[BlogTour] Aster untuk Gayatri by Irfan Rizky | Review, Giveaway

Judul: Aster untuk Gayatri
Penulis: Irfan Rizky
Penerbit: Mazaya Publishing House
Editor: Tiara Purnamasari
Layout: Tiara Purnamasari
Desain Sampul: @megapuspitap
Cetakan: Pertama
Terbitan: April 2017
Tebal: 160 Halaman
ISBN: 978-602-6362-35-3
Genre: Romance

BLURB

Telah kularungkan
Kepada Gayatri
Tiap-tiap kesedihan
Jua
Perih-pedih
Masa lampau

Dan telah kuwariskan
Kepada Giran
Cerita-cerita luka
Tentang rindu
Yang
Dipandanginya lama-lama

Pun telah kuhidangkan
Kepada kamu
Seorang
Kisah-kisah tentang
Apa-apa
Yang harusnya
ada
Dan apa-apa
Yang mestinya
Tiada

REVIEW

Gayatri tak mengerti mengapa hal-hal menyakitkan kerap terjadi di dalam hidupnya. Ketika nasi tak bisa dikunyahnya, ketika bacaan salat tak dapat dimengertinya, ketika darah pertama pecah di kemaluannya. — (hlm.5)

Gayatri adalah wanita berusia 28 tahun dan bekerja menjadi dosen di sebuah universitas. Salah satu mahasiswanya yaitu Giran. Mereka berdua memang saling suka, apalagi Giran kerap memberi bunga aster untuk Gayatri seorang. Giran punya seorang sahabat dekat bernama Rustam di mana mereka mempunya selera humor di frekuensi yang sama sehingga tak pernah mudah tersinggung dengan celaan apa pun. Giran dan Ristam pun kerja di tempat yang sama yaitu di sebuah perpustakaan.

Bagi Giran, hujan adalah bajingan yang paling pandai menghidupkan kenangan. Yang paling pandai mengobarkan memoar, mengulik cerita. Sebab dulu, dulu sekali, pernah tercium bau tanah basah dibasuh hujan yang sama, di kampungnya yang jauh, jauh sekali. — (hlm.79)

Sementara itu, Gayatri hidup tak lagi bersama orangtua kandungnya. Ia kini tinggal bersama paman dan bibinya yakni Apak Bahar dan Mande Zaidar. Gayatri sangat menyayangi Mande Bahar, begitu pun sebaliknya. Tetapi, lain halnya dengan Apak Bahar yang kerap berkata dan bersikap kasar kepada istri dan kemenakannya itu. Belum lagi Apak Bahar suka minum dan berjudi.

Pada suatu hari, Apak Bahar ingin mengenalkan Gayatri pada seorang temannya dengan maksud ingin menjodohkan mereka berdua. Gayatri disuruh menemui dan menunggu Nila–nama lelaki itu–namun ternyata Nila tak datang tepat waktu. Beruntung saat itu Gayatri bertemu dengan Giran dan dapat menghindar saat Nila ingin membawanya menemui segerombolan teman-temannya yang sejak tadi menatap Gayatri seperti menemukan es kelapa muda di tengah hari puasa. Ada yang tak beres dengan Nila, pikir Gayatri.

Sialnya, ketika sampai di rumah, Gayatri dimarahi oleh Apak Bahar setelah ia mendapat telepon–diperkirakan dari Nila–yang melaporkan soal pertemuan mereka tadi. Apak Bahar marah besar jika benar Gayatri dan Giran ada main hati karena itu akan mengacaukan rencana perjodohan Gayatri dengan Nila. Menurut Apak Bahar, Nila adalah orang yang tepat yang dapat menerima keadaan Gayatri beserta masa lalunya. Mande Zaidar pun tak dapat membantu banyak selain menuruti kehendak suaminya terhadap kemenakan yang telah ia anggap seperti anaknya sendiri itu.

Ada apa dengan masa lalu Gayatri? Mana yang selanjutnya akan dilakukan Gayatri, tetap bersama Giran atau justru menuruti perjodohan dengan Nila yang dirancang oleh Apak Bahar?

LET’S PEEL IT…

Sebuah cerita yang dituturkan dengan apik. Penulis sebagai pengamat di sini menumpahkan kalimat dan kosa kata yang hampir mirip seorang pujangga penyair. Padahal kalau untuk konflik yang dipilih penulis cukup sederhana dan bukan lagi hal baru. Tetapi gaya bahasa yang digunakan oleh si penulis ini berbeda dari cerita roman kebanyakan. Dibanding menikmati konfliknya, saya justru lebih menikmati permainan kata yang penulis racik dengan baik meski semuanya menggunakan bahasa yang baku.

Saat membaca buku ini, saya merasa seperti masih miskin kosa kata karena saya menemukan beberapa kata yang agaknya masih asing di telinga dan jarang ditemui di buku fiksi kebanyakan. Salah satu kata yang paling sering ditemui di buku adalah “alahai”, sebuah kata yang mungkin lebih familiar jika disandingkan dengan saudaranya “aduh”. Perumpamaan serta majas apalah-apalah yang digunakan juga terasa sangat pas.

Sebagian kecil dialog di sini menggunakan Bahasa Minang karena Apak dan Mande memang orang asli Minang. Sangat tertolong dengan catatan kaki yang tak luput menjelaskan apa saja yang tak lazim dikenal oleh orang non Minang. Seketika saya seperti sedang membaca karya fiksi Siti Nurbaya, apalagi ini juga menyangkut perjodohan Gayatri terhadap lelaki yang tak diinginkannya. Perasaan itu hanya sekilas, didukung oleh gaya bahasa si penulis bagai fiksi roman tahun baheula, namun tentu saja sebagian besar jalan ceritanya berbeda.

Satu hal yang agak saya sayangkan dari cerita di buku ini, yaitu penulis tidak menyebutkan secara spesifik nama tempat yang dimaksud di cerita. Misalnya Gayatri mengajar di universitas mana dan di bidang apa? Giran bekerja di perpustakaan apa dan seperti apa? Gayatri kerja sebagai guru apa setelah ia pindah? Meski ini hanya hal kecil, namun bagi saya jadi agak mengganggu karena detil yang hilang ini menimbulkan tanya di sepanjang saya membaca kisah tokohnya.

Buku ini memang tidak sampai 200 halaman, kisahnya singkat tetapi tutur bahasanya sangat enak dibaca. Di awal bab baru pun selalu ada syair atau puisi singkat yang disisipkan. Saya rasa buku ini akan memberi sensasi tersendiri saat kamu membacanya. 🙂

Favorite Quotes

Agar jatuh cinta sedikit demi sedikit saja, karena siapa yang pernah tahu sakitnya seperti apa jika tergesa-gesa memberi segala? — (hlm.13)

Mengapa dirinya sampai hati jatuh cinta pada pedih luka seseorang? — (hlm.19)

Karena, bukankah jatuh cinta pada cinta itu sendiri adalah sesantun-santunnya cinta? — (hlm.19)

Orang baik akan selalu membutuhkan orang baik lainnya. — (hlm.36)

“Aku selalu mengerti kalau tiada seorang pun yang akan memilih aster di tengah rimbun mawar. Termasuk kau.” — Gayatri (hlm.80)

“Dulu, kaulah alasannya untuk tetap hidup. Kaulah alasannya untuk tetap bertahan ketika badai kehidupan menghantamnya.” — Rustam (hlm.127)

“Jangan pernah meremehkan apa pun tindakanmu. Sekecil bagaimana pun, mungkin saja akan merubah hidup seseorang, menyelamatkan nyawa seseorang.” — Giran (hlm.156)

OVERALL RATING
★★★★☆

---

GIVEAWAY

Giveaway berlangsung pada 05-11 Juni 2017

Mau dapetin novel ini secara cuma-cuma? Penulis sudah menyiapkan 1 eksemplar novela Aster untuk Gayatri untuk 1 peserta yang beruntung. Simak syarat dan ketentuannya berikut ini.

1. Punya alamat kirim di wilayah Indonesia.
2. Follow blog ini lewat akun WordPress atau via e-mail. Klik tombol follow yang ada di sidebar pojok kanan bawah.
3. Follow akun berikut ini dari sosmed yang kamu punya:
– Twitter: @mazayapublish_ @murniaya
– Instagram: @mazayapublishinghouse @murniaya
Jika mau follow penulisnya di twitter & instagram @irfansebs juga boleh, tapi tidak wajib.
4. Share info giveaway ini di sosial media punyamu, bebas di mana saja (boleh semuanya atau pilih salah satu).
– Jika di facebook: cantumkan link post ini dengan hashtag #AsteruntukGayatri.
– Jika di twitter: cantumkan link post ini dengan hashtag #AsteruntukGayatri. Jangan lupa mention ke twitter 3 akun di atas.
– Jika di instagram: repost foto banner di atas yang sudah saya upload di akun instagram saya @murniaya, lalu tinggal ikuti ketentuan di caption-nya.
5. Giveaway ini tidak ada pertanyaan. Nanti pemenangnya akan saya pilih secara random.
6. Untuk keperluan pendataan peserta, tuliskan di kolom komentar di bawah ini berisi nama kamu, ID sosmed yang digunakan atau e-mail aktif, domisili, dan link share/repost yang tadi.
7. Berhubung saya telat 1 hari mengunggah giveaway-nya, jadi deadline-nya saya undur ke tanggal 11 Juni 2017 pukul 23:59 WIB.
8. Pemenang akan saya umumkan secepatnya di twitter, instastory, dan di post ini juga.

Itu saja. Nggak susah kan? 😀 Kalau masih ada rules yang membingungkan, for fast response jangan sungkan tanya langsung ke saya lewat mention/DM di twitter atau instagram.

Nah, tunggu apa lagi? Jangan lupa berdoa yang banyak. Selamat ikutan dan good luck! 😉

UPDATE — THE WINNER

Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah ikutan giveaway ini. Pemenang sudah saya pilih secara acak. Nama yang beruntung itu adalah…

Nama: Rohaenah
Twitter: @rohaenah1
Domisili: Jakarta

Yay! Selamat ya, Rohaenah. Untuk keperluan pengiriman hadiah, segera kirimkan data dirimu berupa nama, alamat lengkap, dan nomor telepon yang bisa dihubungi ke e-mail saya di ayamurning@gmail.com dengan subjek Pemenang Giveaway Aster untuk Gayatri. Saya tunggu e-mail konfirmasi darimu maksimal 2×24 jam. Apabila tidak ada kabar setelah batas waktu tersebut, maka saya akan pilih pemenang yang baru.

Untuk peserta lain yang belum beruntung, jangan sedih atau kecewa. Masih ada 2 kesempatan lagi buat menangin buku ini di blog selanjutnya. Bulan depan habis lebaran masih ada giveaway lagi di sini. Semoga kalian beruntung di kesempatan selanjutnya. Jangan lupa ikutan lagi, ya. Siapa tahu nanti giliranmu yang menang. Tetap semangaaattt! 😉

---

PS: Jika ada yang berminat ingin membeli langsung buku ini, untuk pemesanan bisa kirim SMS/WA ke nomor 085-722-025-109 atau via BBM dengan add PIN D79DCD48.