[BlogTour] Hello After Goodbye by Dhamala Shobita | Review, Ask Author, Giveaway

IMG_20160109_103036

Judul: Hello After Goodbye
Penulis: Dhamala Shobita
Penerbit: Grasindo
Editor: Cicilia Prima
Desainer kover: Julia Laud & Ivana PD
Ilustrator isi: Mico Prasetya
Penata isi: Yusuf Pramono
Cetakan: Pertama
Terbitan: Desember 2015
Tebal: vi + 202 Halaman
ISBN: 978-602-375-300-0
Genre: Young Adult

Bisa dibeli di toko buku online Bukupedia

BLURB

“Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

Ada dua hal yang membuat Hana kembali ke Korea Selatan. Pertama, menemukan ayahnya. Kedua, menemukan mantan kekasihnya—Jung Dae-Han. Pada kenyataannya, tidak mudah bagi Hana untuk menemukan keduanya.

Pencarian semakin terasa sulit ketika Jung Dae-Han dengan sengaja menghindari Hana. Di tengah permainan kucing dan anjing di antara keduanya, dan pencarian ayahnya, seorang laki-laki asing bernama Seo Hyun-Woo malah mengulurkan tangannya untuk membantu Hana.

Apakah Hana akan menemukan apa yang dicarinya bersama Hyun-Woo? Akankah Hana menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang-orang yang terpisah darinya?

REVIEW

“Jangan pilih dia jika kau perlu bersusah payah untuk membuatnya tertarik padamu. Pilihlah dia yang sudah tertarik padamu, meskipun kau belum melakukan apa-apa.” — Appa (hlm. 9)

Kim Hana pernah jatuh cinta. Bahkan ia masih mencintai sahabat baiknya setelah ia tidak lagi tinggal di Korea Selatan setelah program studinya rampung. Hana sekarang tinggal di Indonesia bersama ibunya, Kamilia. Ya, Hana hanya tinggal berdua dengan ibunya karena sang ayah tetap di Korea dan sudah meninggalkan ibunya sejak lama saat Hana masih kecil.

“Yang paling menyiksa adalah ketika kau merindukannya dan tahu bahwa rindu itu tidak pernah tersampaikan.” — Daehan (hlm. 85)

Jung Daehan adalah lelaki yang dicintai Kim Hana. Daehan pun menyadari itu. Ia juga sangat menyayangi Hana melebihi seorang teman. Daehan sering mengajari Hana bermain gitar. Mereka sempat berpacaran, tetapi suatu ketika tiba-tiba Daehan menghilang meninggalkan Hana bahkan menjauh dari keluarganya sendiri. Ia menjauh dari ibunya, Nyonya Min yang bernama lengkap Min Jung-In, serta dari kedua kakak perempuan kembarnya, Jung Somin dan Jung Sojin. Mengapa Daehan pergi dan meninggalkan semua orang yang disayanginya?

Setelah Hana menyelesaikan program studinya di Korea, Hana kembali ke Indonesia. Selama di Korea, Hana punya sahabat dekat bernama Julia yang menetap di Seoul, Korea. Biasanya Julia-lah yang selalu menemani Hana ke mana pun. Ketika Hana sudah di Indonesia, setahun yang lalu Julia mengabari kalau Daehan telah kembali ke Seoul. Kabar ini membuat Hana gelisah. Namun baru setahun kemudian Hana punya tekad bulat ingin kembali ke Seoul. Bukan hanya untuk bertemu Daehan, melainkan juga untuk mencari Appa–ayah Hana–yang menjadi tujuan utama Hana berangkat ke Korea.

“Jika anak kecil itu saja bisa merelakan dan melupakan, mengapa sulit sekali untuk orang dewasa seperti dirinya untuk merelakan?” — (hlm. 53)

Saat Hana sudah sampai di Seoul, kepada Julia-lah Hana meminta tolong pertama kali. Berbekal sebuah catatan alamat dari mamanya, Hana berniat untuk menemukan ayahnya melalui alamat itu. Namun, banyak kejadian tak terduga yang membuat kejutan di hidup Hana selama pencariannya di Korea, termasuk seringnya kehadiran seorang lelaki bernama Seo Hyunwoo yang selalu muncul saat Hana membutuhan bantuan atau sekedar sandaran. Apa sajakah kejutan-kejutan itu? Dan siapakah Hyunwoo yang misterius itu?

“Sesungguhnya, tidak ada yang namanya kebetulan dalam cinta, Na~ya. Ada seuntai benang merah yang selalu mengikat jari manis kalian,” — Appa (hlm. 168)

Fiuh, saya sangat tidak menyangka kalau plot dan konflik ceritanya akan berjalan sealot ini. Awalnya saya agak bingung kenapa pada dialog percapakan antar tokohnya ada yang ditulis dengan kutip satu dan kutip dua? Namun, lambat laun saya jadi paham sendiri kalau ternyata itu pembeda antara masa sekarang (kutip dua) atau bagian flashback-nya (kutip satu). Dari alur ceritanya memang bertempo cepat, hal itu mungkin karena tuntutan jumlah halaman yang terbatas. Padahal menurut saya novel ini sangat potensial untuk bisa dikembangkan lebih luas dan lebih detil dalam beberapa hal sehingga eksekusinya bisa lebih halus lagi.

Pada bagian awal masih terasa datar saja, menurut saya bumbu penyedap untuk menarik rasa penasaran pembaca dari halaman awal kurang ditonjolkan. Harus sabar untuk menemukan daya tariknya tersendiri. Kalau saya malah baru merasa tertarik ketika munculnya supir taksi muda yang ngedipin mata ke Hana dan soal time capsule yang ada di Choco House milik Nyonya Min. Tahu sama time capsule kan? Kalau nggak tahu, langsung googling aja ya. 😀

“Kau hanya akan kehilangan lagi jika kau terus tenggelam dalam ketakutanmu.” — Hyunwoo (hlm. 142)

Saya sempat bertanya-tanya apa alasan kepergian Daehan yang tiba-tiba serta keengganannya untuk bertemu lagi dengan keluarganya dan Hana? Tadinya saya kira alasannya karena begini atau begitu, which is tebakan saya itu yang pasaran punya, tentang cinta-cintaan misalnya Daehan sakit hati oleh Hana atau apa. Tapi, saya sangat tidak menyangka lagi kalau alasan Daehan yang sebenarnya adalah karena ‘itu’. Menyangkut masalah keluarga. Out of the box. Ah, sayangnya saya tidak bisa sebutkan itu soal apa, nanti takutnya malah jadi spoiler.

Di novel ini memang bertebaran poin-poin yang awalnya masih clueless dan bikin penasaran kemudian diakhiri dengan twist di sana-sini. Dari satu clue merujuk pada sebuah fakta kemudian berlanjut pada kebenaran dari kasus yang ada. Terlebih karena konfliknya bukan semata soal cinta. Seru dan asyik untuk diikuti. Saya sempat membayangkan kalau novel ini bisa dibuat versi movie-nya, mungkin akan lebih dramatis lagi hasilnya. Saya jadi makin menyukai novel fiksi dari lini PSA3 karena mereka menawarkan cerita yang beragam konfliknya meski setting yang digunakan seragam berlokasi di Korea.

“Bagaimana kau tahu apakah orang-orang memaafkanmu atau tidak, jika kau bahkan tidak pernah mencoba meminta maaf? Kau tahu mengapa kau selalu berpikir orang-orang tidak pernah memaafkanmu?” tanya Hyun-Woo seraya menatap Dae-han lekat.

“Sederhana, Dae-Han~ssi. Karena kau belum bisa memaafkan dirimu sendiri.”

(hlm. 143)

Setting tempat yang di-mention cukup banyak. Dari catatan saya ada Seoul, Ulsan, Jeongno~gu, Ganjeolgot, Ulju~gu, Nam~gu, Taehwagang, Dewangam, Seonam, Gyeonggi, Hongdae, dan entah di mana lagi yang mungkin lupa saya catat. Rasanya seperti si penulis ini tahu betul dengan geografi wilayah di Korea dan rute-rute transportasinya. Belum lagi beberapa tempat iconic pada setiap wilayah. Entah tempat mana saja yang nyata dan mana yang fiktif. Apakah Choco House itu termasuk fiktif? But it such a nice place.

“Benar apa yang banyak orang katakan. Seseorang yang pendiam akan menyimpan kalimat terbaiknya untuk satu waktu yang tepat.” — (hlm. 186)

Penokohannya menurut saya sudah cukup baik. Hana yang optimis dan tegar tetapi kadang tetap tidak bisa menahan tangisnya. Daehan yang keras kepala dan terlalu cepat berasumsi tanpa mencari tahu sampai akarnya, tetapi ia sebenarnya mudah luluh karena cintanya pada Hana. Hyunwoo yang misterius, sangat tidak terduga kehadirannya di antara Hana dan Daehan, dan ia selalu ada di waktu-waktu yang tepat ketika Hana butuh bantuan, butuh dihibur, atau bahkan sekedar sandaran ketika Daehan tidak ada. Julia yang berusaha sebagai teman yang baik bagi kedua sahabatnya meski apa yang harus diterimanya itu terasa menyakitkan untuknya. Sojin yang biasanya pendiam tetapi sekalinya berbicara langsung ngena di hati orang lain. Somin yang lembut dan sangat perhatian kepada adik dan saudaranya.

“Tidak semua yang kita yakini benar itu memang benar. Kita tidak akan pernah bisa menghakimi mana yang benar dan mana yang salah. Kau bahkan pergi sebelum mendengar ceritanya.” — Somin (hlm. 137)

Ada satu kekurangan paling menonjol yang saya tangkap di novel ini. Apa profesi Daehan selama ia menghilang dan kembali lagi ke Seoul? How and what kind of job yang Daehan lakoni to make a living? Profesi Hana dan Julia pun tidak disebutkan sebagai apa secara gamblang. Hal ini membuat tokohnya jadi terkesan jobless dan kurang realistis. Tapi di chapter 22, sempat disebutkan kalau Hana baru selesai mencoret-coret naskah yang sedang ia periksa di sebuah kafe. Apakah ini artinya Hana berprofesi sebagai editor? Well, at least untuk Hana masih sempat dijelaskan meski itu sudah hampir di ujung cerita. Kalau untuk profesi Daehan dan Julia seingatku malah tidak di-mention sama sekali.

Satu lagi hal kecil yang sempat miss adalah kepenulisan nama marga Hyunwoo. Sebuah kesalahan kecil tapi sempat bikin saya rada bingung juga dengan ending-nya saat semua kebenaran terungkap. Tapi setelah dikonformasi langsung kepada si empunya cerita, ternyata itu memang typo. Baiklah, hal itu bisa saya maafkan. 😀

Nah, kalau yang berikut ini adalah beberapa kutipan dari novel Hello After Goodbye yang jadi favorit saya:

“Kesepian itu bukan tentang seberapa banyak orang yang ada di sekitarmu. Tapi tentang bagaimana hati dan pikiranmu merespons keadaan tanpa orang lain di sekitarmu.” — Nyonya Min (hlm. 39)

“Suatu hari nanti ketika saatnya tiba, kamu akan tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang. Seolah sesuatu yang berhubungan dengan dia dan dirimu adalah hal yang membahagiakan.” — Mama (hlm. 58)

“Menyenangkan dapat memegang janji orang-orang, Han~ah. Seperti kau menjadi bagian dari mimpi-mimpi mereka. Ketika mereka berbahagia karena telah mencapainya, ada kepuasan sendiri dalam dirimu. Sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang.” — Nyonya Min (hlm. 88)

“Tidak ada paksaan dalam cinta. Seperti halnya tidak ada yang terpaksa mencintai, tidak ada juga terpaksa menerima. Pun tidak ada terpaksa meminta maaf, terpaksa berterima kasih, dan segala macam jenis paksaan lainnya.” — (hlm. 175)

Bacaan ini memang cocok sekali untuk kalangan remaja. Salah satu pilihan yang tepat jika ingin membaca fiksi yang tidak terlalu kental dengan hal cinta-cintaan yang cheesy and cringy tetapi juga bisa mengajak pembacanya untuk ikut mengumpulkan serpihan clue, menebak-nebak, dan mengungkapkan kebenarannya. 🙂

OVERALL RATING

★★★☆☆


ASK AUTHOR

Pada event blog tour kali ini, saya nggak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mengulik sedikit lebih banyak tentang proses penulisan novel ini sekaligus kenalan lebih dalam dengan penulisnya. Kalian juga pasti penasaran, kan? Nah, mumpung penulisnya nggak keberatan saya tanya-tanya, mari langsung disimak aja, ya.

Halo Mbak Dhamala, boleh dong perkenalkan sedikit tentang diri Mbak dan apa saja kesibukannya sekarang selain menulis?

Halo, Mbak Aya. Salam kenal untuk semuanya. Selain menulis, ya? Aku karyawan swasta biasa, keseharianku diisi dengan bekerja di industri manufaktur di Riau.

Bagaimana rasanya akhirnya bisa netas juga telornya alias debut novel solo bersama Grasindo? Kan sebelumnya Mbak Dhamala sempat berkontribusi di beberapa antologi cerpen.

Senang banget! Ini mimpi bertahun-tahun dan aku ketika akhirnya datang, duh, aku nggak bisa sebutin seberapa bahagianya aku. Tapi, ini sekaligus jadi motivasi buat aku untuk tetap kontinyu menelurkan karya. Rasanya menelurkan novel itu beda banget sama berkontribusi di antologi cerpen. Keduanya memang menyenangkan, tapi ada feel yang berbeda gitu.

Bisa ceritakan bagaimana inspirasi awal terciptanya novel Hello After Goodbye hingga menjadi cerita yang bertabur misteri dan twist seperti ini?

Inspirasinya cerita sebenarnya datang dari sebuah lagu dan beberapa film. Kemudian alur tentang ekspatriat dan lain sebagainya terinspirasi dari bos di kantor dan beberapa kisah. Yah, jadilah novel dengan cerita seperti itu. 🙂

Saat adanya sayembara PSA3, cerita di novel ini memang baru dibikin dari awal atau cuma touch-up dari draft lama?

Cerita ini baru dibuat. Waktu ada pengumuman sayembara PSA3, aku bertekad untuk ikut terus akhirnya mulai bikin dari ide cerita, sinopsis, outline dan akhirnya berhasil selesai dan dikirim. Yay!

Berapa lama proses pengerjaan novel ini sejak awal ditulis hingga lolos dari tangan editor? Lamaan sesi nulisnya atau revisinya nih?

Karena ini termasuk dalam sayembara, jadi proses penulisannya sesuai deadline sayembara. Kurang lebih 1.5 bulan. Nah, untuk proses revisi, lagi-lagi karena naskah terpilih dalam sayembara, jadi sebenarnya nggak ada revisi besar-besaran, hanya ada proofreading dan makan waktu yang tidak begitu lama. Yang lama adalah menunggu antrian terbit sepertinya. Hehe.

Novel-novel PSA3 kan semuanya berbau Korea. Apakah pada dasarnya Mbak Dhamala memang suka Korea? Misalnya rutin nonton K-drama atau bahkan terserang virus hallyu wave juga?

Oh iya! Aku suka Korea. Aku suka K-pop dan terjangkit Hallyu Virus sejak akhir 2010. Aku juga pecinta Korean Drama. Jadi ya, sebenarnya aku ini memang fangirl. ^^’

Bagian mana di novel ini yang menurut Mbak Dhamala paling susah dikembangkan dan sempat bikin mandek?

Bagiaaaaan… Bagian di mana Dae Han dan Hana tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebelum ending. Bagaimana akhirnya mereka yang ‘percaya’ sama pikiran masing-masing itu tahu kebenaran dari kisah mereka. Itu susah banget ditulis. Perlu beberapa kali hapus, tulis lagi, hapus, tulis lagi.

Apakah Mbak Dhamala pernah ke Korea, khususnya ke tempat-tempat yang sempat di-mention dalam novel ini? Lalu, bagaimana risetnya? Susah atau mudah?

Nggak pernah, tapi semoga akan. Amin. Khusus tempat, aku terinspirasi program variety show We Got Married bagian Yura dan Hong Jong Hyun. Kemudian aku meriset Ulsan dari sana. Bisa dibilang riset adalah hal yang paling aku sukai dalam pengerjaan novel ini. Karena aku seperti dibawa berjalan-jalan di Korea. Risetnya susah susah gampang. Untungnya, karena kepopuleran Korea, banyak video blog tentang Ulsan, Seoul, dan yang lainnya. Jadi aku bisa cari via Wikipedia, Youtube, Blog, Google Map, Instagram, dan lain sebagainya. Yang menurutku susah adalah riset tentang Bundang Sky Castle, tempat persemayaman ayah Hana. Juga ada beberapa tempat yang sebenarnya fiktif. 🙂

Hal apa yang ingin Mbak Dhamala sampaikan melalui novel ini, baik secara tersurat mau pun tersirat?

Hmm, sederhananya, aku ingin berpesan bahwa kita nggak harus terlalu percaya dengan asumsi kita sendiri sebelum tahu kejadian sesungguhnya. Lalu, percaya bahwa kadang perpisahan nggak selamanya menjadi akhir dari sesuatu. Bahkan, Hana mendapat banyak hal setelah perpisahan.

Berikan 3 kata untuk mewakili novel Hello After Goodbye!

Keluarga, kepercayaan, dan pertemuan kembali. Loh ini jadi 4 kata. Hahaha. Pertemuan saja deh.

***

Nah, demikianlah wawancara singkat saya bersama sang author, Dhamala Shobita. Semoga beberapa jawaban di atas sudah cukup menjawab rasa penasaranmu tentang proses kreatif di balik kepenulisan novel Hello After Goodbye. Terima kasih banyak, Mbak, udah mau repot-repot jawab pertanyaan-pertanyaan dari saya dan mau berbagi kepada para calon pembaca. 🙂


GIVEAWAY

BT HAG

Ada 1 eksemplar novel Hello After Goodbye persembahan Grasindo dan Dhamala Shobita untuk 1 pemenang yang beruntung di giveaway kali ini. Berminat ingin membaca kisah Daehan dan Hana juga? Yuk simak syarat dan ketentuannya di bawah ini.

  1. Peserta tinggal di Indonesia atau punya alamat kirim di wilayah Indonesia.
  2. Follow akun twitter @dhamalashobita, @grasindo_id, dan @murniaya.
  3. Follow blog ini melalui akun (W) atau bisa juga follow via e-mail.
  4. Sebarkan info giveaway dan link post ini di media sosialmu, bebas mau di mana saja. Kalau disebar via twitter, jangan lupa pakai hashtag #HelloAfterGoodbye dan mention tiga akun twitter di atas.
  5. Jawab pertanyaan yang saya ajukan dengan menyertakan nama, kota domisiliakun twitter, alamat e-mail, dan link share di kolom komentar post ini. Pertanyaannya adalah: “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?” Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Silakan jawab menurut nalar dan pendapatmu saja. 🙂
  6. Jawabanmu saya tunggu sampai tanggal 24 Januari 2016 pukul 23:59 WIB. Pengumuman pemenangnya nanti akan saya kabarkan melalui post blog dan saya mention di twitter atau saya hubungi via e-mail.

Nah, itu saja peraturannya. Nggak susah, kan? 😀 Satu orang pemenang yang beruntung akan mendapatkan novel Hello After Goodbye (masih segel, tanpa ttd) yang akan dikirim langsung dari saya.

Jika masih ada yang bingung atau kurang jelas dan ingin ditanyakan, for fast response silakan mention saya via twitter @murniaya. Selamat ikutan dan good luck!!! 😉 😉 😉

41 thoughts on “[BlogTour] Hello After Goodbye by Dhamala Shobita | Review, Ask Author, Giveaway

  1. Rinay Nurullah, Jakarta Barat, @rinnaaay, rinaysasuke@gmail.com, link share : https://twitter.com/rinnaaay/status/688973681423298565

    Pertanyaan :
    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Jawaban :
    Tidak ada seorangpun yang akan kembali bertemu dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan diantara keduanya. Sekalipun mereka bertemu kembali, yang mereka temui adalah bukan orang yang sama. Selalu ada yang telah berubah. Lingkungan, serta apa yang ia lalui selama mereka tidak bersama sudah pasti akan merubah keduanya. Jadi, ketika dua orang yang saling menyayangi sudah berpisah, maka berpisahlah. Tidak akan ada temu yang kembali.

    Like

  2. Oktabri, Prabumulih, Sumsel, @0ktabri, oerwandra@gmail.com, link share : https://twitter.com/0ktabri/status/689024266784800768

    T: Ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    J: Menurutku, ada banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan, seburuk apa pun perpisahan itu pernah terjadi. Entah itu karena kebetulan atau pertemuan yang sengaja diranjang sekalipun. Yang harus diperhatikan di sini ialah, seberapa banyak orang yang ‘mau’ bertemu setelah perpisahan terjadi. Seberapa banyak orang yang rela berbincang atau sekadar menatap orang yang pernah meninggalkan atau dia tinggalkan, sekasual atau seemosional apa pun pertemuan itu. Umumnya, tak banyak yang mau mengorek luka lama, apalagi luka yang belum betul-betul sembuh.

    Liked by 1 person

  3. Nama: Dian Maharani
    Kota Domisili: Bengkulu
    Akun Twitter: @realdianmrani93
    Alamat Email: dianmaharani833@yahoo.com
    Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/689136438433034241

    “Ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Oke, pertama aku mau tanya penduduk dunia ada berapa? Anggap saja ada 3 milliar ya 😉
    Yaps, ada 3 milliar orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan. Tiap orang memiliki kesempatan yang sama, hanya saja waktunya yang berbeda-beda. Mungkin, seribu dari 3 milliar itu telah bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan sepuluh tahun yang lalu. Mungkin tiga juta dari 3 milliar itu telah bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan lima tahun yang lalu. Mungkin lima puluh juta dari 3 milliar itu bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan hari ini. Dan mungkin dua ratus juta dari 3 milliar itu bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan dua tahun yang akan datang. Sekalipun mereka telah menikah, karena ini adalah sebuah pertemuan, bisa saja kamu bertemu kembali dengan orang yang kamu sayangi di pelaminan, yah walau sebagai undangan :p Sekalipun mereka telah meninggal, karena ini adalah sebuah pertemuan, walau hanya dalam mimpi, namanya tetap ‘bertemu’, kan? 🙂

    Liked by 1 person

  4. Yustrini, Sokaraja, @yustrini08, yus3nie@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/Yustrini08/status/689298375779328001?s=08
    Hai kak, ikutan jawab ya…
    Ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?
    Menurutku hanya dua diantara sepuluh orang, karena setelah perpisahan, tak jarang orang ingin kembali bertemu namun yg ingin ditemui tidak mau bahkan menghindar krn alasan tertentu. Apalagi jika perpisahan itu menyakitkan….

    Like

  5. Nama : Tasya
    Domisili : Bandung
    Akun twitter : @tasyaamanda95
    Alamat email : tasyamanda9525@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/tasyaamanda95/status/689330612423933952
    Jawaban : Aku yakin cukup banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah adanya perpisahan. Ibaratkan di dunia ini ada 1 juta orang, pasangan yang telah berpisah dan bertemu kembali akan mencapai 700 ribu orang. Dengan keyakinan dan usaha aku pikir orang-orang dapat bertemu kembali. Dan aku rasa apabila berkaitan dengan takdir orang-orang yang telah berpisah dapat bertemu kembali. Apalagi ditambah dengan canggihnya dunia milenium saat ini, media sosial akan membantu orang-orang tersebut.

    Terima kasih kak Aya untuk kesempatan GA nya.

    Like

  6. Nama: Shen Meileng
    Domisili: Balikpapan
    Alamat email: smeileng18@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/OhGirlDay/status/689341253910052864

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Menurutku, bertemu kembali di sini harus dibuat lebih spesifik dulu. Karena kita hidup di jaman media sosial memudahkan kita menemukan orang-orang yang kita sayangi setelah perpisahan. Kalau yang dimaksud bertemu kembali hanya sebatas tahu keberadaanya, ya itu banyak. Tapi kalau yang benar-benar ‘bertemu kembali’ secara nyata menurutku tidak banyak, karena kadang banyak dari orang-orang ini masih terluka karena perpisahan yang terdahulu dan tidak mau terluka lagi jika mereka bertemu lagi sehingga memilih untuk tidak bertemu secara langsung.

    Like

  7. Nama : Anis Antika
    Kota domisili : Surabaya
    Twitter : @AntikaAnis
    E-mail : anis_antika@yahoo.com
    Link share : https://twitter.com/AntikaAnis/status/689414016305762304
    Jawaban: Banyak. Banyak banget orang yang ketemu sama orang yang disayang setelah perpisahan. Karena aku sendiri juga ngalamin. Yang sedikit adalah, bersatu lagi sama orang yang disayang setelah perpisahan. Karena banyak banget terjadi kemungkinan setelah perpisahan tersebut. Mulai dari ternyata kita sudah sama-sama punya pasangan walaupun masih saling cinta dengan orang dari masa lalu tersebut. Bisa juga kita yang masih mengharapkan dia, tapi ternyata dianya sudah punya pasangan. Bersyukur banget kalau masih saling cinta dan sama-sama masih single. Tinggal ngalahin gengsi masing-masing buat mengakui perasaan saja, sih.

    Like

  8. nama: Ulfa Nursyifa
    domisili: Purwakarta, Jawa Barat
    twitter: @ulfaminha
    email: ulfa.nsyifa@yahoo.co.id
    link share: https://mobile.twitter.com/ulfaminha/status/689461829228048384?p=v

    Berapa banyak? Hanya takdir yang tau hehe. Tapi menurutku sih, hampir semuanya bertemu dengan orang yang mereka sayangi. Karena yang namanya udah -sayang- hati mereka saling terikat satu sama lain, ibarat dua magnet yang tarik menarik. Jadi selama apapun perpisahan itu, mereka akan dipertemukan kembali entah dengan wujud nyatanya ataupun bayangannya, dengan rasa yang sama atupun berbeda.

    Like

  9. Nama : Ratih Mulyati
    Domisili : Palembang
    Twitter : @Jju_naa
    Email : ratihmulyati02@gmail.com
    Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/689336701282430976?p=v

    Berapa Banyak? menurutku 100% dari seluruh orang yg ada di bumi ini bisa bertemu kembali (cuma ketemu ya) dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan.

    Ada yang bilang: ‘Dunia itu sempit’ * Aku ga tahu ya, karena menurut aku Indonesia aja luas ga kekira 😀 * Jadi mau mental ke negara manapun (semisalnya) pasti akan bertemu juga entah sengaja atau enggak.

    Seperti pelajaran Matematika, mengenai Kelipatan.
    Contohnya aja, Si A dan Si B sahabat, kemana-mana selalu berdua. Tapi, saat les mereka pergi sendiri2 karena beda jadwal. Si A les pada tanggal 2, 4, 6, 8, 10 dan 12. Sedangkan B les pada tanggal 3, 6, 9, 12. Meski pada awalnya mereka pisah, toh mereka masih bisa pergi les bareng pada tanggal 6 & 12?
    Kaya bulan sama matahari yg selalu berpisah bukankah mereka juga masih bisa bertemu sewaktu gerhana matahari?

    *Maaf kalo contohnya absurd, intinya pasti bisa ketemu*
    Ya, selama orang itu masih di dunia yg sama (hidup) meski beda tempat pasti, suatu saat akan bertemu lagi. Kalau udah beda dunia, tempat dan cara ketemunya juga beda, meski masih bisa ketemu, tapi beda *Apa ini? .

    Like

  10. Nama: Kiki Suarni
    Kota: Batubara
    Email: kikisuarni616@yahoo.com
    Link share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/689506626210902016

    Jawaban:

    Absolutely and definitelly pasti ada. Untuk jumlah pastinya, well, i don’t know! Mengingat jumlah manusia di bumi bermilyar-milyar. Banyak faktor, tapi aku lebih percaya bahwa itu adalah takdir Tuhan.

    Kun fa ya kun…

    Yang terjadi, terjadilah. Jika itu sudah kehendak Tuhan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang bisa bertemu kembali dengan orang yang disayangi di masa lalu. Tak peduli sepahit apa pun perpisahan mereka.
    Bisa saja itu terjadi padaku, maybe someday. Who knows?

    Terima kasih.

    Like

  11. nama: Aulia
    kota domisili: Serang
    twitter: @nunaalia
    e-mail: auliyati.online@gmail.com
    link share: https://twitter.com/nunaalia/status/689667973842272256

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”
    Jawaban:
    Kalau secara kalkulatif mungkin tidak bisa dihitung karena semua di dunia ini bisa saja terjadi. Takdir yang berperan di sini, Kuasa Allah SWT. Jika ditakdirkan akan bertemu, orang-orang yang sudah berpisah bisa saja bertemu kembali, baik disengaja atau pun tidak, baik mereka kehendaki maupun tidak mereka kehendaki, karena tidak ada yang bisa menghindari kehendak Allah SWT.

    Like

  12. Nama : Amilah Rahmatunnisa
    Kota domisili : Jakarta Timur
    Akun twitter : @RnMilaa
    Alamat e-mail : milaa_rn@yahoo.com
    Follow Blog via wordpress
    Link share : https://twitter.com/RnMilaa/status/689749527054553088

    Ikutan yaa kak Aya ^^

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Kalau aku bilang perbandingannya 50-50 dari anggap saja jumlah orang di dunia ini adalah 100 . Karena di dunia ini bukahkah tidak ada yang tidak mungkin? Suatu kejadian yang sangat kita harap-harapkan akan terjadi. Nyatanya tidak terjadi. Dan kejadian yang tidak kita harapkan terjadi. Nyatanya terjadi begitu saja. Karena yang mengendalikan kehidupan ini bukan kita, Tapi sang pencipta.

    Menurut perbandingan di atas. Aku berfikir 50 ( Setengah orang di dunia bisa bertemu dengan orang yang mereka sayangi meskipun telah berpisah. Alasannya mungkin saja dalam kenyataannya mereka berpisah tapi mungkin saja dalam hati, mereka masih saling menyayangi dan masih berharap satu sama lain. Tapi ada batasan yang membuat mereka tidak bisa bersatu atau bersama lagi.
    Tetapi mungkin saja takdir berkata lain. Mereka kembali bersatu, dan menjalin hubungan dari awal lagi. Mereka berharap semoga kedepannya tidak ada lagi hal-hal kecil yang menyebabkan mereka berpisah.

    50 ( Setengah orang di dunia) lainnya sebenarnya mereka dapat/ bisa bertemu dengan orang yang mereka sayangi dulu. Hanya saja mereka tidak ingin berurusan lagi dengan orang di masa lalunya dan berfikir bahwa mereka sudah berpisah dan sudah tidak ada lagi hubungan apapun di antara mereka berdua. Menurutku di antara mereka ada sesuatu hal yang membuat mereka harus move on dari orang yang dulu pernah mereka sayangi. Move on disini berarti mereka harus melupakan setiap kenangan dan moment. Baik itu kenangan indah maupun kenangan buruk. Orang yang memiliki kenangan buruk dengan orang yang bersangkutan pasti akan berfikir untuk apa bertemu dengan orang yang menyakitiku dulu? Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi dan membuka luka lama. Aku ingin mencoba hidup tanpa bayang-bayangnya. Jadi aku harus melupakannya meski dulu aku pernah menyayanginya. Jika mereka bertemu kembali dengan orang yang dulu mereka sayangi. Aku yakin perasaan “sayang” itu tak lagi sama seperti dulu. Karena dulu ya dulu sekarang ya sekarang. Jalani saja masa depanmu tanpa melihat masa lalumu.

    Aku berfikir setiap orang pasti punya pilihannya masing-masing. Banyak kok yang akhirnya menikah dengan orang yang dulu mereka sayangi walaupun pernah berpisah:) . Seperti yang aku bilang di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin Hehe.

    Terimakasih GA-nya kak Aya wish me luck ^^

    Like

  13. Nama: Tri
    Dimisili: Ciamis
    Twitter: @tewtri
    E-mail: triwahyuni.irawan3@gmail.com
    Link Share: https://mobile.twitter.com/tewtri/status/689783625655554048

    Berapa banyak orang? Saya lebih tertarik menggolongkannya ke dalam sebuah perbandingan. 2 : 1. Entah yang mana dua, mana yang satu, bagi saya fluktuatif. Tetapi perpisahan bukankah ia adalah kata lain dari pertemuan? Berpisah tidak berarti pintu untuk kembali bertemu itu tertutup. Saya sendiri termasuk orang dari ‘2 : 1’ tersebut. Seseorang yang lagi lagi di pertemukan bahkan setelah perpisahan sebegitu lamanya dan menyesakannya. Intinya, perpisahan ada bukan untuk ditakuti namun kesinggahannya kadang membuat kita lebih menghargai adanya ‘pertemuan selanjutnya’. Semoga orang-orang yang termasuk ‘2 : 1’, mereka-mereka yang di pilih Tuhan buat memegang kesempatan kedua mau menggunakan waktu sebaik mungkin.

    Like

  14. nama : Mukhammad Maimun Ridlo
    kota domisili : Sleman
    akun twitter : @MukhammadMaimun
    alamat e-mail : maimun_ridlo@yahoo.com
    link share : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/689823281415720964

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Bisa banyak, bisa tidak ada sama sekali. Tergantung niat dan kesempatan pelakunya. Jadi waspadalah … Waspadalah ….

    Like

  15. Nama: Lala
    Kota Domisili: Jakarta Timur
    Akun Twitter: @fazidaa_
    E-mail: fabizdihar@gmail.com
    Link Share: https://mobile.twitter.com/fazidaa_/status/690226977974792192
    Jawaban:
    Tanpa unsur kesengajaan, jika ditakdirkan, maka terjadilah. Jika ada unsur kesengajaan, which is orang-orang itu memang merencanakan pertemuan itu, dengan berusaha mencari-cari lewat jalan apapun, juga bisa saja bertemu. Entah itu untuk merajut kembali hubungan yang dulu pernah terputus, atau bertemu untuk mengucap kata perpisahan terakhir. Tetapi kembali lagi ke awal, ada yang namanya takdir Tuhan, mau selama apapun; anyway ada kisah sepasang suami istri di Korea yang terpisah selama 50 tahun lalu akhirnya dapat bertemu lagi, padahal sang istri mengira suaminya telah tewas karena perang. Suatu hari, tiba-tiba sang suami menelpon sang istri. Kemudian ada kisah ibu dan anak di China yang terpisah selama 50 tahun juga karena ayah anak tsb telah meninggalkannya di sebuah panti asuhan. Si anak kemudian di adopsi sebuah keluarga. Setelah dewasa, si anak kesana-kemari mencari jejak ibunya, lalu akhirnya dapat bertemu. Sebenarnya jawabannya simple sekali, mau berusaha atau tidak, jika memang sudah takdir, pasti semesta akan membantu mempertemukan sekalipun rasanya mustahil.

    Like

    • Maaf aku kurang fokus dengan pertanyaannya jadi mau aku tambahkan. Ada berapa? Jawabannya tidak pasti, tergantung, namun menurutku semua orang di dunia ini punya kesempatan yang sama. Apalagi mereka menyayangi orang itu, perasaan akan memberi semangat dalam usaha pencarian. Berharap lalu berusaha-lah, kemudian biarkan takdir yang bekerja.

      Like

  16. Nama: Kitty
    Kota Domisili: Jakarta
    Akun Twitter: @womomfey
    Alamat e-mail: kitty.wibisono@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/WoMomFey/status/690261146515836928

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Jawaban:

    Tergantung dengan berbagai faktor sih:
    1. Takdir
    Jika takdir menggariskan dua sejoli yang berpisah itu akan bertemu kembali kelak, baik sebagai pasangan kembali maupun hanya pertemuan biasa saja, maka tak kan ada yang dapat mengelak dari pertemuan kembai karena takdir ini.
    2. Tingkat harapan hidup (kesehatan)
    Jika tingkat harapan hidup dari mereka yang terpisah itu masih sangat tinggi, maka akan lebih besar kemungkinan pertemuan mereka kembali terjalin di masa depan. Demikian sebaliknya lah yang terjadi kepada mereka yang memiliki tingkat harapan hidup yang rendah.
    3. Motivasi (keinginan) bertemu
    Selain kedua faktor diatas, faktor motivasi atau keinginan bertemua kembali ini adalah faktor yang juga menentukan terwujudnya pertemuan tersebut. Semakin besar motivasi untuk bertemu kembali, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya pertemuan tersebut.

    Like

  17. Nama: Puspa Imanda
    domisili: Tasikmmalaya
    akun twitter: @OephaIm
    alamat e-mail: imandapuspa01@wordpress.com
    Link Share:
    https://mobile.twitter.com/OephaIm/status/690302185268064260

    “Menurutmu, ada berapa banyak
    orang yang dapat bertemu kembali
    dengan orang yang mereka sayangi
    setelah perpisahan?”

    Jawaban

    50 : 50

    Sebenarnya, bertemu kembali itu bisa dengan cara mencari, atau kebetulan karena takdir. Keduanya bisa saja mungkin.
    Mungkin bisa bertemu lagi, atau mungkin juga tidak.
    Jadi aku meenganggap 50 : 50.

    Jika seseorang ngotot ingin bertemu, pasti bakal bertemu, walau satu kalii.
    Sedangkan orang yang tidak terlalu peduli, mungkin saja takdir ingin mempertemukannya dengan orang yang ia sayang lagi.

    Tidak ada sesuatupun hal yang bisa terlepas dari takdir.

    #OephaIm

    Like

  18. Nama : Emma
    Domisili : Pekan Baru
    Email : amrelisha@gmail.com
    Twitter : @EmmaNoer22
    Link share : https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/690321138656784384?p=v

    “Menurutmu, ada berapa
    banyak orang yang dapat
    bertemu kembali dengan
    orang yang mereka
    sayangi setelah
    perpisahan?”

    Jawaban : berapa banyaknya aku buat perbandingan 1:99 dari 100% kemungkinan, karena semuanya tergantung pada takdir juga usaha seseorang untuk bertemu kembali atau tidak. Karena setiap pertemuan ada selalu ada moment’nya sendiri.

    Like

  19. wening | ambarawa | @dabelyuphi | dabelyu_phi@yahoo.com | https://twitter.com/DabelyuPhi/status/690321445507964928

    kalo menurutku sih mungkin 8 dari 10 orang kemungkinan bisa saja bertemu kembali. semua itu tergantung pribadi orang-orang yang menjalaninya; apakah mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk bertemu dengan orang yang mereka sayangi lagi, dan usaha apa saja yang telah mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. tapi semua itu juga kembali lagi kepada takdir, apakah takdir masih memberi kesempatan bagi mereka untuk saling bertemu. jikapun kita tidak diijinkan bertemu kembali, mungkin itu untuk kebaikan masing-masing meskipun kita sangat menyayanginya. bukankah Tuhan yang paling tahu apa yang terbaik bagi kita?

    Like

  20. Rini Cipta Rahayu
    Karangasem, Bali
    @rinicipta
    rinspiration95@gmail.com

    Menurutku, banyaknya tergantung berapa banyak orang percaya akan kesempatan kedua. Pada dasarnya semua memiliki peluang yang sama untuk bertemu kembali, tapi ada banyak faktor juga yang mendukung terjadinya hal itu.
    Faktor internal misalnya ada keyakinan, ada usaha untuk mencari, adanya semangat untuk terus berjuang. Kalau faktor eksternalnya misalnya ada niatan dari yang dicari untuk ikut mencari atau mengupayakan pertemuan, adanya campur tangan Tuhan dalam menuliskan takdir. Nah, yang ini akan sulit kita ingkari. Sejauh apapun kita pergi pasti akan kembali juga kalau sudah ada jalan untuk kembali. Ya, hanya permainan waktu bisa cepat atau lambat

    Like

  21. Nama: Evita
    Domisili: Jogja
    Twitter: @evitta_mf
    email: evita.mf27@ymail.com

    Menurutku hampir 75% dari penduduk dunia pasti pernah bertemu kembali setelah berpisah. Semua orang punya kesempatan untuk bertemu kembali dengan orang-orang dari masa lalu. Apalagi orang-orang yang berpisah karena ada masalah. Biasanya kalau saling benci itu ketemu lagi. Aku juga gitu, nggak pingin ketemu dia lagi, tapi malah ketemu, tapi malah sekelas. Mungkin begitu cara Tuhan menyelesaikan masalah dua orang yang saling tidak ingin bertemu; dengan cara mempertemukan. 🙂

    Like

  22. Nama: Didi Syaputra
    Domisili: Tembilahan, Riau
    Twitter: @DiddySyaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com
    Link Share: http://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/690736962982948864?p=v

    Sebenarnya untuk menentukan seberapa banyak pertemuan yang akan terjadi setelah perpisahan tergantung pada beberapa item:

    Pertama, kehidupan. Selama masih bernapas, pertemuan dalam arti sesungguhnya besar kemungkinan akan bisa terjadi.

    Kedua, niat. Segala arah tujuan penghidupan manusia sangat tergantung pada niat yang tersemat di dada. Jika niat untuk bertemu sangat besar, pastinya segala aral yang melintang akan mudah saja ditaklukkan demi satu tujuan; pertemuan.

    Ketiga, motivasi. Baik dari dalam diri yang merupakan motivasi batin untuk bertemu, maupun dari luar yaitu lingkungan seperti keluarga, teman dll. Namun motivasi utama ada dari dalam, yaitu pada diri sendiri. Sedangkan lingkungan hanyalah faktor pendukung saja.

    Keempat, tekad (azzam) dan nekat serta keyakinan akan terwujudnya pertemuan.

    Terakhir, kesempatan. Penentuan kesempatan yang pasti diserahkan sepenuhnya pada pemilik takdir. Hanya yang perlu dimiliki dan disematkan di dalam diri keempat item di atas.

    Selama kita tidak pernah berhenti untuk berusaha, selama itu pula peluang untuk menuai hasil usaha yang diimpikan akan semakin mudah dijangkau. Jangan pernah melihat usaha hanya dari seberapa keberhasilan yang dituai, namun yang perlu dilihat dan direnungi seberapa keras usaha yang telah dilakukan.

    Dan seberapa banyak pertemuan Insya Allah akan sebanding dengan perpisahan jika kelima item tersebut terpenuhi secara benar. Waallahua’lam. 🙂 😀

    Like

  23. Nama: Riqza Nur Aini
    Domisli: Demak,Jateng
    Email: riqzana01(at)gmail(dot)com
    Twitter: @riqzanainiee
    Link Share: https://twitter.com/riqzanainiee/status/690425338149494784?p=v
    .
    .
    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”
    .
    .
    Pasti,pasti ada.
    Menurutku,sekecil apapun kemungkinan mereka untuk bertemu,jika Tuhan menggariskan pertemuan diantara mereka,pasti mereka akan bertemu lagi.Banyak orang bilang ‘Ternyata dunia ini sempit ya?’.
    Banyak kemungkinan kita bisa bertemu dengan mantan kekasih,entah itu disengaja atau tidak. Apalagi salah satu diantara kedua nya masih ada rasa ingin bertemu kembali dengan org yang pernah dia sayangi itu,pasti nanti bakal dipertemukan lagi deh.Tiada hal yang tidak mungkin didunia ini,asal kita percaya dan yakin Tuhan akan memberinya^^

    Like

  24. Nama: Pratiwi Putri
    Domisili: Singaraja, Bali
    Twitter: @tiwikkputri
    Email: tiwiputri123@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/tiwikkputri/status/690801070021353472

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Jawaban:

    Semua orang di dunia dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan. Sebagian dari mereka bertemu kembali lewat kenangan yang muncul saat hujan, saat bermimpi, ataupun saat sibuk membaca buku. Sebagiannya lagi bertemu dan menyaksikan langsung apa yang masih tersisa diantara mereka.Bahkan saat mereka benar-benar tak ingin dan tak memungkinkannya.

    Like

  25. Nama : Nova Indah
    Domisili : Medan
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/691015957544771584

    Relatif. Gak bisa dihitung secara matematis dan gak bisa diberi angka yang tetap. Jika bertemu dalam arti kata bertatap muka secara langsung, kemungkinan untuk bertemunya cukup kecil kalau menurut saya kecuali kalo memang Tuhan berkehandak, selama apapun pasti bakal ketemu lagi. Dan klo bertemu dalam arti kata lain semisal bertemua di dunia fana, mungkin saya bisa bilang hampir semua orang bisa bertemu lagi dengan orang yang mereka sayangi tapi hanya sebatas di dunia fana seperti dunia mimpi, khayalan, dan juga kenangan… 😀

    Terima Kasih ^^

    Like

  26. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Domisili : Jember
    Twitter : @Agatha_AVM
    Email : agathavonilia@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/691076163293216768

    1 orang saja karena dia berperan sebagai pencari. Tanpa adanya perasaan, kesadaran dan keinginannya untuk bertemu dengan orang-orang yang dia anggap berharga dalam hidupnya, maka di dunia ini tidak akan pernah ada kata ‘pertemuan kembali’. Bila keegoisan masih saja menguasai diri kita secara tidak langsung kita semakin menjauh dari mereka. Perpisahan itu terkadang malah akan memberikan kita kekuatan untuk terus melangkah maju dan terkadang juga malah membuat kita semakin merindukan mereka.

    1 orang tersebut menentukan apakah waktu akan berpihak padanya atau justru malah semakin mempersulit keadaan.

    1 orang itu lah yang telah memberikan kesempatan pada sebuah pertemuan dengan berusaha sekuat tenaga mencari serpihan-serpihan kenangan dan bagian dalam hidupnya.

    1 orang ini lah yang berkorban demi mendapatkan sebuah jawaban atas pertanyaan yang selalu terngiang dalam kepalanya dan siapkah jika ia harus dihadapkan pada kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

    Like

  27. Frida Kurniawati
    Yogyakarta
    @kimfricung
    kimririn93@ymail.com
    Link share: https://twitter.com/kimfricung/status/691086585031307264

    Jawaban:
    Dengan asumsi ada 3 milyar manusia di bumi dan hanya statistik yg diperhitungkan (mengabaikan kekuatan2 ajaib alam semesta), maka
    1. Jika tiap satu orang ingin bertemu kembali dg satu orang yg ia sayangi, dan orang yg ia sayangi itu juga ingin bertemu dengannya, maka kemungkinannya akan ada 1:1 org yg akan bertemu kembali dg org yg ia sayangi.
    2. Jika tiap satu orang ingin bertemu kembali dg satu orang yg ia sayangi, tapi org yg disayangi itu tdk ingin bertemu kembali, maka kemungkinannya akan ada 1:2 org yg akan bertemu kembali dg org yg ia sayangi.

    Kesimpulannya: jika kedua pihak saling ingin bertemu, kemungkinan mereka bertemu akan jadi dua kali lipat. Seperti itu pula hubungan yg seharusnya antara dua org yg saling menyayangi: saling menguatkan.

    Like

  28. Nama: Eka Sasining Putri
    Domisili: Kediri Jawa Timur
    Akun Twitter: @cha_ichie
    e-mail: ekasasining@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/cha_ichie/status/691129048831922176
    Jawaban: Menurut saya, ‘semua orang’ memiliki kesempatan itu; bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan.
    Tidak ada orang yang benar-benar tidak bisa bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi. Bahkan jika perpisahan itu berupa kematian, selalu ada perjumpaan yang mempertemukan mereka lagi. Sekuat apapun seseorang menghindar, akan selalu ada pertemuan entah secara langsung atau tidak langsung. Tidak peduli pertemuan itu hanya sekedar kabar, nama, atau bahkan ‘jejak’, semua orang berpeluang bertemu kembali setelah terjadi perpisahan.

    Like

  29. Nama : Faiz Istighfara
    Kota domisili : Sidoarjo, Jatim
    Twitter : @lisyaann
    E-mail : faiz.istighfara@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/lisyaann/status/691127316290732037

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Sebanyak orang yang ingin bertemu kembali dengan orang yg mereka sayangi. Perpisahan, pasti melibatkan antara dua orang atau bahkan lebih. Disaat salah satu pihak masih begitu menyayangi dan ingin bertemu dengan orang yg disayanginya hingga berusaha sekuat tanaga, suatu saat dia pasti dapat dieprtemukan dgn orang yg disayanginya karena usahanya tersebut. Seperti hukum alam, dunia akan ikut membantumu menemukan orang yg kau sayang tersebut sebesar keinginanmu untuk bertemu orang itu kembali. Semakin sering kau memikirkan seseorang dan ingin menemui orang tersebut, semakin besar juga alam ikut andil dalam membantumu. Itulah hukum alam. Meski dalam beberapa kasus, misal perpisahan karena salah satu pihak meninggal, tidak mungkin mereka dapat bertemu. Mungkin hanya dalam mimpi.

    Like

  30. Nama : Tanya Fransisca
    Domisili : Tangerang
    Twitter : TanyaFcsh_
    Email : tanya28fransisca@gmail.com
    Link : https://twitter.com/TanyaFcsh_/status/691187532797603841

    Dunia ini sempit broo
    Jadi kesempatan ketemu mah bakal ada aja
    Tapi kalo banyak atau engganya
    Menurut gue sih banyak
    Hehehe
    Soalnya gue punya kenalan
    Dia cerita kalo dia pas itu lagi mau ketemu temen lamanya
    Dan temen lamanya ini mau ngelanin pacarnya
    Si temen lama ini bangga2in pacarnya, katanya susah bgt dapetin pacarnya ini
    Dan pas ketemu
    Jeng jeng jeng
    Pacarnya ternyata mantan kenalan gue
    Wkwkwlwk
    Kerenkan? Mungkin kalo lu baca, keliatan biasa aja
    Tapi buat gue yg denger agak wah gituu
    Yaa seperti yg gue bilang tadi
    Kemungkinan ketemu mah bisa aja
    Tapi kalo soal perasaan dan keadaan pasti banyak yg berubah

    Like

  31. Estiy, Mojokerto, @estiyuliastri
    Link share: https://twitter.com/estiyuliastri/status/691204487327805440
    Email: estiyuliastri@gmail.com

    “Menurutmu, ada berapa banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan?”

    Infinity. Tidak terbatas.
    Selama ada kemauan antara kedua belah pihak untuk bertemu, pasti slalu ada kesempatan.
    Sejauh apapun kita berpisah, pasti akan bertemu lagi jika keduanya (dan Tuhan) menghendaki 😀
    Terimakasi kak 🙂

    Like

  32. Afif Rohman | Lamongan | @_Afif_Rohman | rohmanafif212@gmail.com | Link Share: twitter.com/_Afif_Rohman/status/691256086742056960?p=v

    Menurut saya, gak akan ada orang bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan. Karna saat bertemu kembali, dia mungkin bukanlah orang yg dulu kita sayangi. Dia sekarang hanyalah teman lama, sebuah catatan lama yang sengaja Tuhan selipkan dalam tumpukan buku-buku barumu. Kenapa kita gak akan bertemu kembali dg orang yg kita sayangi setelah perpisahan??? Karna dalam jodoh, gak ada yang namanya “perpisahan”, yang ada hanya “belum dipertemukan”.

    Like

  33. Daisy | Semarang | @daisy_skys | stupidliar367@gmail.com | https://twitter.com/Daisy_skys/status/691258420922585088

    Banyak.
    Ada sekian banyak orang yang dapat bertemu kembali dengan orang-orang yang terpisah . Untuk angka pastinya berapa ataupun berapa kira kira persentasi maupun perbandingannya , maaf itu diluar kemampuanku sebagai manusia . Tapi setahuku nggak semua orang punya kesempatan yang sama untuk bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi setelah perpisahan . Nggak mudah tetapi tetap ada celah untuk berhasil. Bahkan ada kemungkinan orang yang bersangkutan sudah nggak ada lagi di dunia.

    seperti Adam yang mencari Hawa dan pula sebaliknya .Penuh rintangan , ujian maupun cobaan , bahkan mungkin terlintas kata putus asa , atau hati akan berteriak jangan menyerah . Dan hanya yang bersungguh sungguh yang akan bertemu itupun jika takdir menghendaki diantara keduanya akan terucap kata ” Lama tak jumpa ” . Nggak semua orang seberuntung itu bisa berjumpa , saling menyapa dan menyesal satu sama lain , lalu saling berkata maaf atau malah bertemu tetapi enggan untuk bertemu karena mungkin dulu pernah terluka . Hal – hal manis semacam bertemu kembali dengan orang yang disayangi setelah perpisahan akan selalu terwujud di dalam novel maupun film tapi kenyataannya di dunia nyata nggak selalu bertemu kok bahkan meskipun mencarinya tapi kalau Tuhan nggak menghendaki hal itupun nggak akan pernah terjadi.

    Like

  34. Nama: Leny
    kota domisili: Rantau Kalimantan Selatan
    akun twitter: @Lenny66677291
    email: lynnlenie7@gmail.com
    link share: https://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/691257821833224192
    Menurutku sih ada banyak ya, soalnya kan kalau kita masih hidup di dunia ini, selama itu kita masih mungkin ketemu lagi sama orang yg kita sayangi setelah perpisahan. Karena dunia ini memang sangat luas tapi masih ada kemungkinana kita akan bertemu lagi. Contohnya saat kita bertemu dengan teman lama kita padahal kita sudah berpisah sangat lama dengannya, eh taunya mungkin dimana gitu kita malah ketemu lagi tanpa sengaja pula. Jadi itu sih masih sangat mungkin.

    Like

  35. Hayfa Amirah, Depok, @amirahayfa, hayfamirah@gmail.com
    link share : https://twitter.com/amirahayfa/status/691282104429219841

    Duh, ikutnya last minute banget, ya..
    Menurutku, banyak orang yang dapat bertemu dengan orang yang mereka sayangi, meskipun sudah terpisah oleh jarak dan waktu. Karena setiap orang akan berusaha untuk bertemu dengan orang yang mereka sayangi. Meskipun di beberapa situasi, jarak dan waktu dapat mengubah mereka – menjadi tidak seperti dulu lagi, tapi bertemu dengan orang yang kita sayang is worth a try, rite? Kita nggak tau orang yang kita sayang seperti apa sekarang. Dan apabila kita memang sudah terikat, destiny will find our way 🙂

    Like

  36. Pramestya
    Temanggung
    @p_ambangsari
    pramestya23@gmail.com
    https://mobile.twitter.com/p_ambangsari/status/691285622439309312?p=v

    Ada berapa banyak? Menurutku semua orang yang masih hidup akan dapat saling bertemu, tergantung oleh nasib dan takdir. Kalau memang masih diberi kesempatan untuk memulai/melanjutkan/memperbaiki/mengakhiri hubungan lama pasti akan dipertemukan lagi.

    Tapi kalau yang dimaksud perpisahan disini adalah kematian, aku ragu mereka akan mengenali orang yang disayang di alam lain sana.

    Terimakasih 🙂

    Like

  37. […] Yang masih penasaran dan getol mau dapetin novel ini, jangan lewatkan estafet blog tour & giveaway selanjutnya ke blognya Dhyn Hanarun di TOO EARLY. […]

    Like

Leave a comment