[BlogTour] Secret of Heart by Byanca Sastra | Review, Ask Author, Giveaway

27261814

Judul: Secret of Heart
Penulis: Byanca Sastra
Penerbit: Grasindo
Editor: Anin Patrajuangga
Desainer kover: Margaretta Devi & Ivana PD
Ilustrator Isi: Mico Prasetya
Penata Isi: Yusuf Pramono
Cetakan: Pertama
Terbitan: Agustus 2015
Tebal: vi + 234 Halaman
ISBN: 978-602-375-163-1
Genre: Young Adult

BLURB

Rahasia itu bagaikan bom waktu ketika terungkap di waktu yang salah. Tapi, ketika dua orang itu diciptakan untuk bersatu, mereka pasti akan selalu menemukan jalan untuk kembali walaupun pernah hancur bersama.

Jung Ji Hae hanya ingin bertahan hidup di Seoul. Ia tidak pernah membayangkan untuk mengusik kehidupan siapa pun termasuk artis papan atas, Lee Joo Hwan. Setelah tanpa sengaja menemukan rahasia terbesar laki-laki itu, Lee Joo Hwan harus terus menjaga Ji Hae dan memastikan gadis itu bungkam dengan berbagai cara. Mulai dari menjadikan gadis itu stafnya, hingga tersesat bersama di lokasi shooting. Namun, mereka berdua tidak pernah menyadari bahwa keduanya mulai mencintai sampai semuanya terlambat dan semakin lama Ji Hae tinggal, maka semakin besar rahasia gelap di antara mereka terbuka.

REVIEW

Jung Jihae adalah seorang mahasiswi jurusan fashion di sebuah universitas di Seoul. Jihae berasal dari Andong. Dia terpaksa berbohong kepada ayahnya bahwa dia mau berkuliah di jurusan kedokteran. Jika tidak demikian, maka dia tidak diizinkan ayahnya untuk kuliah ke Seoul. Berkat bantuan kakak sepupunya, Kim Nari, Jihae dapat mengetahui informasi sesegera mungkin apabila ada kabar ayahnya ingin mengunjunginya secara tiba-tiba ke Seoul. Jihae tidak mau jika ayahnya tahu dia berbohong.

Lee Joohwan merupakan Prince Asia alias si artis terkenal yang sering tampil di berbagai serial drama dan layar lebar. Dia menjadi aktor terlaris di tahun itu. Sebagai artis papan atas tentunya dia didampingi oleh seorang manajer yaitu Shin Jaekyung. Suatu kali dia syuting di sebuah universitas yang sama tempat Jihae berkuliah. Kampus itu sudah sesak dengan ratusan penggemar yang membuntuti Joohwan hingga Jihae tidak bisa lewat. Jihae bukanlah salah satu dari groopies Joohwan sehingga dia sama sekali tidak peduli dengan ratusan perempuan yang histeris bahkan hanya karena melihat tangan Joohwan melambai dari balik kaca jendela mobil.

Lagipula ia tidak setuju dengan sikap fanatik penggemar-penggemar remaja saat ini. Masa depan mereka masih begitu cemerlang. Dan sayang sekali jika hanya dihabiskan untuk mengejar-ngejar seorang Lee Joohwan. – (hlm. 11)

Untuk menghindari keramaian groopies Joohwan itu, Jihae ingat dengan jalan rahasia di gerbang belakang perpustakaan yang khusus dilewati oleh para karyawan. Jihae pun masih ingat kode rahasia pada mesin keamanan yang dulu pernah ia intip ketika ada karyawan yang lewat sana. Sayangnya ia hanya berhasil melewati gerbang tetapi tidak bisa masuk ke pintu menuju ruang perputakaan. Pintu itu terkunci dari dalam. Maka Jihae memutuskan untuk menunggu sambil duduk di kursi taman di balik semak belukar hingga tertidur lelap.

Joohwan yang penat dengan kegiatan syutingnya meminta izin pada Jaekyung untuk istirahat mencari udara segar. Joohwan menuju ruang perpustakaan yang biasa digunakan sebagai tempat istirahat para staff. Joohwan menuju bagian belakang perputakaan yang sepi dari para staff serta ada sebuah taman yang sejuk di balik kaca jendela. Dibukanya pintu itu, kemudian Joohwan melakukan suatu hal yang menjadi kebiasaan buruknya yang selama ini ia sembunyikan dari orang lain kecuali manajernya sendiri. Ia harus mencari tempat yang aman untuk melakukan hal itu agar tak ada wartawan yang melihat bahkan memotretnya. Itu dapat menghancurkan karirnya jika sampai dimuat di media.

Sayangnya, Joohwan baru menyadari bahwa di taman belakang itu ada seseorang yang bersembunyi di balik semak. Joohwan langsung mengejar siapa orang di balik semak itu, menangkapnya dan mata mereka bersiborok. Orang itu lari tanpa berkata apa pun pada Joohwan, namun ada satu kertas desain yang tertinggal. Joohwan mengamatinya dan tertera nama Jung Jihae di sana. Ia memutuskan untuk menyimpan kertas tersebut agar suatu saat dia dapat menemukannya lagi dan memintanya tutup mulut tentang apa yang sudah dilihatnya.

Sebuah kejadian yang membuat Jihae terus saja terbayang-bayang. Sebuah kejadian yang membuat penampilannya berantakan dan ditertawakan teman-teman di kelasnya. Sebuah kertas desain yang hilang dan mengacaukan nilai tugasnya. Sebuah kertas desain yang menghantarkan Jihae pada pekerjaan baru dan lika-liku kehidupan asmaranya ketika ia menerima tawaran dari Jaekyung untuk menjadi koordinator mode Joohwan.

“Aku kasihan padamu, Lee Joo Hwan. Bahkan untuk tertawa saja kau perlu bersandiwara.” – Jihae (hlm. 77)

***

First of all, saya harus memuji orang yang mendesain cover novel ini. Cantik sekali. Dengan dominasi warna pink pastel serta ilustrasi Joohwan dan Jihae yang terlihat sangat cute di situ sudah banyak membuat calon pembaca melabeli novel ini sebagai wishlist mereka.

Kemudian hal lain yang saya sukai dari novel ini adalah pemakaian sudut pandangan orang ketiga di mana si penulis sebagai pengamat. Entah mengapa saya selalu lebih suka dengan POV 3. Bukan berarti saya tidak suka POV 1, tetapi itu tergantung dari cara penyampaian si penulis juga. Saya merasa bahwa penuturan dengan POV 3 lebih mudah tersampaikan ke imajinasiku dan lebih mudah untuk memahami situasinya.

Bisa dikatakan bahwa novel ini bernuansa drama layaknya yang biasa kita saksikan di televisi. Bagi kalian yang sering nonton Korean drama pasti tidak akan asing lagi dengan berbagai situasi dan gestur yang direka oleh penulis. Bahkan yang saya rasakan saat membaca adalah seperti sedang menonton, bukan sedang membaca, karena situasinya memang mudah untuk tersampaikan ke ruang imajinasi saya berkat seringnya saya nonton drama romance. 😛

“Aku tak bisa lagi melihat wajahmu. Karena setiap aku melakukannya, duniaku hilang begitu saja.” – Jihae (hlm. 95)

Penulis dapat menjelaskan kejadian demi kejadian secara runut dan saya tidak merasa ada plot yang kosong atau melompat jauh. Eh, tapi ada satu bagian yang miss. Sebelum Jihae menerima tawaran bekerja dengan Jaekyung dan Joohwan, Jihae kan bekerja di restoran milik Paman Shin. Lalu ketika ia menerima tawaran Jaekyung, bagaimana nasib kerjaannya di restoran? Berhentikah? Cutikah? Karena seingatku hal ini tidak sempat dijelaskan bagaimana Jihae mengakhirinya.

“Jelas kau tidak mengerti. Karena saat ini kau hanya berpikir dan melihat dengan mata. Kau belum merasakannya dengan hati. Setidaknya, itulah yang dulu ayahku katakan untuk menikmati hidup. Jangan terlalu banyak berpikir dan takut.” – Joohwan (hlm. 113)

Sebagian besar isi cerita lebih concern pada perkembangan perasaan dan interaksi antara Joohwan dan Jihae. Bagaimana progres chemistry serta konflik batin yang dialami oleh keduanya di mana mereka masih sama-sama meragu. Tadinya saya kira hanya akan berkutat dengan masalah hati Joohwan dan Jihae, tapi ternyata penulis menghadirkan Kang Seohyun sebagai penyegar sekaligus pemantik situasi agar lebih ‘panas’. Sayangnya, konflik utama yang melibatkan Seohyun dan tragedi di masa lalu agak lambat dihadirkan. Klimaksnya justru saat sudah mencapai 75% menuju ending, sehingga 75% cerita di awal tidak begitu memainkan emosi saya sebagai pembaca.

“Kau juga harus memperhatikan orang-orang di sekelilingmu. Dunia itu harus ditatap oleh kedua mata dan dirasakan dengan hati. Bukan hanya dicerna menggunakan otak.” – Lee Gyung Pyo (hlm. 209)

Pada halaman 49, terdapat percakapan antara Jihae dengan staff lainnya di lokasi syuting Joohwan. Di situ mereka berbicara dengan bahasa informal seperti adanya kata “mianhae” dan “gomawo”. Tidak seharusnya bahasa informal diterapkan dalam situasi tersebut sebab itu sedang dalam suasana kerja, sedangkan Jihae merupakan orang baru yang tentunya belum mengenal para staff di sana. Akan sangat aneh jika orang yang belum pernah saling mengenal tiba-tiba berbicara informal. Semestinya mereka berbicara secara formal yaitu mengucapkan “mianhaeyo” dan “gomawoyo”.

Meski saya katakan novel ini seperti mesin solar yang lambat panasnya karena konfliknya lama muncul, tapi saya suka dengan klimaks dan ending ceritanya. Jatah klimaks dan antiklimaks konfliknya memang tergolong singkat tetapi menurut saya tidaklah terkesan buru-buru. Cara penulis merunutkan chemistry antara Joohwan dan Jihae pun sangat baik. Apalagi ada 3 kutipan yang paling saya sukai dan saling berhubungan satu sama lain seperti berikut ini:

“Ketika kau berada di persimpangan jalan, apa yang akan kau pilih? Apakah kau akan terus berjalan lurus, atau berbelok ke arah lain?” – Jihae (hlm. 207)

“Hidup ini adalah sebuah jalan. Kau berdiri pada jalan lurus di hadapanmu. Namun, di setiap langkah yang kau ambil, akan selalu ada persimpangan yang menanti. Itu adalah pilihanmu. Untuk tetap berjalan lurus atau berbelok. Tapi, hanya satu yang Eomma ingin kau mengerti. Bahwa sekali kau mengambil langkah, maka kau akan mendapatkan konsekuensinya dan juga keinginan terbesarmu di ujung jalan.” – Han Sena (hlm. 221)

“Aku tidak peduli ketika ada persimpangan di hadapanku. Aku tidak peduli ke mana aku harus melangkah. Asal kau ada di ujung jalan itu, maka aku akan selalu berlari mencarimu. Dan kalaupun aku harus terjatuh, terluka dan menyerahkan segalanya yang kumiliki, jika itu untukmu , maka aku akan melakukannya.” – Joohwan (hlm.228)

Oh ya, ada beberapa typo yang sempat tertangkap kacamata saya:

Halaman 29, “… sudah sepantasnya aku mendapatkan itu sejak aku putri kalian.”
Sepertinya ada kata yang kurang. Akan lebih enak dibaca jika ditulis “… sejak aku menjadi putri kalian.”

Halaman 66, “Geojitma
Menurutku spelling alfabet yang benar adalah “Geojitmal” karena dari penulisan hangeul-nya sendiri yaitu “거짓말”.

Halaman 163, “Tampaknya ia menyadari kehadiran Seo Hyun.”
Seharusnya bukan Seohyun, melainkan Jihae. Karena Jihae-lah yang masuk ke ruangan itu berbarengan dengan Jaekyung.

Halaman 218, “Bagaimana kabar, Eomeoni?”
Seharusnya ditulis “Bagaimana kabarmu, Eomeoni?”

Halaman 228, “…makan aku akan selalu berlari mencarimu.”
Seharusnya ditulis “… maka aku akan selalu berlari mencarimu.”

Selebihnya ada kesalahan dalam penulisan tanda baca misalnya menaruh tanda koma di tempat yang tidak seharusnya. Tapi saya tidak mencatatnya satu persatu karena hal itu tidak terlalu mengganggu dan saya rasa pembaca yang lain pastinya sudah cukup pintar untuk menilai hal tersebut benar atau salah. Semoga di percetakan selanjutnya hal itu dapat dibenahi.

Anyway, dari segala kelebihan dan kekurangan yang ada, menurut saya novel ini sangat cocok bagi teenagers dan penggemar genre young adult. Jika kalian juga sebagai penggemar Korean drama, maka bersiap-siaplah pipimu dapat dibuat bersemu merah ketika membaca beberapa scene romantis yang dihadirkan di sini. Selamat bermalu-malu kucing. 😀

OVERALL RATING

★★★☆☆


ASK AUTHOR

Alhamdillah di event kali ini saya kembali diberi kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada Byanca. Mungkin kalian pada belum tahu ya kalau Byanca ini masih berstatus pelajar SMA dan sudah menerbitkan 2 novel sebelumnya. Penasaran ingin lebih mengenal Byanca dan novel Secret of Heart? Mari simak Q&A berikut ini.

Novel-novel PSA3 kan semuanya berbau Korea. Apakah pada dasarnya Byanca memang suka Korea? Misalnya rutin nonton K-drama dan variety show-nya atau bahkan terserang virus hallyu wave juga?

Wah, kebetulan sekali aku memang penggermar berat K-Drama dan Boyband. Aku sudah suka dengan Korea sejak di sekolah dasar. Berawal dari menonton drama hingga merangkak jadi fans berat EXO. Bahkan novel pertama serta ke dua ku juga bertema Korea. Sayangnya sekarang aku sudah tidak bisa mengikuti EXO seperti dulu lagi karena semakin sibuk dengan sekolah. Jadi aku lebih banyak menonton drama hehehe~

Adakah peristiwa atau pengalaman unik selama Byanca menulis novel ini yang nggak bisa terlupakan sehingga menjadi sejarah sendiri dalam behind the scenes dari Secret of Heart?

Ada! Hehehe… Jadi, pada masa penulisan Secret Of Heart ini, aku sempat main-main ke kantor penerbit untuk membicarakan proyek Blood Type Series~ (Tunggu novel ke empat ku ya!) Hari itu juga pertama kalinya aku bertemu dengan editorku serta kakak-kakak penulis lain yang ramah. Aku banyak sekali belajar tentang menulis dengan cara bertukar pengalaman. Jadi setiap kali melihat Secret Of Heart aku selalu ingat tips-tips dari kakak-kakak penulis lain yang sangat berguna untuk novel-novelku kedepannya.

Biasanya penulis punya imaginary cast sendiri ketika menulis novelnya. Berhubung tokoh di novel ini tentang Prince Asia alias artis terkenal dengan cewek biasa, siapa yang jadi imaginary cast dari Byanca untuk Joo Hwan dan Ji Hae?

Jang Geun Suk! Hahaha aku rasa Geun Suk Oppa ketika masih muda akan sangat cocok menggambarkan Joo Hwan. Sedangkan untuk Ji Hae aku tidak punya bayangan khusus. Alih-alih membayangkan Ji Hae diperangkan artis lain, aku justru membayangkan diriku sendiri Hahaha.

Pada proses revisi novelnya di tangan editor, apakah itu membutuhkan waktu yang lama? Lamaan nulis atau lamaan revisi?

Lebih lama menulis! Karena ini bukan novel pertamaku, aku sudah terbiasa untuk menulis dengan rapih seakan-akan buku ini akan langsung cetak. Aku bahkan hanya punya waktu tiga hari untuk membaca kembali Secret Of Heart lalu segera menyetujui jadwal naik cetaknya. Editorku sendiri lebih banyak berkomentar untuk memperhatikan jalan cerita agar selalu membuat pembaca bersemangat.

Mungkinah ada pengalaman pribadi Byanca yang Byanca selipkan di novel ini? Entah itu dari segi kehidupan sehari-hari atau kisah romansa cintanya. *ehem*

Aduh, aku jadi deg-degan nih jawab pertanyaan yang satu ini hehehe… Kebetulan ketika penulisan Secret Of Heart ini aku sempat punya Joo Hwan versi-ku sendiri (Tapi sekarang sudah tidak kok! #MoveOn) Jadi ketika menulis Secret Of Heart tanpa sadar aku suka menyelipkan beberapa percakapan yang mirip dengan percakapan kami. Kadang kegelisahan tentang hubungan Joo Hwan dan Ji Hae juga sedikit mirip dengan masa lalu ku itu (Aduh aku mendadak melankolis nih Hahahaha)~

Ada nggak kebiasaan atau sifat keseharian Byanca yang–secara sengaja atau pun tidak–masuk menjadi karakter salah satu tokoh di novel ini? Karena biasanya penulis pun suka khilaf membuat karakter tokoh di novelnya malah mencerminkan dirinya sendiri. 😀

Setuju banget! Aku juga sering khilaf sebenarnya tapi pada penulisan kali ini aku sedikit lebih teliti. Bahkan menurutku aku dan Ji Hae punya sifat yang sangat berbeda. Kalau Ji Hae ceroboh dan selalu bertingkah sesuka hatinya, aku lebih hati-hati dan berfikir dulu sebelum bertindak. Jadi aku sangat jauh dari Ji Hae yang spontan. Ji Hae juga cepat menangis sedangkan aku jarang menangis~ Tapi kadang ketika aku membaca Secret Of Heart lagi, aku sering menemukan gaya bahasa Ji Hae yang mirip dengan gaya bahasa keseharianku.

Byanca kan kelahiran tahun 1999. Dengan kesibukan dan kewajiban sebagai pelajar putih abu-abu, bagaimana cara Byanca membagi waktu antara tugas sekolah dan menulis naskah? Boleh dong bagi tips-nya buat teman-teman lainnya yang kepengin jadi author juga.

Boleh banget dong! Jadi, sebenarnya kalau diteliti lagi, aku hampir tidak punya waktu menulis pada hari-hari sekolah. Bayangkan saja aku harus bangun super pagi, pulang sekolah pada sore hari, lalu ditambah dengan les hingga pukul setengah 9 malam dan waktu ekstrakurikuler. Jarang sekali aku bisa menulis dengan tenang. Jadi kadang aku memanfaatkan waktu liburan panjang untuk menulis non-stop. Tapi, kalau libur panjang masih terlalu jauh aku suka memanfaatkan waktu senggang untuk menulis. Contohnya ketika tidak ada guru di kelas, aku sering mengetik lewat ponsel. Pada Jumat malam, aku juga sering tidur larut untuk melanjutkan naskah. Begitu juga dengan Hari Sabtu serta Minggu. Jadi aku berusaha untuk curi-curi waktu dan menulis di mana saja. Tapi tipsku untuk kalian yang ingin sekali jadi penulis hanya satu. Menulis itu adalah suatu hal yang menyenangkan. Menulis itu bagaikan obat stress. Jadi jangan berfikir karena kesibukanmu, naskahmu tidak akan selesai dan menulis adalah beban. Yakin deh bahwa masa-masa ini akan jadi kenangan manis jika kamu berhasil nanti. Semangat terus ya! Ingat-ingat lagi niat awalmu. Jangan lupa bahwa J.K Rowling ditolah oleh belasan penerbit sebelum Harry Potter terbit, dan bahwa tidak ada hal hebat yang bisa dicapai dengan mudah. So, for all of you who wants to start writing, don’t be hesitate, do your best and always pray! Fighting and happy writing dear future writers!

Sekian Q&A dari saya bersama Byanca. Masih penasaran dengan hal lainnya? Sabar ya, gaes. Nanti bakal ada Q&A lagi kok di blog host selanjutnya. Semoga tips dari Byanca di atas dapat memotivasi dan menginspirasi kalian yang mau jadi penulis. Semangat! 😉


GIVEAWAY

PhotoGrid_1452876703658

Kabar gembira untuk kalian semua. Pasti udah banyak yang mengidamkan novel ini dan dimasukkan ke dalam wishlist kalian, bukan? Nah, Byanca sudah menyiapkan 1 eksemplar novel Secret of Heart untuk 1 orang pemenang yang beruntung di blog saya kali ini. Siap? Berikut ini syarat dan ketentuannya:

  1. Peserta tinggal di Indonesia atau punya alamat kirim di wilayah Indonesia.
  2. Follow twitter saya @murniaya dan penerbit @grasindo_id. Follow juga twitter dan instagram penulis @ByancaSastra.
  3. Follow blog ini melalui akun (W) atau bisa juga follow via e-mail.
  4. Sebarkan info giveaway dan link post ini di media sosialmu, bebas mau di mana saja. Kalau disebar via twitter, jangan lupa pakai hashtag #SecretofHeart dan mention tiga akun twitter di atas.
  5. Jawab pertanyaan yang saya ajukan dengan menyertakan nama, kota domisiliakun twitter, alamat e-mail, dan link share di kolom komentar post ini. Pertanyaannya adalah: “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!” 🙂
  6. Jawabanmu saya tunggu sampai tanggal 1 Maret 2016 pukul 23:59 WIB. Pengumuman pemenangnya nanti akan saya kabarkan melalui post blog dan saya mention di twitter atau saya hubungi via e-mail.

Nah, itu saja peraturannya. Nggak susah, kan? 😀 Satu orang pemenang yang beruntung di blog ini akan mendapatkan 1 eksemplar novel Secret of Heart persembahan Byanca dan Grasindo yang akan dikirim langsung dari Byanca.

Jika masih ada yang bingung atau kurang jelas dan ingin ditanyakan, for fast response silakan mention saya via twitter @murniaya. Selamat ikutan dan good luck! 😉

31 thoughts on “[BlogTour] Secret of Heart by Byanca Sastra | Review, Ask Author, Giveaway

  1. Nama: Dera Devalina
    kota domisili: Belinyu, Bangka
    akun twitter: @deradevalina
    alamat e-mail: deradevalina@gmail.com
    link share: https://twitter.com/deradevalina/status/702002571183919104

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Tetap terima meskipun terpaksa, kan lumayan bayaranya besar siapa tahu ada bonusnya kayak cerita novel secret of heart, si artis jatuh cinta sama kita :), karena menurutku jangan sampe sih kita terlalu ngak suka sama seseorang bisa jadi keadaan itu berbalik seratus persen ke kita…

    Like

  2. nama: Aulia
    domisili: Serang
    twitter: @nunaalia
    e-mail: auliyati.online@gmail.com
    link share: https://twitter.com/nunaalia/status/701962391991365632

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Jawaban:
    Hmm…kalau aku nggak suka sama artis itu, ngebayangin tiap hari ketemu dia, apalagi harus ngelayanin kebutuhan dia, pasti bete plus sebel banget deh! Iyuuh…!
    Eh, tapi bayarannya lumayan kan ya?! *mata berbinar-binar ngebayangin uang banyak 😀

    Oke deh, aku akan terima tawaran itu, kesempatan dapat rezeki kan nggak datang dua kali. Apalagi jaman sekarang dapat kerjaan tuh susah guys! Lagipula nanti aku bisa ketemu banyak orang, dan siapa tahu ajah bisa ketemu dan kenalan sama artis favorit huehee 😀
    Soal si artis menyebalkan itu sih, gampang lah! Seiring berjalannya waktu aku pasti bisa beradaptasi dengan dia. Terkadang kita memang tidak bisa menolak sesuatu yg sebenarnya tidak kita sukai. Bisa saja apa yg tidak kita sukai itu sebenarnya baik untuk kita. 😉

    Like

  3. Nama: Fitra Aulianty
    Akun twitter: @fira_yoopies
    Domisili: Pekanbaru
    Email: fitra.aulianty@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/702025816755011584

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Jawaban:
    Jadi staff artis ya, itu sulit. Diperintah ini itu oleh si artis, apalagi kalau artis itu semena-mena. Beneran gak banget. Sebisa mungkin aku menghindar dulu. Ya namanya artis, kadang-kadang karena titik pusatnya terletak di dia, makanya ngerasa berhak banget untuk berkuasa termasuk dengan staffnya.
    Pokoknya sebisa mungkin aku menolak, disuruh-suruh emak dengan baik-baik aja kadang aku males, lah masa mau diperintah seenaknya sama si artis? Walaupun bayarannya lumayan, tapi kan masih ada yang lain yang bisa dikerjain. Gak cuma harus jadi staff kan. Apalagi aku orangnya emang rada tertutup dan keras kepala, bisa berabe deh kalau ketemu artis yang kayak aku benci.

    Like

  4. Nama : Pida Alandrian
    Domisili : Aceh
    Twitter : @PidaAlandrian92
    IG : pida_alandrian
    Email : shafrida.alandrian@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/PidaAlandrian92/status/702069127133794304

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!” 🙂

    > Aku akan tetap menerima. Kenapa? Karena didalam dunia pekerjaan itu aku orangnya tidak menyangkutpautkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Kalau lagi kerja ya kerja. Walaupun atasannya orang yang aku tidak suka sekalipun. Yang penting pekerjaannya halal tidak merugikan orang lain. Sama-sama membutuhkan. Atasan aku membutuhkan kinerja aku, aku membutuhkan bayaran/jasa dari atasan aku.
    Menjadi seorang staff artis itu menurut aku nggak gampang, capek uda pasti. Pekerjaan apa sih yang nggak capek? Semua pekerjaan capek. Tergantung dari diri kita mengerjakannya dengan ikhlas atau tidak.
    Pasti sebelum bekerja kita sudah ditanya ini itu sebelum menyetujui kontrak kerja dengan artis itu. Dan kita sudah tahu pasti sosok artisnya seperti apa. Bagaimana dengan kehidupan artisnya.

    Sekian.
    Salam Pida Alandrian

    Like

  5. Nama : Nurhidayanti
    kota domisili :  Martapura
    akun twitter : @CallMe_Yanti
    alamat e-mail : Ynurhida89@yahoo.com
    link share : https://mobile.twitter.com/CallMe_Yanti?p=s

    Tergantung, kalau artisnya secakep Kim Woo Bin atau Lee Min Ho, semenyebalkan apapun artis itu pasti aku mau tapi kalau artisnya cewek, trus cerewet pasti aku bakalan tolak mentah-mentah deh jadi stafnya. Artis cewek kan ribet dan pasti suka nyuruh-nyuruh deh. Kalo artisnya cowok dan cakep pula kan lumayan meskipun nyebelin, tapi bisa cuci mata tiap hari karena artisnya ganteng plus digandrungi cewek-cewek. Belom lagi dapat bayaran lumayan, kan gajinya bisa ditabung buat beli barang yang dipengenin atau buat jalan-jalan ke luar negeri. Dan siapa tau suatu saat orang yang kita benci malah jadi orang yang kita suka, who knows, kan?

    Like

  6. Rini Cipta Rahayu
    Karangasem, Bali
    Twitter @rinicipta
    Email rinspiration95@gmail.com

    Aku berusaha melihat sisi positif dari semua kejadian yang aku alami dalam hidupku. Aku juga nggak mau menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Menjadi staff artis ini adalah pekerjaan impian banyak orang, nggak semua bisa mendapat tawaran (dan penghasilan) menggiurkan seperti ini. Meski akan menjadi ‘seksi sibuk’ si artis, kesempatan ini adalah kesempatan baik bagiku untuk mengenal si artis luar dalam. Aku nggak suka sama dia pasti ada alasannya dong? Nah, ketika berada di dekatnya dan tau kesehariannya seperti apa, aku pasti dapat menyimpulkan sendiri apakah perkataan orang-orang (yang seringnya mempengaruhi pandangan kita) benar apa tidak. Ketika di belakang kamera, dia akan menjadi manusia biasa seperti kita, jadi jati dirinya akan terungkap.
    Selama aku merasa nyaman dan tidak tertekan dengan si artis, aku akan terima pekerjaan itu. Menambah pengalaman dan berkenalan dengan dunia baru juga kan 🙂

    Like

  7. Nama : Faiz Istighfara
    Domisili : Sidoarjo, Jatim
    Twitter : @lisyaann
    E-mail : faiz.istighfara@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/lisyaann/status/702137307860586497

    Truth be told, money is everything. Wkwkwk. Kalau bayarannya lumayan, kenapa enggak? Aku sih akan menerima tawaran itu. Meski jujur saja, aku tau rasanya sesebel apa sewaktu meladeni orang yang nggak aku suka. Tapi pekerjaan tetaplah pekerjaan. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap profesional dan memendam keinginan pribadi untuk mengacak-acak rambut sang artis XD. Bagiku pekerjaan tidak sepantasnya di campur adukkan dengan perasaan pribadi. Kedua hal tersebut, kan tidak ada sangkut pautnya. Jika memang sudah ada yang berbaik hati menawarkan pekerjaan dengan gaji lumayan, mengapa masih memikirkan lain hal yang tidak terlalu penting. Dalam kasus ini, rasa ketidak sukaan. Lagipula jaman sekarang cukup susah mencari pekerjaan, bukan? Jadi sayang kalau kesempatan itu di sia-siakan begitu saja hanya karena masalah seperti itu. Kata orang juga, nggak baik menolak rezeki.

    Like

  8. Nama: Dian Maharani
    Kota Domisili: Kota Bengkulu
    Akun Twitter: @realdianmrani93
    Alamat E-mail: dianmaharani833@yahoo.com
    Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/702152414678286336

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan?”
    Siapa sih yang tidak mau menerima tawaran pekerjaan dengan bayaran yang lumayan dan halal pula? Aku akan menerimanya 😀 Walaupun harus bekerja dengan orang yang aku nggak suka, yang penting bayarannya setimpal hahaha Juga menurutku, mungkin hampir semua pekerjaan membuat kita bertemu dengan orang yang nggak kita suka. Jadi kasir minimarket misalnya, bisa mempertemukan kita dengan orang-orang yang kadang nyebelin, udah nanya ini-itu ehh malah nggak jadi beli -_- Jadi CS di bank aku rasa juga begitu, udah njelasin panjang lebar tentang sesuatu, ehh si customer masih aja nanya muter-muter 😐 Menurutku lagi, jadi salah satu staff artis nggak ada salahnya 😉 Waktu ngikutin artis ke acara penghargaan, kan bisa ketemu artis lain, foto bareng, minta ttd. Sambil menyelam, minum air~ hihihihi

    Like

  9. Nama : Devira andrawina
    domisili : bekasi
    twitter : @devirandra
    email : devirandrawina@gmail.com
    link share : https://twitter.com/Devirandra/status/702162116032106496

    Pertanyaan : “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Jawaban : Tentu saja aku terima. Alasannya ya tentu karna bayaran yang lumayan, aku rasa itu sifat yang manusiawi hehe :v terlebih lagi, aku senang bisa bergaul dengan seorang public figure, sekalipun aku kurang suka dengannya. Dan, kalau kita gasuka dengan seorang artist, belum tentu artist itu orang yang tidak baik kan? Terkadang orang dibalik layar kaca sering menjadi diri orang lain. Dan bila aku menjadi staff artist yang aku kurang suka, mungkin setelah aku menjadi staff, rasa tidak sukanya itu bisa menghilang jika sudah mengenal dia yang sebenarnya.

    Terimakasih, wish me luck^^

    Liked by 1 person

  10. Hai kak Aya, salam kenal. Ikutan giveaway-nya ya…

    Nama: Hikmawati Cahyaning Tyas
    Domisili: Kota Pekalongan
    Twitter: @tyashc
    Email: tyashc@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/tyashc/status/702249189602791424

    Kalau aku diminta menjadi salah satu staff artis yang nggak aku suka, aku akan menerima tawaran itu. Apalagi dapat bayaran yang lumayan. Hehehe.

    Alasannyanya karena aku orang yang profesional jika mengenal pekerjaan. Aku memang nggak suka dengan artisnya, tapi belum tentu dengan lingkungan kerjanya. Berusaha beradaptasi dengan lingkungan kerja dan fokus dengan pekerjaan bukan hanya fokus dengan artis yang nggak aku suka. Lagi pula menjadi salah satu staff artis yang nggak aku suka itu, bisa membuatku bertemu dengan artis-artis lain, terutama artis idolaku. Selain itu, bisa menjadi batu loncatan untukku bekerja dengan artis lainnya.

    Wish me luck 🙂

    Like

  11. Nama : Muhammad Ichsan
    Kota Domisili : Bogor
    Akun Twitter : @ichsan_kaira
    Alamat Email : muhammadichsan2657@yahoo.com
    Link Share : https://twitter.com/ichsan_kaira/status/702262208797933568

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Jawaban : Aku akan menjadi stafnya walaupun aku gak suka, mungkin saja karena aku belum mengenal dengan sosok beliau jadi memendam rasa tidak suka.

    Jika aku dapat tawaran kerja dari beliau mungkin aku akan menerimanya bukan karena bayarannya yang lumayan karena aku ingin mengenal sosok beliau lebih jauh dan lebih dalam, ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang.

    Kesempatan tidak datang dua kali kapan lagi bisa menjadi staf artis, kita bisa mengambil pengalaman dan ilmu dari beliau sehingga beliau bisa menjadi artis.

    Like

  12. Nama : Yustrini
    Kota domisili : Sokaraja, jateng
    Alamat e-mail: yus3nie@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/Yustrini08/status/702290536342753281?s=08
    Jawabannya: Misal ditawarin jadi staff artis yang aku nggak suka meski bayarannya lumayan. Hmm, lihat artisnya juga sih. Kalau orangnya bawel banget ya aku ogah. Tapi, mengingat bayaran yg lumayan pastinya bakal aku terima, he, he, he. Biar bisa menggemukkan isi dompet juga, lumayan buat modal nikah. *eh.
    Intinya sih, aku akan berusaha ngilangin rasa nggak suka aku ke artis itu dan berusaha utk profesional kerja utk dia. Rasanya nggak ada cerita seru kalo nggak dicoba. Siapa tau bisa dijadiin ide buat nulis novel yg best-seller. Ha,ha…

    Like

  13. Nama: Putri Prama Ananta
    Domisili: Probolinggo
    Twitter: @putripramaa
    email: anantaprama@yahoo.co.id
    link share: https://twitter.com/PutriPramaa/status/702454819940794368
    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”
    Lihat keadaan terlebih dahulu.
    Jika saat itu aku membutuhkan sesuatu yang hanya bisa didapat dari menjadi staf artis tersebut, tentu aku akan menerima pekerjaan tersebut. Aku harus memikirkan bagaimana aku menjalani hari-hariku tersebut, misalnya aku harus bagaimana agar kualitas kerjaku tetap bagus meskipun aku tidak menyukai artis tersebut. Ini tentang profesionalitas dalam bekerja, tentu saja aku harus menyingkirkan urusan pribadiku yang sebenarnya tidak menyukai artis tersebut. Namun, mengumpulkan profesionalitas sendiri sebenarnya cukup sulit jika pekerjaan tersebut menuntut terlalu banyak urusan pribadi, jadi aku harus pandai-pandai mengatur urusan pekerjaan ini demi mendapatkan bayaran yang sesuai harapanku tersebut. Seiring berjalannya waktu ada dua kemungkinan yang terjadi setelah menerima permintaan menjadi staf tersebut; satu: aku akan menjadi terbiasa dengan lingkungan pekerjaanku tersebut dan bisa saja akan menjadi akur dengan si artis, dua: aku tetap tidak menyukai pekerjaanku karena semuanya bermula dari nafsu (yaitu mendapatkan pekerjaan dengan gaji lumayan). Nah, kita lihat saja bagaimana hasilnya nanti.
    Namun, jika pada saat permintaan untuk menjadi staf artis tersebut diberikan ketika aku telah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passionku, tentu aku akan menolaknya. Terlebih, aku ‘diminta’ bukan ‘meminta’ yang berarti semula aku tak memiliki minat terhadap pekerjaan tersebut. Cari pekerjaan itu sama dengan cari pasangan, kalau udah cocok pasti terasa lebih nyaman. Dengan dasar kenyamanan tersebut, tentu aku menolak permintaan untuk menjadi staf artis tersebut.
    Hmm, terima kasih untuk giveawaynya. Semoga aku beruntung. ^_^

    Like

  14. nama: emma
    kota domisili: Indragiri Hulu
    akun twitter: @emmanoer22 alamat e-mail: amrelisha(at)gmail(dot)com
    Link share: https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/701958095455576064?p=v

    Pertanyaan: “Misalnya
    kamu diminta menjadi
    salah satu staff artis
    yang kamu nggak
    suka, apakah kamu
    akan tetap menerima
    tawaran itu meski
    bayarannya lumayan?
    Berikan alasannya juga
    ya!”

    Jawaban: Tolak. Aku enggak akan sanggup bekerja dg orang yang gak aku suka disini aku maksudkan (bos) dari awal, kalau memang ada kesempatan kerja dg orang lain aku akan ambil kesempatan bekerja dg orang lain. Aku bekerja untuk mencukupi kebutuhan, mengisi waktu dari pada jadi “pengacara”, mencari pengalaman juga kesenangan di dalam pekerjaanku. Yang membuatku suka rela dan menikmati lembur ataupun kerja rodi, semua itu akan tetap bisa dirasakan kesenangannya ketika teman kerja dan atasan atau bos aku adalah orang yang aku anggap patut aku segani dan aku jadikan panutan otomatis aku harus menyukai mereka lalu bekerja dg mereka lebih dulu.

    Like

  15. Nama: Novi Andriyani
    Kota: Bandung
    Twitter: @nvandryn
    E-mail: noviandryn@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/nvandryn/status/702506962601181184?s=09

    Jawaban:
    Tentu saja terima.
    Alasanya, kita kan kerja buat cari duit dan itu kesempatan. Harus profesional juga sih, kerja ya kerja walaupun harus deket sama artis yg enggak disukai. Kalo pekerjaan itu memang satu2nya kesempatan yg dimiliki ya ga mungkin nolak, kalo nolak sama aja nolak rezeki yg udah tuhan kasih.

    Like

  16. Nama: Hendi Setiyanto
    Kota: Banjarnegara
    Twitter: @hendisetiyanto
    E-mail: setiyantohendi@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/hendisetiyanto/status/702715360680644608

    Jawaban:
    Aku akan menolaknya! sudah cukup rasanya, selama ini menjadi orang yang selalu disuruh-suruh oleh orang lain, apalagi seorang artis yang super sibuk ini itu. Sudah saatnya dunia berputar. Aku tidak boleh terus selalu di bawah, aku harus berada pada posisi di atas. Sejatinya manusia tidak ingin disuruh ini itu walaupun dibayar dengan uang yang banyak. Lebih enak bebas tanpa perlu diatur orang apalagi disuruh-suruh orang. Menjadi orang yang bebas sesuka hati (tanpa merugikan orang lain). Aku sudah capek..capek…hidup harus terus berjalan dan manusia tidak ingin selalu stagnan.

    Like

  17. Nama : Tri
    Domisili : Ciamis
    Twitter : @tewtri
    E-mail : triwahyuni.irawan3@gmail.com
    Link Share : https://mobile.twitter.com/tewtri/status/702822052298772480

    Jadi staff artis yang saya benci?
    Saya jelas sulit untuk menghindari rasa malas untuk bertemu terlebih berurusan dengan orang yang saya tidak suka. Tapi, di sini yang benci itu saya, selagi orang tersebut tidak ada masalah dan nerima-nerima saja akan kehadiran saya di hidupnya maka saya bakal jalani profesi itu. Membenci dan di benci itu dua hal yang berbeda. Dan rasa-rasanya, saya masih sanggup apabila dihadapkan dalam situasi yang memaksa saya agar terjebak dengan orang yang tak saya sukai. Lagi pula, menyerah terhadap rasa benci itu bagi saya pribadi adalah kekalahan. Selagi ‘rasa benci ‘belum berkemampuan membunuh nyawa seseorang, saya sih lebih milih hajar habis setiap kesempatan yang ada yah terlebih itu menghasilkan.

    Like

  18. Nama: Dewi ayu ningsih
    Domisili: Kota tengah, Riau
    Twitter: @DewiiaeyuN
    E-mail: dewiiayuningsih@gmail.com
    Link Share:
    https://twitter.com/DewiiaeyuN/status/703055307623133184
    https://www.instagram.com/p/BCO8WGeDdJw/

    Aku akan menerima pekerjaan itu:).
    Alasannya?
    Kadang kita membenci seseorang karena kita tidak suka dengan tingkah lakunya dan seringnya penilaian itu disampaikan secara subjektif dan ditambahi bumbu dari mulut ke mulut. Jadi kesempatan ini tidak akan aku siasiakan untuk membuktikan kebenaran. Kalau hanya sebagai staff saja mungkin aku hanya tau bagaimana dunia kerja dia saja bukan dunia pribadi dia, tapi itu cukup memuaskan aku untuk menilai bagaimana tingkah lakunya yang asli , apakah sama dengan yg kulihat dan kudengar selama ini.

    Like

  19. Mukhammad Maimun Ridlo

    nama : Mukhammad Maimun Ridlo
    kota domisili : Sleman
    akun twitter : @MukhammadMaimun
    alamat e-mail : maimun_ridlo@yahoo.com
    link share : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/703112605330608128

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    meskipun diberi bayaran sebesar apapun, tapi kalau harus bekerja di bidang yang aku tidak suka (termasuk bekerjapada orang yang aku tidak suka), maka aku tidak akan mau karena :
    1. Pekerjaan tidak akan maksimal karena aku tidak mencintai pekerjaan tersebut. Maka pekerjaan tidak akan menjadi bagus dan maksimal apabila tidak menyukai dan mencintai pekerjaan tersebut.
    2. Akan selalu ada rasa malas saat akan berangkat kerja. Mau berangkat aja dah males karena dah ngebayangin mau ketemu si dia artis yang tidak saya suka. Ujung-ujungnya bisa-bisa hanya akan dimanfaatkan dalam suatu kasus yang hanya untuk mendongkrak kepopuleran si artis.

    Like

  20. Nama : Shafa Salsabila
    Akun twitter : @veliashafa
    Domisili : Surabaya
    Email : shfaa.salsabila@yahoo.com
    Link Share : https://twitter.com/veliashafa/status/702510170379669506

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    I-ya.
    Aku memang orang yang gampang berubah mood dan gak suka menghabiskan waktu sama orang yang bahkan gak kukenal dengan baik. Tapi, aku selalu berpegang pada pedoman bahwa, “Sometimes the wrong choice can take you to the right way.” Di dunia ini ada takdir yang terjalin secara kebetulan. Terkadang, semua itu hanya dimulai dari satu hal: pilihan yang (kau pikir) salah. Alasan lainnya, karena terkadang aku suka keluar dari comfort zone.

    Like

  21. Nama: Muthia B
    Domisili: Lampung
    Twitter: @tiarizee
    Email: muthia_batari@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/tiarizee/status/703862161806733312

    Aku akan tetap menerima tawaran tersebut, apalagi gaji yang ditawarkan lumayan. Aku nggak suka sama dia pasti ada alasannya kan? Dan aku cuma melihat hal yang ‘membuatku tidak menyukainya’ hanya di layar kaca. Kita harus profesional dalam pekerjaan, bukan? Karenanya aku akan memendam hal pribadi tersebut terlebih dahulu. Sambil bekerja, aku akan mengenal artis itu lebih dalam lagi dan melihat sisi yang selama ini membuatku tidak menyukainya. Karena tidak semua sifat,sikap, gaya para artis yang ada di layar kaca itu sama saat mereka berada dibalik panggung hiburan. Siapa tahu seiring berjalannya waktu saat aku bekerja sebagai staff artis itu, akhirnya aku jadi bisa menerima hal yang membuatku tidak menyukainya. Baik dari gaya fashion, gaya bicara, sikap, maupun sifatnya. Karena hal yang harus aku ingat kembali adalah, tidak ada orang yang sempurna termasuk artis yang sedang aku tangani ini. Saat aku sudah selesai dengan masalah pribadiku ini dan enjoy dalam pekerjaanku, sambil menyelam minum air, aku juga akhirnya bisa sekaligus lebih tenang dalam menikmati nilai tambahan pekerjaanku sebagai staf artis. Yaitu bertemu artis lain yang setidaknya bisa kuajak untuk selfie! Haha 😀

    Like

  22. Nama : Agatha Vonilia M.
    Domisili : Jember
    Akun twitter : @Agatha_AVM
    E-mail : agathavonilia@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/704188846573953024

    Pasti 1000% aku terima karena uangnya buat biaya berobat mamaku. Semenyebalkan dan sebencinya aku sama orang tapi kalau sudah menyangkut pekerjaan serta bisnis, aku harus bersikap profesional kesampingkan urusan personal. Aku akan bekerja keras sebaik mungkin agar tidak mengecewakan artis tersebut dan pihak manajemen. Siapa tahu dengan bekerja bersamanya, segala prasangka dan sifat yang selama ini aku benci darinya berubah menjadi perasaan simpati karena biasanya artis pun memiliki topengnya sendiri. Jadi, aku memberikan kesempatan kepada diriku sendiri untuk membuka hatiku dan jalan pikiranku bahwa aku tidak boleh membenci seseorang hanya karena tampilan luarnya saja. Aku juga harus melihat keikhlasan hatinya. Lebih berusaha memahami tentang kehidupannya. Aku yakin kehidupan seorang artis itu tidaklah mudah. Wajar kan kalau aku memberikan kesempatan pada diriku sendiri untuk menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Semoga saja dapat berteman baik dengannya. Terkadang cover atau image seseorang bisa menipu mata, hati dan jalan pikiran seseorang.

    Like

  23. […] dong. Ayo coba lagi di lain waktu. Oh ya, saat ini masih berlangsung loh blog tour dan giveaway Secret of Heart di blog ini hanya sampai tanggal 1 Maret 2016. Yuk buruan ikutan sebelum terlambat. Good luck! […]

    Like

  24. Nama: Didi Syaputra
    Domisili: Tembilahan, Riau
    Twitter: @DiddySyaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com
    Link Share: https://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/704327758466273281?p=v

    Nggak akan Saya terima. Yap, meski dengan bayaran yang menggiurkan. Karena bagi Saya pekerjaan bukan hanya sekedar memerlukan profesionalitas belaka, tapi juga personalitas. Bagaimana bisa prospek sepenuhnya dengan pekerjaan jika secara person pikiran Saya bertolakbelakang dengan yang mempekerjakan. Saya nggak bisa mungkir, jujur saja Saya cukup tergiur dengan imbalan yang ditawarkan, tapi Saya juga nggak bisa memaksakan kehendak diri tanpa dibarengi hati, sebab ini menyangkut totalitas Saya dalam bekerja. Saya nggak mau dilabeli, “Bekerja hanya mengandalkan kehendak diri untuk meraup gaji.”

    Like

  25. nama: Kitty
    kota domisili: Jakarta
    akun twitter: @womomfey
    alamat e-mail: kitty.wibisono@gmail.com
    link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/704432168479563776

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!” 🙂

    >> Tergantung alasan ketidaksukaanku ke artis tersebut sih. Kalau hanya karena perihal ecek-ecek ya aku pasti akan tetap menerima tawaran tersebut sebagai bagian dari sikap profesionalitasku. Selain bayarannya lumayan, hal ini akan jadi sebuah pencapaian tersendiri bagiku jika pada akhirnya si artis menyukai pekerjaanku dan mungkin malah akan terbuka kesempatan untukku direkomendasikan ke rekan-rekan artis lainnya.

    Like

  26. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Domisili : Medan
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/704535937481445376

    Ya, saya akan tetap menerima tawaran tersebut meski saya harus bekerja dengan artis yang tidak saya suka. Alasan paling utama sih karena saya sangat membutuhkan uang dan kesempatan seperti itu gak mungkin datang dua kali. Jadi karena saya nggak mau nolak rezeki, saya akan menerima tawaran tersebut. Saya juga akan berusaha untuk berpikiran positif. Mungkin aja kan apa yang saya lihat dari luar tidak seperti itu kenyataannya. Mungkin saja setelah bekerja dengan artis tersebut, saya bisa tahu seperti apa watak aslinya dan bisa mengenalnya lebih dekat. Dan mungkin saja menjadi staffnya bisa merubah pandangan saya terhadapnya yang awalnya tidak suka menjadi suka. Apalagi kalau ternyata si artis nya ganteng… hihi… Jadi, saya akan berusaha menikmati pekerjaan saya. Kan lumayan tuh, jadi staff artis, dapet duit, ketemu artis dan mungkin aja bisa dapat link untuk jadi artis… 😀 Pokoknya positive thinking aja… 😀

    Terima kasih Aya ^^

    Like

  27. Nama: Nyi Penengah Dewanti
    Twitter: @nyipenengah
    email : nyipenengahdewanti@gmail.com
    Link: https://twitter.com/NyiPenengah/status/704594385598603264
    https://plus.google.com/u/0/+NyiPenengahDewanti
    Kota: Kaliwungu

    “Misalnya kamu diminta menjadi salah satu staff artis yang kamu nggak suka, apakah kamu akan tetap menerima tawaran itu meski bayarannya lumayan? Berikan alasannya juga ya!”

    Jawab :
    Saya terima, karena nggak baik juga ngejudge tanpa tahu sebenernya dia kayak apa. Siapa tahu juga setelah tahu rasa benci itu menjadi rasa yang menghargai, damai itu indah bukan?

    Like

  28. Nama: Eka Sasining Putri
    Domisili: Kediri Jawa Timur
    e-mail: ekasasining@gmail.com
    Akun twitter: @cha_ichie
    Link Share: https://twitter.com/cha_ichie/status/704614442370277376
    Jawaban: Aku akan tetap menerima. Kalau hanya karena benci pada seseorang menyebabkanku enggan menerima tawaran pekerjaan, bagaimana caraku bertahan hidup? Membenci orang lain adalah hal yang wajar, sewajar manusia mengasihi sesamanya. Nah kalau aku terus-menerus mengacuhkan rasa benciku pada orang lain, kupikir aku telah menutup sendiri banyak peluang, yang di antaranya adalah pekerjaan itu.
    Jadi, aku menerimanya. Tidak peduli aku bekerja pada orang yang kubenci, selagi aku tidak bekerja melawan hukum, tidak menyalahi agama, dan melanggar norma, aku akan tetap mengambil pekerjaan itu. Lagipula bayarannya lumayan :3

    Like

  29. Nama : Ratih M
    Domisili : Palembang
    Twitter : Jju_naa
    Email : ratihmulyati02@gmail.com
    Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/704630766982942724?p=v

    Dengan senang hati, Aku terima^^
    Kenapa? terlepas dari gajinya yang lumayan (uang itu segalanya 🙂 ) , gimana susahnya nyari kerja, dan dari dulu aku itu pengen banget jadi salah satu staff artis (kerja di agensi artis gitu *sebut saja kek SMEnt or YG* hohoho) emang niat & suka, pas dapet tawaran kenapa di tolak?

    Nah, kalau aku pribadi. Aku bakal nyari kerja sesuai dengan passion aku. Jadi aku bisa ngejalaninnya dengan happy, dan bisa ngedongkrak bakat aku. Masalah kerja sama artis yg aku benci, selama aku cinta sama pekerjaan itu maka ga akan jadi masalah.
    * Beda cerita kalau aku nerima itu semata-mata hanya karena uang, aku ga suka/bisa sama pekerjaannya, ditambah benci sama bosnya -_- wah, selama kerja pasti ngedumel dan jadi beban di Aku-nya*. Intinya selama aku cinta sama pekerjaannya, dimarahi sama orang yg aku benci pun (si artis) ga terlalu sakit amat.

    Lagian jadi staff artis itu kan, banyak bagiannya 😀 . Bisa jadi batu loncatan juga (kali aja bisa di rekomendasiin/ di pindahin ke artis lainnya yg satu agensi. Biasanya si kaya gitu, kaya di rolling gitu. Kali aja bisa sama idola 😀 ). Bisa tau bagaimana karakter si artis itu. Cuci mata 😀 . Ikut dia ke setiap event *Fanmeet, konser, dll* jalan-jalan gratis 😀 . Apalagi kalau dapet bagian staff yg ngatur penampilan dia selama di depan kamera( hairstyle, make up, busana, dll)
    , kan enak bisa nyuruh-nyuruh dia pakai apapun yg kita kasih dan dia bakal nerima demi tampil sempurna (kapan lagi coba bisa gituin si artis, bales dendem gitu 😀 ) itung2 eksperimen dan dia jadi kelinci percobaan tanpa sadar 🙂
    Kali aja, lama-lama kita bisa ngurangi rasa benci kita karena tau sifat dia yg sebenarnya(maklumi gitu). Ngurangi dosa dong 😀

    *Aku suka cover-nya, cute 🙂

    Like

  30. Kartika
    Cirebon
    Twitter: @hoshinotika
    Email: kartikahoshino@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/hoshinotika/status/704694916547350528

    Ketika kamu dalam posisi ‘diminta’ itu berarti kamu lulus kualifikasi. Kamu dianggap mampu mengerjakan tugas tersebut. Bangga dong! Dalam pekerjaan kita dituntut profesional. Kalo kita menolak pekerjaan hanya karna masalah pribadi semata, berarti kita belum siap bekerja. Lebih baik menyerah saja. Toh, masih banyak yang mau bekerja menggantikanmu.

    Jadi, kalo ada dalam posisi itu, aku akan menerimanya (ini mempertimbangkan penghasilannya juga sih sebenernya xD *nyengir*). Lagi pula, orang tua selalu bilang kan, kalau menolak rejeki itu pamali xD.. Dan lagi, aku ini suka tantangan! Dengan menjadi staff seorang
    artis yang tidak aku suka, justru ini menjadi kesempatan besar untuk menilik lebih jauh ‘siapa sih sebenernya makhluk menyebalkan ini?’ Lebih dekat lagi. Dan kita juga bisa memberi sedikit pelajaran untuk si artis 😎 *agent on mode* xD. Jadi, sesulit apapun pekerjaan kita. Kalau dijalankan dengan sepenuh hati dan ikhlas, segalanya akan terasa menyenangkan.

    Like

  31. […] bukunya Byanca Sastra setelah sebelumnya ia sempat menerbitkan novel di seri PSA3 yang berjudul Secret of Heart. Secara keseluruhan, novel PROMISE ini bagi saya terasa lebih menarik dibanding yang sebelumnya. […]

    Like

Leave a reply to agathavonilia Cancel reply