

SEX-O-METER

👙👙

As usual, tiap host blog tour dari TWIGORA mendapat misi yang seragam. Berhubung tokoh Aku di novel ini adalah seseorang yang berkutat dengan dunia fashion walau cuma jadi penjual baju online, maka saya pun harus bergaya secara fashionable dengan pose BryanBoy seperti berikut.

pose-bryanboy

Pose BryanBoy

I'd like to do it with the opposite way. Manjat sofa biar kelihatan tinggi, ternyata hasilnya sama aja. Angle-nya salah sih. :P

Anggap aja lagi pakai mirror effect, soalnya kalo ke sebalah sana malah silau kena lampu. Manjat sofa biar kelihatan tinggi, ternyata tetap nggak ngaruh. Ini angle-nya salah sih. *banyak alasan*

IMG_20151221_181544 3

Bonus! MEET LAME with tiger on my bed back. Hahaha.

MISSION ACCOMPLISHED!!!

💋💋💋💋💋

image007

Simak juga review novel MEET LAME dari host blog tour lainnya. Jangan lupa ikuti juga sesi giveaway-nya dari setiap blog untuk memperbesar kesempatanmu memenangkan satu eksemplar novel MEET LAME dari TWIGORA. Berikut daftar host-nya:

15 Desember: Rizky Mirgawati

16 Desember: Afifah Mazaya

17 Desember: Sri Sulistyowati

18 Desember: Intan Novriza Kamala Sari

19 Desember: Asri Rahayu MS

20 Desember: Ariansyah

21 Desember: Oktabri Erwandra

22 Desember: Anastasia Cynthia Tanawi

23 Desember: Aya Murning (you are here)

24 Desember: Shen Meileng

26 Desember: Nurina Widiani

27 Desember: April Silalahi

28 Desember: Eva Sri Rahayu

29 Desember: Rany Dwi Tanti

30 Desember: Tri Indah Permatasari

💋💋💋💋💋

GOOD LUCK! 😉 😉 😉

27 thoughts on “[BlogTour] Review: Meet Lame by Christian Simamora

  1. spoilerna kebanyakan mbak… X”D
    tanggung jawab hayo loh, jadi makin penasaraaaann… X”D

    Like

  2. Kazuhana El Ratna

    Semakin banyak membaca review jadi semakin penasaran dan ingin nyomot ini buku deh ^_^

    Like

  3. “Jadi, buat kalian yang belum pernah baca karya Bang Ino, novel ini cocok jadi pilihan pertama untuk dibaca…”

    Jadi, semacam pemanasan gitu kan? :v

    Like

  4. Wuih…makin pengen…
    Cinta segitiga yang klasik sih tapi tetep aja kalo gini mah kemasannya layak ditunggu!

    Like

  5. Kak itu nggak dimarahin mama, sofanya diinjek XD *salahfokus*
    Suka sama profesi tokoh aku, dia jualan online
    sambil bayangin di novelnya ada isi chattingan sambil panggil panggil sis sis sis
    Ah.. tiap hari baca reviewnya di blog blog jadi penasaran banget

    Like

  6. Aku belum pernah baca karya Bang Ino. Dan baru kali ini tertarik banget. Ah semoga kesampaian baca karya Bang Ino kali ini 😀

    Like

  7. Cahya Widyastutik

    Ohh tidaaakkkk!!!!
    Aku penasaraannnn. Bang Daniel aku padamuuu

    Like

  8. Wahh, ternyata ada scene dimana mereka bertiga tinggal di satu rumah dalam suatu waktu ya ? Entah itu bakalan jadi anugrah atau bencana, hehehe 😉

    Like

  9. Tadi udah baca reviewnya tapi semua buyar ketika salah fokus-_-

    Like

  10. Yang selalu membuatku ngiler dari novel romance adalah tokoh Hero nya yang over ganteng, pribadi yang bikin melting para kaum hawa kayak genangan amoeba dan kover seksinya XD
    Hampir semua tokoh Hero bang Ino kayak gitu sekaligus memiliki kover yang WOW!!
    Yah pas baca novel ini semoga aku menemukan sosok yang bisa seintense Jandro dan Jao .. Hehehehehe

    Like

  11. Wikhhh ada sex-o-meter waww hahaha ((apaan sih)) Yahh karena mau senakal apapun cowok, kalo udah cinta sama cewek udah jadi kayak anak kecil. Ngikut ke mana-mana, ngambekan, jail. Tapi tetep kayak cowok yang merjuangin cewek itu, ngelakuin hal apa aja buat cewek itu dan banyak hal yang gak terduga lainnya. Yaahh mirip sama Daniel lah ((kok aneh yah, aku kayak ngomong gini sama gebetan sendiri. upss))

    Like

  12. Aku jadi penasaran deh karena emang baru beberapa kali baca novel Bang Ino dan ga pernah liat Bang Ino nulis pake POV 1 >< Plus, ini tokoh utamanya membumi banget ya. Biasa perasaan tokoh bang ino rada2 borju gitu hahahah

    Like

  13. Sama kayak review-review sebelumnya, setiap baca reviewnya jadi deg-degan dan pengin buru-buru baca novelnya. ^^
    haaa~pengin tau gimana flirting mode on ala Daniel >.< pasti Aku blushing terus digodain ma Dani. 😀

    Like

  14. Aku kira pertamanya novel ini adalah terjemahan, ternyata bukan. Melainkan karya anak bangsa. Cerita dan genre yang diangkat menarik. Barangkali bisa menjadi salah satu koleksiku, aamiin.
    Kalau untuk review sih menurutku pas, aku tidak bisa menilai review itu baik atau buruk. Karena menurutku review itu adalah sebagian besar pendapat kita terhadap suatu buku. Yang namanya pendapat kan belum tentu salah ataupun benar? Bukan begitu?

    Like

  15. Haduh, jadi makin ngiler. Review-nya aja udah bikin cenut-cenut. Kakak tanggungjawab~ :3

    Like

  16. Anggita Nur Pratiwi

    baca reviewnya malah tambah greget pengen baca novelnya bang ino ini, soalnya aku juga belom pernah nih baca novel yg tokoh si orang pertama yg namanya gk disebutin sampe akhir, keren banget deh bang ino, salut abissss. sebenernya juga dari awal baca sinopsisnya aku udah kecantol duluan nih sama daniel, ngebayangin si daniel flirting ke si ‘aku’ bikin senyum-senyum sendiri 😀

    Like

  17. Gregetan yah. Sumpah saya jadi greget sendiri. Kenapa? Kenapa? Karena ini mancing banget deh. Sebelum lari ke toko buku, lari sini dulu lah. Hemeh, triangel love emang selalu punya cerita. Haha

    Like

  18. Sama dengan Aya, saya juga pilih Daniel 😀
    Pertama, karena dia kan sudah pernah menghisap madu ‘Aku’ dan main pergi gitu aja tanpa kabar, ya harus tanggung jawab donk, sebagai pria gentleman!
    Kedua, karena Janiel sudah punya pacar. Jangan sampe deh ‘Aku’ sakit hati lagi, nggak rela saya!

    Like

  19. kerennn!! pengen banget deh baca novel abang yang kali ini, kayak ceritany seru deh bikin gemess hehehe. terus juga, ini kan sesuatu yang bang ino baru, coba pake pov1, penasaran banget setelah baca reviewnya !

    Like

  20. Kayaknya ceritanya rumit-rumit lucu. Hehehhe 😀 😀
    BTW, dari banyak recview jadi pengen baca tulisannya bang Ino. 😀 😀

    Like

  21. astaga “Aku”, sampean mikir opo to sampek ngajakin Janiel nginap…? Segitu takutnya ama Janiel atau segitu gugupnya?? pantes aja, beberapa reviewer bilang ini novelnya kocak, adegan diatas salah satu contoh…. hhaha…
    geleng-geleng kepala plus goyang goyang kaki ini baca reviewnya… 😀

    Terima kasih Aya untuk reviewnya ^^

    Like

  22. Bukunya Abang yang pertama saya coba adalah Pillow Talk, dan gak sanggup nyeleseiin. Baca review ini, jadi pengin nyoba lagi. Kayaknya levelnya masih “agak aman”, ya? 😀
    Semoga menang giveawaynya deh ^_^

    Like

  23. Rasanya saya juga akan ngalamin hal serupa kaya Aya kalauㅡnantinya bisaㅡbaca buku ini. Kadung terbiasa sama tulisan Abang yang nyaris full bahasa gaul dan POV orang ketiganya. Tapi itu nggak membuat Meet Lame ini nggak menarik untuk saya, karena Abang justru keren karena mencoba keluar dari zona nyamannya selama ini dan saya kepingin tahu bagaimana hasilnya.

    Di review ini, saya berhasil dibuat semakin penasaran dengan penuturan Aya yang lebih banyak tentang Janiel dan Daniel. Dan hanya dengan membaca review ini saja, saya sudah merasa cukup kenal dengan mereka. Nice lah~ hehehe waktunya ke giveaway sekarang 🙂

    Like

Leave a reply to Cahya Widyastutik Cancel reply